Hari-hari di rumah baru serasa bagai mimpi, pesta kecil yang mereka buat di hadiri oleh para sahabat dan kerabat dekat keduanya. Semua mengagumi rumah mereka, baik eksterior maupun interior. Ya, jasa design interior yang mereka gunakan telah mewujudkan semua hal yang mereka berdua inginkan untuk kediaman mereka.
Studio rekaman dan musik mereka tempatkan di lantai atas dengan jendela besar dengan pemandangan pegunungan nan hijau. Dapur yang mewah namun sangat praktis, ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur dan semuanya kecuali kamar bayi yang mereka biarkan kosong karena mereka berdua berencana akan mendesainnya sendiri baik warna dinding maupun hiasan yang lainnya.
Taman depan rumah dan belakang rumah juga terlihat sangat hijau dengan rerumputan hijau serta beberapa pohon maple yang akan sangat cantik saat musim gugur serta beberapa pohon cherry blossom di halaman depan yang akan sangat cantik di musim semi. Sebuah ayunan kayu klasik di tempatkan di halaman belakang, sebuah gasebo kecil sebagai tempat berkumpul untuk barbeque berada tidak jauh dari ayunan tersebut. Tak satupun yang mereka keluhkan rumah impian mereka benar-benar telah terwujud.
Hari ini Seohyun berniat untuk mulai mendesain kamar bayi mereka. Saat shopping beberapa bulan yang lalu dia dan Yonghwa sudah mulai memilih-milih ranjang bayi serta perlengkapan lainnya. Duduk santai di ruang baca favoritnya, beberapa majalah desain berserakan di depannya. Seohyun sedang memilah-milah desain kamar bayi yang mana yang dia inginkan untuk sang bayi. Kandungannya sudah berusia lima bulan jalan enam bulan sekarang tapi Seohyun masih juga tidak ingin mengetahui jenis kelamin anak yang ada di dalam kandungannya. Walaupun dia sudah beberapa kali melakukan USG untuk melihat berat dan posisi serta keadaan si junior tapi dia tetap tidak ingin dokter menunjukkan jenis kelamin si junior. Seohyun tetap bersikeras jenis kelamin junior akan menjadi kejutan untuk mereka.
Beberapa design kamar sudah di pilih untuk kamar si junior. Seohyun akan memakai warna biru pastel dan pink pastel yang lembut untuk cat dinding. Begitupun dengan perabotnya akan senada dengan warna tersebut. Seohyun mulai mencatat satu demi satu apa yang harus di belinya nanti saat dia shopping. Tapi Yonghwa tidak akan bisa menemaninya. Suaminya tersebut sedang syuting sebuah film di China dan rencananya kembali seminggu lagi. Jadi Seohyun berencana akan mengajak Jungshin dan Hyoyeon untuk menemaninya berburu peralatan kamar bayi.
Ponselnya berdering. Panggilan masuk dari Yonghwa. Dengan penuh kerinduan Seohyun menerima panggilan tersebut.
" Bogoshippoyo buin ahh ", sahut Yonghwa dari seberang saat Seohyun baru saja akan berucap halo. Seohyun tersenyum mendengarnya.
" I miss you much much more than you miss me ", kata Seohyun sambil tertawa kecil.
" Bagaimana kabar calon ibu kesayanganku serta calon bayi favoritku ?, Apakah dia nakal di dalam sana ? ".
" Kami berdua baik-baik saja Appa sayang. Bagaimana syutingnya ? Apakah tidak ada kendala ? Apakah semuanya berjalan baik ? ".
" Semuanya baik yeobo, hari ini syuting agak siang, jadi aku masih di hotel. Apakah kau sudah sarapan ? obatnya sudah di minum ? jangan terlalu kecapean, Ibu sudah kembali ke Busan ? Jadi siapa yang menemaniiii........ ".
" Yong Seobang !! bisakah kau bertanya satu demi satu ? kamu ini seperti petugas sensus banyak pertanyaan ", potong Seohyun sambil tertawa. itulah Yonghwa bila sedang berada jauh dari Seohyun bertingkah menyebalkan seperti seorang ahjumma. " Semuanya baik-baik saja, aku sudah sarapan, minum obat, Ibu sudah pulang ke Busan karena ada hal yang harus dia hadiri disana, hari ini Ibu akan datang menemani setelah sekolah pianonya tutup ".
" Syukurlah, berada jauh dari istriku tersayang serta calon bayiku tercinta membuatku sangat khawatir ".
" Jangan cemas sayang, kami baik-baik saja. Fokus saja dengan pekerjaan kamu di sana. By the way, hari ini aku akan pergi berbelanja perlengkapan kamar bayi ".
" Apa !!?? ", sahut Yonghwa. " Tidak bisakah kau menungguku ? ".
" Sayang kamu kan baru pulang minggu depan. Hari ini aku baru akan membeli beberapa barang saja, nanti untuk mengecat dinding kamarnya kita akan lakukan saat kamu pulang. Aku akan di temani Hyo Unnie dan Jungshin. Ini aku sedang menunggu mereka berdua datang, katanya sih sebentar lagi, keduanya sedang menuju kemari ".
" Baiklah sayang, hati-hati jangan terlalu capek, jangan lupa minum obat, kirimkan aku photo2 kalian shopping ya. Dan salam sama Jungshin dan Hyo. Aku ada wawancara mendadak baru saja di beritahukan oleh Bruce hyung. I love you honey ", ujar Yonghwa dari seberang sambil tak lupa memberikan ciuman jauhnya.
" I love you too honey, fighting ", dan Seohyun lalu memutuskan panggilan tersebut dan meletakkan teleponnya ke meja sambil matanya melirik ke jam dinding, sudah hampir jam 9 , kemana mereka berdua kok belum juga sampai ? , tanya Seohyun dalam hati.
Seohyun berdiri dan berjalan menuju ke dapur, perutnya mula lapar lagi, belakangan ini Seohyun merasa sering lapar dan berat badannya pun sudah mulai naik drastis. Seohyun membuka kulkas dan mengeluarkan apel dan strawberry serta jus jeruk, menyucinya dan mengupas lalu menuangkan segelas jus ke gelas lalu membawanya ke ruang keluarga. Seohyun berpikir sebaiknya dia menonton TV sambil menunggu Hyo dan Jungshin datang.
Baru saja Seohyun meletakkan piring berisi irisan buah dan gelas jus di meja saat bel pintu berbunyi, bibi Park, pelayan rumah mereka yang hanya datang 3 kali seminggu untuk membantu bersih-bersih kebetulan hari ini sedang ada di rumah, dan dia membukakan pintu untuk keduanya lalu mempersilahkan keduanya masuk lalu dia kembali mengerjakan tugasnya.
" Ahh kalian berdua mengapa terlambat ? ", tanya Seohyun saat keduanya muncul di ruang keluarga tempat Seohyun duduk. Hyoyeon dan Jungshin hanya tersenyum sambil duduk.
" Maaf, tadi aku sedikit telat bangunnya jadi agak terlambat menjemput noona ", jawab Jungshin " Apakah kita akan langsung berangkat ? Tapi aku lapar belum sarapan karena terburu-buru, bagaimana kalau segelas kopi ".
" Jungshin chingu ide yang bagus bagaimana kalau kau buatkan satu juga untukku ", pinta Hyoyeon sambil menaikkan kedua alisnya sambil menatap Jungshin.
" Sudahlah, bagaimana kalau kita beli saja nanti setiba di sana, lebih baik kita berangkat sekarang saja ", sambil berkata Seohyun berdiri dan berjalan menuju ke ruang baca tempat dia meletakkan tas dan ponselnya lalu kembali ke ruang keluarga dan mendapati Unnienya dan dongsaengnya sedang berebut meminum jus jeruk dan irisan buah yang tadi belum sempat di sentuhnya sedikitpun.
" Aigoo kalian berdua ", Seohyun tersenyum berjalan ke dapur dan keluar dengan membawa piring berisi beberapa potongan roti yang di beri selali coklat dan kacang dan memberikannya ke keduanya. " Sebaiknya kalian berdua makan ini dulu, atau kita akan kerepotan karena kalian berdua akan sibuk memandang toko-toko makanan dan minuman sepanjang jalan ".
Jungshin dan Hyoyeon meringis sambil meraih piring berisi roti tersebut sementara di belakang Seohyun Bibi Park muncul sambil membawa dua gelas susu dan meletakkannya di meja.
" Maaf kopinya sedang kosong ", kata Seohyun saat keduanya menatap gelas susu tersebut dengan pandangan aneh. " Palli juseyo ".
Seohyun duduk dibelakang memperhatikan kedua orang yang berada di depannya, Jungshin yang sedang mengendarai mobil dan Hyoyeon yang duduk di sampingnya. Seohyun merasa sedikit heran dengan keakraban mereka berdua. Hyoyeon adalah Nonna bagi Jungshin tapi keduanya terlihat akrab berbicara dengan bahasa yang tidak formal. Sesekali Hyo menepuk lengan Jungshin saat Jungshin mengeluarkan joke lucu bahkan sebaliknya. pemandangan yang tidak biasa bagi Seohyun.
Ada apa dengan mereka berdua ? Seohyun teringat dua minggu yang lalu saat dia dan Yonghwa mengadakan housewarming party. Keduanya juga terlihat akrab saat itu, tapi baru sekarang Seohyun menyadarinya. Waktu itu keduanya saling melayani, Jungshin memberikan minum sementara Hyoyeon sesekali menyuapi Jungshin dengan potongan buah saat mereka sedang asyik bercengkrama. Dan kemarin saat Seohyun menelpon menanyakan apakah unnienya tersebut mau menemaninya untuk belanja perlengkapan bayi Hyoyeon setuju tapi dia menyarankan untuk mengajak Jungshin bersama mereka, dan anehnya saat Seohyun menelpon Jungshin, dia langsung menerimanya tanpa ba bi bu be bo. Satu hal yang tak biasanya.
Seohyun kembali memperhatikan keduanya. Dia merasa seakan dirinya tidak berada dalam satu mobil dengan mereka, mereka terlihat asyik berdua dan pembicaraan mereka seperti tidak ada habisnya, sesekali tertawa lalu kemudian berdua menyenandungkan lagu yang mengalun dari radio yang mereka mainkan dan mulai berkomentar dan selalu saja menemukan hal yang sama dan membuat mereka toss dan melakukan gerakan aneh berdua.
" Yak !! kalian berdua, tidakkah kalian ingat aku ada di sini ?", Seohyun akhirnya tak bisa menahan diri untuk tidak bersuara, anehnya keduanya berbalik secara bersamaan dan meringis. " Aigo kalian berdua ini, ada apa sebenarnya ? Apakah kalian pacaran ? ".
Pertanyaan spontan Seohyun sontak mengejutkan keduanya membuat Hyo dan Jungshin saling berpandangan dan berbalik menatap Seohyun
" Ahh aniyo ", Hyoyeon menggeleng-gelengkan kepalanya dengan gugup
" Hyungsunim, apa-apaan sih ", Jungshin melotot ke arah Seohyun membuat Seohyun serasa ingin menepuk kepala keduanya.
" Aigoo, kenapa kalian jadi gugup begitu ? kalau tidak ada apa-apa dengan kalian mengapa harus gugup ".
" Itu karena aku kaget dengan pertanyaanmu. Dating with Jungshin ? Ahh yang benar saja ", Hyoyeon berusaha terlihat biasa tapi Seohyun tahu kalau unni tersayangnya itu sedang berusaha menutupi sesuatu.
" Hyungsunim, apakah salah kalau kami berdua terlihat akrab ? " tanya Jungshin sambil berpura-pura fokus menyetir.
" Tapi keakraban kalian terlihat lain di mataku, tingkah kalian membuatku curiga ", jawab Seohyun sambil memasang mimik curiga di wajahnya.
" Seohyun ahh, mana mungkin aku dating dengan Jungshin. Jungshin kan seperti adik bagiku dan tidak akan lebih dari adik, lagipula Jungshin tidak masuk kategori type kekasih ideal aku ".
" Oh ya ? jadi aku hanya dianggap anak kecil ? hanya seorang adik ? dan bukan type kekasih ideal ? wah daebak noona ", tanya Jungshin terdengar tidak percaya dengan perkataan Hyoyeon.
" Ahh Jungshin ahh , bukan itu maksudku ".
" Jadi selama ini kamu hanya menganggapku adik yang enak diajak hanging out dan berbagi ? ".
" Bukankah memang seperti itu !? ".
" Wah jebbalyo, daebak !! ", Jungshin terlihat sedikit kesal dan itu tentu saja membuat Seohyun bertambah yakin ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.
" Jungshin mengapa kamu marah-marah dan menyebalkan seperti ini sih ? Aku tidak bermaksud seperti itu, tolonglah mengerti ", Hyoyeon meminta pengertian Jungshin yang terlihat sangat kesal dengan perkataannya.
" Sudahlah Noona, aku kan cuma adik, tak perlu di ambil hati, aku cuma anak kecil bagimu ", kata Jungshin lalu terdiam dan memfokuskan pandangannya ke depan. Suasana di dalam mobil menjadi sedikit janggal, ada aura pertengkaran sepasang kekasih menyebar di udara.
Seohyun tersenyum diam-diam melihat mereka berdua. Dia 100% yakin ada sesuatu diantara keduanya. Seohyun yakin hubungan Noona Dongsaeng itu sudah berubah jalur kearah yang lebih intim. Semenjak menikah, unnienya ini memang sudah jarang curhat lagi dengan dirinya. Tapi sebelum menikahpun Hyoyeon termasuk salah satu unnienya yang tidak terlalu sering bercerita tentang dengan siapa dia berhubungan atau sedang dekat dengan siapa. Tapi setidaknya Seohyun tahu kalau ada yang berubah dari unnienya ini.
Belakangan setiap kali bertemu dengannya, Hyoyeon nampak begitu bahagia, pipinya selalu memerah, matanya bersinar penuh kebahagian. Dan melihat mereka berdua Seohyun tidak akan terkejut kalau penyebabnya adalah Jungshin.
" kalian berdua mengapa jadi bertingkah aneh seperti ini ? ", tanya Seohyun masih pura-pura tidak menyadari apa yang terjadi. " Kalau kalian berdua dekat dan dating, sebaiknya kalian jujur padaku, aku akan sangat mendukung kalian berdua. bagiku kalian berdua adalah orang-orang yang spesial bagiku dan juga tentu saja bagi Yonghwa. Sejak kapan kalian menjadi sepasang kekasih ? ", Seohyun kembali bertanya tanpa basa basi langsung menembak keduanya.
Baik Hyoyeon dan Jungshin keduanya masih membisu. Jungshin fokus dengan pandangannya ke arah depan sementara Hyoyeon memandang keluar jendela. Pemandangan aneh tapi sangat lucu bagi Seohyun. baru saja mereka bercanda, bercengkarama asyik berdua seakan dunia milik berdua dan sekarang lihatlah mereka seperti dua anak SD yang sedang marahan.
" Sebaiknya kalian berdua jujur saja padaku, atau aku membatalkan acara shoppingnya hari ini dan menunggu Yonghwa datang saja dari China ", ancam Seohyun.
" Hyungsunim, jangan di batalkan, aku tahu kau sudah sangat ingin berbelanja keperluan si junior ", kata Jungshin pelan.
" Iya Seohyun, jangan di batalkan, lagipula kita sudah hampir sampai dan aku sudah memberitahukan manager noona untuk mencancel scheduleku hari ini. Tidak apa-apa kita lanjut shoppingnya saja ". Hyoyeon menengok kebelakang menatap Seohyun sambil tersenyum.
" Ok, tapi jawab dulu pertanyaanku, apakah kalian benar-benar sedang berpacaran ? ", Seohyun masih belum putus asa untuk melihat keduanya berkata jujur.
" Seohyun ahhhh ".
" Oppa, kau tidak akan membayangkan apa yang aku alami hari ini ", kata Seohyun setelah menerima telepon dari Yonghwa.
" Memang ada apa ? Apakah kau mendapat diskon besar ? ".
" Ini lebih dari diskon 99% ".
" Woahh kau membuatku jadi penasaran "
" Oppa hari ini aku mempunyai berita yang akan angat mengejutkan ".
" Aigo buin, kenapa jadi bertele-tele. langsung saja ceritakan padaku, jangan membuatku penasaran ".
" Hari ini... "
" Iya ? "
" Aku baru tahu "
" Ok ".
" Kalau Jungshinie ".
" Ada apa dengan Jungshin ?? ".
" Jungshin is dating Hyoyeon Unnie !! ".
" WHAT !!! ?? ".
" Iya, Jungshin dan Hyo Unnie sudah hampir sebulan ini dating dan hari ini aku berhasil membuat mereka mengakuinya ".
" Tunggu sebentar, Jungshin dan Hyoyeon berpacaran ? ".
" Nee. they are dating now ", jawab Seohyun so exciting.
" Jungshin dan Hyoyeon pacaran sudah hampir sebulan ? Woahhh Jungshin !! ".
" Oppa, aku tidak tahu kalau selera Jungshinie adalah Noona !! ".
" Ahh bukan hal baru, sejak dulu dia dan Minhyuk memang sangat menyukai type wanita dewasa. Tapi Hyoyeon akan cocok dengan Jungshin ".
" Tadi waktu shopping aku menjadi obat nyamuk mereka. Bayangkan bukannya bantu memilih , mereka malah asyik memilih untuk baby mereka nantinya ".
" Seriously ? astaga apakah mereka sudah seserius itu ? ". terdengar tawa Yonghwa dari seberang " Aku akan punya bahan untuk menggodanya saat aku kembali nanti. jangan bilang-bilang ke Minhyuk dan Jonghyun ".
" Aku ragu, mereka mungkin malah sudah tahu duluan daripada kamu , Oppa ".
" Aigo, Jungshin dan Hyoyeon... ".
" Oppa, bagaimana syutingnya ? ".
" Aku lagi break, sayang. Sebentar lagi aku harus take. Do you miss me ? ". tanya Yonghwa
" Nee, bogoshippoyo, mani bogoshippoyo ".
" Aku akan cepat menyelesaikan syuting biar bisa segera berkumpul bersama kalian. Aku sudah sangat merindukan pelukanmu dan mencium bibirmu :.
" Oppa, jungshin chaeriyo, kamu sedang di tempat syuting ", tegur Seohyun sambil tertawa kecil.
" Sudah minum susu ? Apakah Ibu sudah datang dan menemanimu ? ".
" Iya, tadi Ibu yang menyiapkan makan malam buat kami, aku, Hyo unnie dan Jungshin dan sekarang aku sudah mengantuk, betisku sangat berat dan capek saat shopping tadi ".
" Tidurlah, sampaikan ciumanku buat junior dan katakan jangan nakal selama Appa tidak di rumah. Sarangheyo buin ahh ".
" Love you too, three, four, five, six. Mani mani sarangheyo ".
" Jaljayo, sweet dream my love ".
" Goodnite honey, fighting for the filming. Love you ".
The 4th MonthsStudio rekaman dan musik mereka tempatkan di lantai atas dengan jendela besar dengan pemandangan pegunungan nan hijau. Dapur yang mewah namun sangat praktis, ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur dan semuanya kecuali kamar bayi yang mereka biarkan kosong karena mereka berdua berencana akan mendesainnya sendiri baik warna dinding maupun hiasan yang lainnya.
Taman depan rumah dan belakang rumah juga terlihat sangat hijau dengan rerumputan hijau serta beberapa pohon maple yang akan sangat cantik saat musim gugur serta beberapa pohon cherry blossom di halaman depan yang akan sangat cantik di musim semi. Sebuah ayunan kayu klasik di tempatkan di halaman belakang, sebuah gasebo kecil sebagai tempat berkumpul untuk barbeque berada tidak jauh dari ayunan tersebut. Tak satupun yang mereka keluhkan rumah impian mereka benar-benar telah terwujud.
Hari ini Seohyun berniat untuk mulai mendesain kamar bayi mereka. Saat shopping beberapa bulan yang lalu dia dan Yonghwa sudah mulai memilih-milih ranjang bayi serta perlengkapan lainnya. Duduk santai di ruang baca favoritnya, beberapa majalah desain berserakan di depannya. Seohyun sedang memilah-milah desain kamar bayi yang mana yang dia inginkan untuk sang bayi. Kandungannya sudah berusia lima bulan jalan enam bulan sekarang tapi Seohyun masih juga tidak ingin mengetahui jenis kelamin anak yang ada di dalam kandungannya. Walaupun dia sudah beberapa kali melakukan USG untuk melihat berat dan posisi serta keadaan si junior tapi dia tetap tidak ingin dokter menunjukkan jenis kelamin si junior. Seohyun tetap bersikeras jenis kelamin junior akan menjadi kejutan untuk mereka.
Beberapa design kamar sudah di pilih untuk kamar si junior. Seohyun akan memakai warna biru pastel dan pink pastel yang lembut untuk cat dinding. Begitupun dengan perabotnya akan senada dengan warna tersebut. Seohyun mulai mencatat satu demi satu apa yang harus di belinya nanti saat dia shopping. Tapi Yonghwa tidak akan bisa menemaninya. Suaminya tersebut sedang syuting sebuah film di China dan rencananya kembali seminggu lagi. Jadi Seohyun berencana akan mengajak Jungshin dan Hyoyeon untuk menemaninya berburu peralatan kamar bayi.
Ponselnya berdering. Panggilan masuk dari Yonghwa. Dengan penuh kerinduan Seohyun menerima panggilan tersebut.
" Bogoshippoyo buin ahh ", sahut Yonghwa dari seberang saat Seohyun baru saja akan berucap halo. Seohyun tersenyum mendengarnya.
" I miss you much much more than you miss me ", kata Seohyun sambil tertawa kecil.
" Bagaimana kabar calon ibu kesayanganku serta calon bayi favoritku ?, Apakah dia nakal di dalam sana ? ".
" Kami berdua baik-baik saja Appa sayang. Bagaimana syutingnya ? Apakah tidak ada kendala ? Apakah semuanya berjalan baik ? ".
" Semuanya baik yeobo, hari ini syuting agak siang, jadi aku masih di hotel. Apakah kau sudah sarapan ? obatnya sudah di minum ? jangan terlalu kecapean, Ibu sudah kembali ke Busan ? Jadi siapa yang menemaniiii........ ".
" Yong Seobang !! bisakah kau bertanya satu demi satu ? kamu ini seperti petugas sensus banyak pertanyaan ", potong Seohyun sambil tertawa. itulah Yonghwa bila sedang berada jauh dari Seohyun bertingkah menyebalkan seperti seorang ahjumma. " Semuanya baik-baik saja, aku sudah sarapan, minum obat, Ibu sudah pulang ke Busan karena ada hal yang harus dia hadiri disana, hari ini Ibu akan datang menemani setelah sekolah pianonya tutup ".
" Syukurlah, berada jauh dari istriku tersayang serta calon bayiku tercinta membuatku sangat khawatir ".
" Jangan cemas sayang, kami baik-baik saja. Fokus saja dengan pekerjaan kamu di sana. By the way, hari ini aku akan pergi berbelanja perlengkapan kamar bayi ".
" Apa !!?? ", sahut Yonghwa. " Tidak bisakah kau menungguku ? ".
" Sayang kamu kan baru pulang minggu depan. Hari ini aku baru akan membeli beberapa barang saja, nanti untuk mengecat dinding kamarnya kita akan lakukan saat kamu pulang. Aku akan di temani Hyo Unnie dan Jungshin. Ini aku sedang menunggu mereka berdua datang, katanya sih sebentar lagi, keduanya sedang menuju kemari ".
" Baiklah sayang, hati-hati jangan terlalu capek, jangan lupa minum obat, kirimkan aku photo2 kalian shopping ya. Dan salam sama Jungshin dan Hyo. Aku ada wawancara mendadak baru saja di beritahukan oleh Bruce hyung. I love you honey ", ujar Yonghwa dari seberang sambil tak lupa memberikan ciuman jauhnya.
" I love you too honey, fighting ", dan Seohyun lalu memutuskan panggilan tersebut dan meletakkan teleponnya ke meja sambil matanya melirik ke jam dinding, sudah hampir jam 9 , kemana mereka berdua kok belum juga sampai ? , tanya Seohyun dalam hati.
Seohyun berdiri dan berjalan menuju ke dapur, perutnya mula lapar lagi, belakangan ini Seohyun merasa sering lapar dan berat badannya pun sudah mulai naik drastis. Seohyun membuka kulkas dan mengeluarkan apel dan strawberry serta jus jeruk, menyucinya dan mengupas lalu menuangkan segelas jus ke gelas lalu membawanya ke ruang keluarga. Seohyun berpikir sebaiknya dia menonton TV sambil menunggu Hyo dan Jungshin datang.
Baru saja Seohyun meletakkan piring berisi irisan buah dan gelas jus di meja saat bel pintu berbunyi, bibi Park, pelayan rumah mereka yang hanya datang 3 kali seminggu untuk membantu bersih-bersih kebetulan hari ini sedang ada di rumah, dan dia membukakan pintu untuk keduanya lalu mempersilahkan keduanya masuk lalu dia kembali mengerjakan tugasnya.
" Ahh kalian berdua mengapa terlambat ? ", tanya Seohyun saat keduanya muncul di ruang keluarga tempat Seohyun duduk. Hyoyeon dan Jungshin hanya tersenyum sambil duduk.
" Maaf, tadi aku sedikit telat bangunnya jadi agak terlambat menjemput noona ", jawab Jungshin " Apakah kita akan langsung berangkat ? Tapi aku lapar belum sarapan karena terburu-buru, bagaimana kalau segelas kopi ".
" Jungshin chingu ide yang bagus bagaimana kalau kau buatkan satu juga untukku ", pinta Hyoyeon sambil menaikkan kedua alisnya sambil menatap Jungshin.
" Sudahlah, bagaimana kalau kita beli saja nanti setiba di sana, lebih baik kita berangkat sekarang saja ", sambil berkata Seohyun berdiri dan berjalan menuju ke ruang baca tempat dia meletakkan tas dan ponselnya lalu kembali ke ruang keluarga dan mendapati Unnienya dan dongsaengnya sedang berebut meminum jus jeruk dan irisan buah yang tadi belum sempat di sentuhnya sedikitpun.
" Aigoo kalian berdua ", Seohyun tersenyum berjalan ke dapur dan keluar dengan membawa piring berisi beberapa potongan roti yang di beri selali coklat dan kacang dan memberikannya ke keduanya. " Sebaiknya kalian berdua makan ini dulu, atau kita akan kerepotan karena kalian berdua akan sibuk memandang toko-toko makanan dan minuman sepanjang jalan ".
Jungshin dan Hyoyeon meringis sambil meraih piring berisi roti tersebut sementara di belakang Seohyun Bibi Park muncul sambil membawa dua gelas susu dan meletakkannya di meja.
" Maaf kopinya sedang kosong ", kata Seohyun saat keduanya menatap gelas susu tersebut dengan pandangan aneh. " Palli juseyo ".
* * * * *
Ada apa dengan mereka berdua ? Seohyun teringat dua minggu yang lalu saat dia dan Yonghwa mengadakan housewarming party. Keduanya juga terlihat akrab saat itu, tapi baru sekarang Seohyun menyadarinya. Waktu itu keduanya saling melayani, Jungshin memberikan minum sementara Hyoyeon sesekali menyuapi Jungshin dengan potongan buah saat mereka sedang asyik bercengkrama. Dan kemarin saat Seohyun menelpon menanyakan apakah unnienya tersebut mau menemaninya untuk belanja perlengkapan bayi Hyoyeon setuju tapi dia menyarankan untuk mengajak Jungshin bersama mereka, dan anehnya saat Seohyun menelpon Jungshin, dia langsung menerimanya tanpa ba bi bu be bo. Satu hal yang tak biasanya.
Seohyun kembali memperhatikan keduanya. Dia merasa seakan dirinya tidak berada dalam satu mobil dengan mereka, mereka terlihat asyik berdua dan pembicaraan mereka seperti tidak ada habisnya, sesekali tertawa lalu kemudian berdua menyenandungkan lagu yang mengalun dari radio yang mereka mainkan dan mulai berkomentar dan selalu saja menemukan hal yang sama dan membuat mereka toss dan melakukan gerakan aneh berdua.
" Yak !! kalian berdua, tidakkah kalian ingat aku ada di sini ?", Seohyun akhirnya tak bisa menahan diri untuk tidak bersuara, anehnya keduanya berbalik secara bersamaan dan meringis. " Aigo kalian berdua ini, ada apa sebenarnya ? Apakah kalian pacaran ? ".
Pertanyaan spontan Seohyun sontak mengejutkan keduanya membuat Hyo dan Jungshin saling berpandangan dan berbalik menatap Seohyun
" Ahh aniyo ", Hyoyeon menggeleng-gelengkan kepalanya dengan gugup
" Hyungsunim, apa-apaan sih ", Jungshin melotot ke arah Seohyun membuat Seohyun serasa ingin menepuk kepala keduanya.
" Aigoo, kenapa kalian jadi gugup begitu ? kalau tidak ada apa-apa dengan kalian mengapa harus gugup ".
" Itu karena aku kaget dengan pertanyaanmu. Dating with Jungshin ? Ahh yang benar saja ", Hyoyeon berusaha terlihat biasa tapi Seohyun tahu kalau unni tersayangnya itu sedang berusaha menutupi sesuatu.
" Hyungsunim, apakah salah kalau kami berdua terlihat akrab ? " tanya Jungshin sambil berpura-pura fokus menyetir.
" Tapi keakraban kalian terlihat lain di mataku, tingkah kalian membuatku curiga ", jawab Seohyun sambil memasang mimik curiga di wajahnya.
" Seohyun ahh, mana mungkin aku dating dengan Jungshin. Jungshin kan seperti adik bagiku dan tidak akan lebih dari adik, lagipula Jungshin tidak masuk kategori type kekasih ideal aku ".
" Oh ya ? jadi aku hanya dianggap anak kecil ? hanya seorang adik ? dan bukan type kekasih ideal ? wah daebak noona ", tanya Jungshin terdengar tidak percaya dengan perkataan Hyoyeon.
" Ahh Jungshin ahh , bukan itu maksudku ".
" Jadi selama ini kamu hanya menganggapku adik yang enak diajak hanging out dan berbagi ? ".
" Bukankah memang seperti itu !? ".
" Wah jebbalyo, daebak !! ", Jungshin terlihat sedikit kesal dan itu tentu saja membuat Seohyun bertambah yakin ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.
" Jungshin mengapa kamu marah-marah dan menyebalkan seperti ini sih ? Aku tidak bermaksud seperti itu, tolonglah mengerti ", Hyoyeon meminta pengertian Jungshin yang terlihat sangat kesal dengan perkataannya.
" Sudahlah Noona, aku kan cuma adik, tak perlu di ambil hati, aku cuma anak kecil bagimu ", kata Jungshin lalu terdiam dan memfokuskan pandangannya ke depan. Suasana di dalam mobil menjadi sedikit janggal, ada aura pertengkaran sepasang kekasih menyebar di udara.
Seohyun tersenyum diam-diam melihat mereka berdua. Dia 100% yakin ada sesuatu diantara keduanya. Seohyun yakin hubungan Noona Dongsaeng itu sudah berubah jalur kearah yang lebih intim. Semenjak menikah, unnienya ini memang sudah jarang curhat lagi dengan dirinya. Tapi sebelum menikahpun Hyoyeon termasuk salah satu unnienya yang tidak terlalu sering bercerita tentang dengan siapa dia berhubungan atau sedang dekat dengan siapa. Tapi setidaknya Seohyun tahu kalau ada yang berubah dari unnienya ini.
Belakangan setiap kali bertemu dengannya, Hyoyeon nampak begitu bahagia, pipinya selalu memerah, matanya bersinar penuh kebahagian. Dan melihat mereka berdua Seohyun tidak akan terkejut kalau penyebabnya adalah Jungshin.
" kalian berdua mengapa jadi bertingkah aneh seperti ini ? ", tanya Seohyun masih pura-pura tidak menyadari apa yang terjadi. " Kalau kalian berdua dekat dan dating, sebaiknya kalian jujur padaku, aku akan sangat mendukung kalian berdua. bagiku kalian berdua adalah orang-orang yang spesial bagiku dan juga tentu saja bagi Yonghwa. Sejak kapan kalian menjadi sepasang kekasih ? ", Seohyun kembali bertanya tanpa basa basi langsung menembak keduanya.
Baik Hyoyeon dan Jungshin keduanya masih membisu. Jungshin fokus dengan pandangannya ke arah depan sementara Hyoyeon memandang keluar jendela. Pemandangan aneh tapi sangat lucu bagi Seohyun. baru saja mereka bercanda, bercengkarama asyik berdua seakan dunia milik berdua dan sekarang lihatlah mereka seperti dua anak SD yang sedang marahan.
" Sebaiknya kalian berdua jujur saja padaku, atau aku membatalkan acara shoppingnya hari ini dan menunggu Yonghwa datang saja dari China ", ancam Seohyun.
" Hyungsunim, jangan di batalkan, aku tahu kau sudah sangat ingin berbelanja keperluan si junior ", kata Jungshin pelan.
" Iya Seohyun, jangan di batalkan, lagipula kita sudah hampir sampai dan aku sudah memberitahukan manager noona untuk mencancel scheduleku hari ini. Tidak apa-apa kita lanjut shoppingnya saja ". Hyoyeon menengok kebelakang menatap Seohyun sambil tersenyum.
" Ok, tapi jawab dulu pertanyaanku, apakah kalian benar-benar sedang berpacaran ? ", Seohyun masih belum putus asa untuk melihat keduanya berkata jujur.
" Seohyun ahhhh ".
* * * * *
" Memang ada apa ? Apakah kau mendapat diskon besar ? ".
" Ini lebih dari diskon 99% ".
" Woahh kau membuatku jadi penasaran "
" Oppa hari ini aku mempunyai berita yang akan angat mengejutkan ".
" Aigo buin, kenapa jadi bertele-tele. langsung saja ceritakan padaku, jangan membuatku penasaran ".
" Hari ini... "
" Iya ? "
" Aku baru tahu "
" Ok ".
" Kalau Jungshinie ".
" Ada apa dengan Jungshin ?? ".
" Jungshin is dating Hyoyeon Unnie !! ".
" WHAT !!! ?? ".
" Iya, Jungshin dan Hyo Unnie sudah hampir sebulan ini dating dan hari ini aku berhasil membuat mereka mengakuinya ".
" Tunggu sebentar, Jungshin dan Hyoyeon berpacaran ? ".
" Nee. they are dating now ", jawab Seohyun so exciting.
" Jungshin dan Hyoyeon pacaran sudah hampir sebulan ? Woahhh Jungshin !! ".
" Oppa, aku tidak tahu kalau selera Jungshinie adalah Noona !! ".
" Ahh bukan hal baru, sejak dulu dia dan Minhyuk memang sangat menyukai type wanita dewasa. Tapi Hyoyeon akan cocok dengan Jungshin ".
" Tadi waktu shopping aku menjadi obat nyamuk mereka. Bayangkan bukannya bantu memilih , mereka malah asyik memilih untuk baby mereka nantinya ".
" Seriously ? astaga apakah mereka sudah seserius itu ? ". terdengar tawa Yonghwa dari seberang " Aku akan punya bahan untuk menggodanya saat aku kembali nanti. jangan bilang-bilang ke Minhyuk dan Jonghyun ".
" Aku ragu, mereka mungkin malah sudah tahu duluan daripada kamu , Oppa ".
" Aigo, Jungshin dan Hyoyeon... ".
" Oppa, bagaimana syutingnya ? ".
" Aku lagi break, sayang. Sebentar lagi aku harus take. Do you miss me ? ". tanya Yonghwa
" Nee, bogoshippoyo, mani bogoshippoyo ".
" Aku akan cepat menyelesaikan syuting biar bisa segera berkumpul bersama kalian. Aku sudah sangat merindukan pelukanmu dan mencium bibirmu :.
" Oppa, jungshin chaeriyo, kamu sedang di tempat syuting ", tegur Seohyun sambil tertawa kecil.
" Sudah minum susu ? Apakah Ibu sudah datang dan menemanimu ? ".
" Iya, tadi Ibu yang menyiapkan makan malam buat kami, aku, Hyo unnie dan Jungshin dan sekarang aku sudah mengantuk, betisku sangat berat dan capek saat shopping tadi ".
" Tidurlah, sampaikan ciumanku buat junior dan katakan jangan nakal selama Appa tidak di rumah. Sarangheyo buin ahh ".
" Love you too, three, four, five, six. Mani mani sarangheyo ".
" Jaljayo, sweet dream my love ".
" Goodnite honey, fighting for the filming. Love you ".