#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

WE GOT TIED CHAPTER 7

Ting tong !!
Sepagi ini bel pintu apartemen Seohyun sudah berbunyi. Seohyun melirik weker kecil di samping ranjangnya. 6:15 AM. Ya Tuhan siapa sih pagi-pagi begini sudah bertamu, rutuk Seohyun sambil beranjak dari tempat tidurnya. Dirapikannya piyamanya dan menuju ke monitor disamping pintu. 
Yonghwa ? Buat apa sepagi ini dia kemari ? Apakah Lily baik-baik saja ?
Cepat-cepat Seohyun membuka pintu apartemennya dan mendapati Yonghwa berdiri disana dengan senyumnya yang menawan. Yak !! sejak kapan dia berpikir senyum laki-laki itu menawan ?!!. Sedikit risih Seohyun mempersilahkan Yonghwa masuk.
Yonghwa melangkahkan kakinya memasuki apartemen Seohyun. Dia merasa sedikit keterlaluan karena sepagi ini sudah mengunjunginya. Seohyun nampak lebih memikat tanpa make up di wajahnya. Dan Yonghwa merasa bersalah melihat Seohyun nampak begitu risih dengan piyama pink yang dikenakannya.

Seohyun mempersilahkannya duduk sambil menunjuk sofa kecil berwarna kuning. apartemen ini cukup sederhana, Dari sofa ini Yonghwa langsung bisa melihat dapur kecil dan sebuah meja makan dengan dua kursi, sebuah kamar dan kamar mandi berbanding terbalik dengan apartemennya yang terbilang mewah. 
" Maaf kalau saya datang sepagi ini ", kata Yonghwa masih merasa tidak enak. 
" Apakah Lily baik-baik saja ? ", tanya Seohyun. Yonghwa menggeleng. " Syukurlah. Kopi ? ", tawar Seohyun dan sekali lagi Yonghwa hanya menganggukkan kepalanya.
" Maaf merepotkan ", kata Yonghwa 
" Ah tidak apa-apa ", kata Seohyun sambil beranjak ke arah dapur sebentar kemudian dia kembali dengan membawa dua gelas berisi kopi untuk Yonghwa dan teh untuk dirinya dan mempersilakan Yonghwa untuk meminumnya.
Sesaat keduanya terdiam menikmati kopi dan teh mereka masing-masing. Ada ketidaknyamanan yang tercipta diantara mereka walaupun ini bukanlah pertemuan pertama mereka sejak malam itu.
" Seohyun sshi............ "
" Yonghwa sshi.......... "
Secara bersamaan mereka saling memandang dan tertawa. Yonghwa lalu mempersilahkan Seohyun untuk berbicara terlebih dulu tapi Seohyun menggelengkan kepalanya meminta Yonghwa yang berbicara lebih dulu.
" Seohyun sshi..... tentang semalam, apakah anda bersedia ? ", tanya Yonghwa hati-hati. " Semalam saya terus berpikir apakah ini memang jalan terbaik untuk saat ini. Saya berusaha melihat dari sisi anda, dan saya tahu ini sangat keterlaluan, tapi saya berharap anda mau membantu saya ".
Seohyun sudah bisa menebak maksud kedatangan Yonghwa sepagi ini ke apartemennya, jika Lily baik-baik saja maka dia pasti datang untuk memamstikan Seohyun mau membantunya. Seohyun kembali meminum tehnya. Sebenarnya semalam dia sudah mengambil keputusan akan hal ini dan bermaksud akan mengatakannya lewat telepon, tapi sepertinya dia harus menyampaikan keputusannya tersebut sepagi ini.
" Yonghwa sshi, saya bersedia membantu anda ".

* * * * *

" Youmi, Seohyun bersedia membantu kita ".
" Really. Chukkae Oppa. Sekarang kau punya seorang istri yang canik dan baik hati ", ujar Youmi dari seberang menggodanya.
" Yak !! " kata Yonghwa mendengar godaan Youmi.
" Jung Yonghwa now officially married hahahahah ", Youmi masih saja menggodanya.
" Oh yeah, God help me ", kata Yonghwa menimpali candaan Youmi.
" Baiklah Oppa, sekarang sebaiknya kau memberitahukan hal ini kepada saengmu yang tiga orang itu. kau tahu kan mereka kadang suka jahil, sebaiknya jelaskan pada mereka apa yang terjadi dan pastikan mereka tidak membocorkan hal ini. Khusunya Jungshin, Ahh jongmal anak satu itu betul-betul kalau bercanda suka hilang kontrol ", kali ini Youmi terdengar serius. " Hari ini aku akan menemui Nyonya Hwang ".
" Apa bertemu wanita itu ? buat apa ? ", Yonghwa sedikit kaget mendengar Youmi akan menemui Nyonya Hwang. Apakah secepat itu ? pikirnya dalam hati.
" Bila kita melibatkan orang lain untuk membantu kita sebaiknya kita bertindak cepat seperti yang Nyonya Hwang telah lakukan. Sepanjang masalah ini masih di bawah pengawasan dinas sosial kita masih bisa berharap Ny. Hwang tidak membawanya ke meja Hijau demi menghindari skandal. Semakin cepat saya menemuinya semakin baik untuk menentukan apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Ok ya, aku mau mandi. Salam buat Lily. I'll see you after I meet Mrs Hwang. Annyeong ". Youmi memutuskan panggilan.
Yonghwa menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi taksi yang ditumpanginya menuju ke rumah sakit. Dia memutuskan hari ini tidak membawa kendaraan sendiri karena dia takut tidak fokus dan membahayakan Lily.
Youmi mungkin benar, mereka harus bergerak cepat. Yonghwa tidak ingin berlama-lama dalam situasi ini. Setiap saat skandal tentang dirinya bisa saja tiba-tiba muncul di headline koran infotaiment dan semua pemburu berita akan mengejar dirinya dan tentu saja itu akan sangat berpengaruh pada kejiwaan Lily. Dia mungkin akan merasa kembali dikejar-kejar seperti saat ayahnya masih hidup.
Dan juga Seohyun, kasihan kalau wanita itu harus ikut menanggung akibatnya. mendengar dia bersedia membantunya membuat Yonghwa begitu bahagia, anehnya dia sendiri tidak tahu apakah dia bahagia karena memiliki seorang istri atau karena hal lain. Seorang istri, istri bohongan bukan sungguhan, kata Yonghwa mengingatkan dirinya sendiri. Dia bukan menolongmu tapi dia menolong Lily. Jungshin chaeriyo Yonghwa sshi, kata hatinya memberikan peringatan padanya.
Ahh, sebaiknya dia menghubungi dongsaengnya. Dia harus memberitahukan mereka dan meminta mereka untuk bekerjasama. Dia tahu mereka bertiga selalu mengsupport dirinya dalam keadaan apapun. Tapi bagaimanapun Yonghwa tetap harus memperingatkan mereka resiko yang akan mereka hadapi nantinya. Dan lebih baik secepatnya dia memperkenalkan Seohyun kepada mereka biar nantinya mereka tidak merasa canggung satu sama lain. Dan sebaiknya dia juga memberitahukan hal ini pada Bruce Hyung managernya.
Yonghwa lalu mengirim pesan broadcast kepada Jungshin, Jonghyun dan Minhyuk serta Bruce. meminta mereka datang ke apartemennya selepas latihan malam ini. Seohyun berjanji akan datang malam ini dan memulai sandiwara mereka sebagai sepasang suami istri gadungan. Hmm bagaimana ya rasanya mempunyi seorang istri ? tanya Yonghwa dalam hati. Dia baru saja memncoba membayangkan hal tersebut saat sopir taksi yang ditumpanginya mengatakan kalau mereka telah sampai di rumah sakit.
Nanti sajalah dia membayangkannya, saat ini dia harus fokus ke Lily. anak itu pasti sudah menunggunya sedari tadi. Yonghwa mengucapkan terima kasih setelah membayar taksi tersebut. Pagi ini udara terasa dingin. Sepertinya sebentar lagi salju akan turun dan winter is coming. Yonghwa merapatkan jaketnya dan memasang hoodie ke kepalanya tidak lupa kacamata hitam, lalu dia melangkah masuk kedalam bangunan rumah sakit tersebut.
Lily nampak begitu senang melihat Yonghwa datang. Sepertinya perawat yang merawatnya sudah memandikan dan mendadaninya seperti yang Yonghwa pinta pagi tadi. Dia berlari dan langsung memeluk Yonghwa. Yonghwa lalu menggendongnya dan mendudukkannya kembali ke atas ranjang. lalu dia mengucapkan terima kasih kepada perawat yang menjaga Lily. Yonghwa lalu membereskan perlengkapan Lily dan memasukkannya semua ke dalam tas kecil Lily. Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, Yonghwa lalu mengajak Lily keluar menuju ke loket pembayaran untuk melunansi biaya rumah sakit.
Saat berjalan meninggalkan loket Lily bertanya mengapa Seohyun tidak datang. Dan Yonghwa mengatakan bahwa dia akan datang malam nanti untuk menemui Lily. Lily menjerit kesenangan. nampak jelas bahwa dia sangat menyukai Seohyun. Seohyun pasti telah merawatnya dengan penuh kasih sayang selama seminggu ini karena Lily terlihat sangat memujanya.

* * * * * 
Seohyun berdiri didepan apartemen Yonghwa, sebuah tas berisi bebebrapa helai pakaian dan perlengkapan lainnya dia letakkan di lantai samping kakinya. Pagi ini dia telah menyanggupi untuk membantu Yonghwa, siang tadi di kantor dia tiba-tiba merasa dia sudah melakukan hal yang salah. Tapi rasanya tidak enak kalau dia harus menarik kembali kesediaannya membantu masalah pengasuhan anak ini. Ahh, dia benar-benar harus belajar untuk mengatakan TIDAK, karena dia selalu berada dalam masalah tiap kali dia memutuskan untuk membantu seseorang.
Terlambat untuk kembali. Seohyun lalu membunyikan bel pintu apartemen Yonghwa. gwnchanayo Seohyun sshi, everything going to be just fine, kata Seohyun pada dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian Seohyun mendengar seseorang membuka pintu dari dalam dan Yonghwa muncul dari balik pintu tersebut. Dia memakai sweater berwarna biru gelap dan sedang tersenyum ke arah Seohyun. 
Yonghwa mempersilahkan Seohyun untuk masuk dan dia lalu meraih tas yang dibawa Seohyun dan membawanya masuk ke dalam. Seohyun mengikutinya dari belakang. Untuk ketiga kalinya dia kembali ke apartemen ini. Apartemen ini nampak lebih rapi sepertinya ada yang sudah membersihkannya hari ini. 
" Seohyun auntie !!! ", Lily tiba-tiba datang dan memeluknya membuatnya kehilangan keseimbangan tapi sepasang tangan menangkapnya dari belakang. Sesaat dia merasa hawa panas menjalar di punggungnya karena sentuhan tangan Yonghwa.Omo.. Seohyun lalu menegakkan kembali tubuhnya sambil mengucapkan terima kasih.
" Lily, jangan seperti itu, lihat auntie hampir saja terjatuh ", kata Yonghwa memberi peringatan halus kepada Lily. 
" Tidak apa-apa ", kata Seohyun. lalu dia berlutut didepan lily dan mengecup kedua pipi anak tersebut. " Bagaimana kabarnya Princess auntie hari ini ? ", tanya Seohyun lembut sambil memeluk Lily. " Apakah sudah sehat ? ".
Lily mengangguk dalam pelukan Seohyun. Seohyun lalu melepaskan pelukannya dan berdiri lalu memegang tangan kecil Lily dan membawanya duduk di sofa. " Auntie kangen sama Lily ", katanya kemudian.
" Lily juga kangen sama auntie ", kata Lily lalu mulai berceloteh panjang menceritakan apa yang dia lakukan seharian ini. Seohyun dengan sabar mendengarkan celotehannya sambil sesekali menimpali dengan pertanyaan-pertanyaan kecil.
Yonghwa entah mengapa merasa takjub dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Dia seakan sedang melihat sebuah lukisan maha karya seorang maestro. Di sana di sofa itu, Seohyun nampak begitu senang mendengarkan celotehan Lily dan Lily dengan penuh semangat menceritakan semuanya padanya. Dia tidak pernah melihat Lily seperti itu sebelumnya. Dan Yonghwa berpikir, seperti inikah rasanya seorang suami yang sedang memandangi istri dan anaknya ? Tersentak oleh pikirannya sendiri Yonghwa lalu duduk disalah satu kursi dan ikut mendengarkan celotehan Lily. Dia menikmati kebersamaan ini. 
Seohyun dapat merasakan kalau Yonghwa sedang memperhatikan mereka berdua. Rasanya jantungnya berdebar dengan kencang tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Sebenarnya jujur dia merasa belum begitu nyaman berada didekat laki-laki tersebut. Dan sekarang dia harus berusaha untuk bisa merasa nyaman karena dia tidak tahu sampai kapan dia harus bersandiwara sebagai istrinya. Seohyun berusaha untuk fokus pada Lily dan celotehannya dan berusaha menahan dirinya untuk tidak berpaling ke arah Yonghwa.
" Lily antar auntie ke kamarnya, mungkin auntie ingin istirahat sebentar ", kata Yonghwa sambil berdiri dan meraih tas yang tadi dibawa Seohyun dan melangkah ke salah satu kamar yang ada di apartemen tersebut. Lily lalu turun dari sofa dan menarik tangan Seohyun untuk mengikuti ke kamar yang akan dia tempati mulai malam ini. Kamar yang sama seperti saat dia pertama kali kemari, satu-satunya yang berbeda hanyalah bedcover yang sudah diganti dengan yang baru. Seohyun melihat Yonghwa meletakkan tasnya disamping lemari yang ada dikamar tersebut. lalu berjalan mendekatinya.
" Istirahatlah. Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu. Saya harus menelpon jasa catering untuk makan malam kita bersama mereka ", kata Yonghwa. Makan malam ? tamu ? jadi akan ada beberapa orang yang akan datang ke sini malam ini ? pikir Seohyun. Dia jadi merasa sedikit tegang dan sepertinya rasa tegangnya terpancar di wajahnya dan Yonghwa dapat melihatnya.
" Bukan tamu istimewa, mereka dongsaeng aku di band dan manager kami. Santai saja. Ok ? ". Seohyun mengangguk sambil tersenyum. " Istirahatlah ". 
Setelah itu Yonghwa lalu menarik tangan Lily keluar dari kamar dan menutupnya. Yonghwa menarik napas panjang. Apartemennya tiba-tiba terasa begitu sempit dengan kehadiran Seohyun. hanya Tuhan yang tahu apakah dia bisa bertahan seapartemen dengan wanita cantik tersebut. 
Sesaat setelah pintu tertutup Seohyun menjatuhkan dirinya ke atas ranjang. dadanya berdegup kencang. Dia berusaha menenangkan dirinya dengan manarik napas panjang dan menghembuskannya pelan-pelan berulang ulang kali. Apakah akan terlihat keterlaluan jika dia meminta pulang dan membatalkan pernikahan bohongan ini ? Ya Tuhan, apa yang telah dia lakukan ? 
Sekali lagi Seohyun menarik napas panjang, lalu berdiri dan menghampiri tasnya, dikeluarkannya beberapa peralatan mandi dan make up yang dia bawa dari apartemennya. Sebaiknya dia menyibukkan dirinya sampai para tamu itu datang. Apapun itu dia harus bisa menghadapinya. Seohyun sshi, Fighting. Your adventure just begin !!!


Dont Miss it 


Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
25 Desember 2015 pukul 14.13 delete

kak.. semangat nulisnya.. aku yunggu kelanjutanya kak,, :D ~~^^

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
25 Desember 2015 pukul 18.24 delete

Iya makasih ya supportnya :)

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥