Its good to be back.
Yonghwa merasa senang kembali berada di Seoul pagi ini. Cuaca pagi ini sedikit mendung. Mungkin karena Winter. Hawa dinginpun mulai terasa menusuk hingga ke tulang.
Yonghwa melangkahkan kakinya memasuki sebuah cafe kecil but cozy yang selalu menjadi tempat favorit mereka untuk hanging out. Kedatangannya hari ini tanpa sepengetahuan dongsaengnya. Well a lil surprise not going to kill them...
Mengambil meja dipojokan Yonghwa lalu mengeluarkan ponselnya dari balik kantong jaketnya. Sebuah pesan broadcast dia kirimkan untuk ketiga sahabatnya. " Meet me at the cafe. Now !! "
Beep beep.
" Meet me at the cafe. Now !!"
Jonghyun terkejut menerima pesan yang di kirimkan Yonghwa. Terkejut tapi senang mendapati Yonghwa berada di Seoul saat ini.
Better hurry up or Hyung will blow up bcos of our late. Buru-buru Jonghyun meraih jaket dan kunci mobilnya, meninggalkan laporan financial restorannya yang seharusnya dia revisi hari ini.
* * * * *
Beep beep
" Meet me at the cafe. Now !!".
Mata Jungshin melotot menatap layar ponselnya saat membaca pesan dari Yonghwa. Hyung is in town.
Tanpa berlama-lama Jungshin lalu bersiap dan segera berangkat. Yonghwa is typical man that always on time and he will not been wait. Thanks God no schedule for today.
* * * * *
Beep beep
" Meet me at the cafe. Now !!"
Hampir tersedak Minhyuk membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Dia segera meraih jus jeruk didepannya dan segera meminumnya. Hyung lagi di Seoul !!
Hyung paling tidak bisa melihat salah satu dari mereka datang terlambat. Tanpa menyelesaikan sarapannya. Minhyuk meraih jaketnya dan segera berangkat ke cafe.
* * * * *
Lima belas menit menunggu. Yonghwa mulai tidak sabar. Dia mulai menggoyang-goyangkan kakinya dan mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Ice Americano di depannya sudah sedari tadi dia habiskan. Sesekali di tengoknya jam tangannya. They Late !!
Hampir bersamaan Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin memasuki cafe. Bertegur sapa dan segera berjalan mendekati Yonghwa yang terlihat sudah tidak sabar menunggu mereka.
" Wow Hyung, when you arrived in Seoul ?", tanya Jonghyun sambil memberikan tepukan pelan di bahu Yonghwa dan langsung duduk disalah satu kursi di ikuti oleh Minhyuk dan Jungshin.
" Kalian terlambat !", bukannya menjawab pertanyaan Jonghyun, Yonghwa menegur ketiganya. Tapi Yonghwa hanya mendapatkan ketiganya meringis.
" Hyung jangan salahkan kami. Siapa coba yang datang tanpa pemberitahuan... " Jungshin mengelak teguran Yonghwa dengan santai. Dia tahu Hyungnya seperti apa. Dia tidak pernah bisa marah kepada mereka bertiga.
" Yeah, seharusnya semalam dong kita diberitahu biar sekalia kita jemput tuan ambassador kita di airport ", kata Minhyuk sementara Jonghyun sibuk memesan minuman untuk mereka saat seorang pelayan cafe mendatangi meja mereka.
" Hyung, you dont miss us ?? You so mean ", Jungshin yang duduk di sebelah Yonghwa menepuk lengan Yonghwa. He miss his hyung lots. Diantara mereka bertiga Jungshinlah yang paling sering hang out bareng Yonghwa sebelum dia mulai sibuk dengan pekerjaannya di pemerintahan.
" He just miss Seohyun, Jungshin ", kata Jonghyun sedikit terdengar menggoda. " He didnt miss us. Bad hyung !!. Dan ketiganya lalu tertawa kompak saat melihat gaya Jonghyun yang seperti sedang menegur Yonghwa dengan menggoyang- goyangkan telunjuknya kearah Yonghwa. Mau tak mau Yonghwa ikut terttawa.
In fact Yonghwa always miss his dongsaeng. Hang out bersama mereka di cafe atau.ngejamming bareng di studio musik langganan mereka selalu menjadi hal yang Yonghwa rindukan.
But today his come with mission. Misi masa depan tepatnya dan dia tahu ketiga orang didepannya ini selalu akan siap menolongnya.
" Bagaimana kabar kalian ? Makin sibuk ? " tanya Yonghwa kemudian.
" Sibuk ? Hmm yah sekarang saya sibuk mempersiapkan pembukaan restoran kedua, usaha restoran berjalan cukup pesat dan sepertinya sangat menjanjikan untuk lebih dikembangkan ", jawab Jonghyun. Yonghwa menganggukkan kepalanya lalu menatap Minhyuk.
" Seperti biasa Hyung, tawaran drama dan beberapa promosi ke beberapa negara ", jawab Minhyuk. Ya Minhyuk memang salah seorang aktor yang sedang hits belakangan ini.Drama terakhirnya yang cukup booming menjadikannya cukup diperhitungkan di Korea Selatan saat ini. Dan Yonghwa sangat berterima kasih bahwa walaupun sibuk dia tetap setia mengirimkan laporannya tentang Seohyun.
" Kalau aku sih biasa saja, paling sibuk pemotretan dan peragaan busana di sana sini serta jadi MC dibeberapa event penting " , Jungshin menjelaskan tanpa menunggu. Yonghwa menatapnya sambil tersenyum.
" Hmmm not wonder you become more handsome. Tapi awas kalau.lebih ganteng daripada saya, Ok ", candanya. Dan keempatnya lalu tertawa.
Beberapa saat mereka terlibat pembicaraan singkat seperti yang sering mereka lakukan. Sedikit bercanda dan sesekali tergelak. Hingga Yonghwa memutuskan inilah saatnya dia meminta mereka menolongnya menjalankan misinya. Misi masa depan.
* * * * *
Yonghwa duduk dengan gelisah. Sesekali dia melihat jam yang ada di tangannya. Sudah 10 menit dia duduk disini, menunggu. Yonghwa menatap keluar kantor parlemen, diluar gerimis. Dan sosok yang ditunggunya bahkan belum terlihat.
Hari ini misinya mulai berjalan. Setelah tadi membeberkan semua rencananya kepada tiga orang dongsaengnya. Sekarang Yonghwa berada di gedung parlemen guna menjalankan misi pertamanya. Kali ini bantuan datang dari Mr. Seo ayah dari Seohyun.
Pagi tadi sebelum bertemu ketiga dongsaengnya dia menyempatkan diri bertemu dengan Ayah Seohyun. Mengutarakan maksudnya dan tentu saja Ayah Seouhyun setuju membantunya. Dan sekarang dia duduk disini, sedikit tersembunyi menunggu nona cantik yang sangat percaya diri itu yang telah mencuri tidurnya tiap malam untuk menjalankan misi pertamanya. Tapi sepuluh menit berlalu dia belum juga terlihat.
Tiba-tiba dia melihat sebuah taksi berhenti tepat didepan tangga kantor parlemen, seorang gadis turun dengan memakai jaket berwarna pink. Yonghwa melihatnya berlari-lari kecil menaiki tangga berusaha menghindari gerimis yang turun. Yonghwa tersenyum dengan senang. Hatinya berdebar tapi begitu bahagia melihat gadis tersebut. Ah Seohyun betapa aku merindukanmu.......
* * * * *
Seohyun mengetuk pintu ruang kantor Ayahnya. Tumben-tumbennya hari ini Ayahnya tiba-tiba menelponnya dan menyuruhnya ke kantornya untuk satu urusan penting padahal dia sedang ada pertemuan dengan salah satu kliennya. Dan seperti biasa Ayahnya tidak bisa menerima penolakan.
Perlahan Seohyun membuka pintu setelah dia mendengar suara Ayahnya untuk mengizinkannya masuk. Sang ayah yang melihatnya langsung menyuruhnya mendekat.
Seohyun mendekat dan duduk dikursi yang ada didepan meja kerja ayahnya
" Sebaiknya ini benar-benar penting Ayah, saya harus meninggalkan seorang klien dan buru-buru kesini. Ada apa ? ", tanya Seohyun. Ayahnya tersenyum memandangnya.
" Sebenarnya tidak seberapa penting ", jawabnya santai
" Yak, Appa !! ", Seohyun terbelalak mendengar jawaban Ayahnya. Seohyun tidak percaya apa yang baru saja dia dengarkan. Tidak seberapa penting katanya ?.
" Kau tahu kan sebentar lagi Natal dan Ayah sedang memikirkan hadiah yang pantas untuk Ibumu. Ayah cuma ingn mendengar pendapatmu hadiah apa yang cocok untuknya ".
Aneh, sangat aneh. Tidak biasanya Ayahnya tiba-tiba peduli dengan hadiah apa yang akan dia berikan kepada Ibunya. Biasanya dia tidak pernah meminta pendapat atau mempertanyakan hadiah apa yang pantas untuk ibunya. Mengapa tiba-tiba..........
" Ayah ini aneh, biasanya ayah tidak pernah bertanya ", kata Seohyun.
" Sesekali bolehkan ayah bertanya ? ".
" Boleh sih, tapi sepertinya bukan hal yang biasa ayah lakukan ".
" Sudahlah, kira-kira hadiah apa yang pantas untuk ayah berikan kepada Ibumu tahun ini ? ", kata Ayahnya berusaha untuk menghentikan kecurigaan Seohyun yang nampak jelas di wajahnya.
" Bagaimana kalau ayah memberikan Ibu hadiah liburan ?", usul Seohyun asal-asalan. Sebenarnya diapun tak pernah memikirkan Ibunya menginginkan apa untuk hadiah Natal. Mungkin karena Seohyun merasa semua sudah Ibunya miliki. Apa lagi ??
" Liburan ?? ", Ayahnya mengangguk-angguk mendengar usulan Seohyun.
" Ngomong-ngomong soal liburan. Ingat Mr. Jung ? Dia mengundang kita akhir pekan ini ke Busan dan Ayah sudah menerima undangannya. Kita akan ke Busan Sabtu ini. Apakah kau bisa ikut? ".
Busan ? Weekend ? Terdengar seperti ajakan yang tergesa-gesa, pikir Seohyun. " Apakah aku harus ikut, Ayah ?", tanya Seohyun. Ayahnya cuma mengangguk. Dan bagi Seohyun itu adalah keputusan bulat yang harus dia turuti. Seohyun harus mengecek kembali schedulenya weekend ini, semoga tidak ada yang terlalu urgent untuk di kerjakan.
" Baiklah, sabtu ini kita sekeluarga akan ke Busan. Dan ayah ada rapat sebentar lagi jadi ayah harus siap-siap. Kembalilah ke butik ", usir ayahnya halus. Seohyunmerasa tidak percaya. Sepuluh menit dia habiskan untuk kesini, sampai disini ayahnya menanyakan hal yang menurutnya tidak terlalu penting dan berakhir dengan keputusan liburan ke Busan dan sekarang dia memgusir Seohyun denga halus. Daebak !!
" Ayah, you so unbelieveable ", kata Seohyun sambil berdiri " Next time tidak bisakah kita berbincang lewat telepon saja ?", rajuknya. Ayahnya hanya tersenyum. Mau tak mau Seohyun membals senyumannya. Lalu dia melangkah mendekati ayahnya dan memberikan ciuman hangta di pipi ayahnya. " Jangan terlalu memporsil tenaga untuk bekerja ayah, jaga kesehatan ", bisiknya.
* * * * *
Yonghwa melihat Seohyun menghilang masuk ke dalam ruang kerja ayahnya. Buru-buru dia keluar dari kantor parlemen dan memanggil taksi. Yonghwa lalu berbincang sebentar dengan sopir taksi tersebut lalu. Taksi tersebut berlalu. Yonghwa lalu berlari kembali ke atas tapi kali ini dia tidak masuk kedalam tapi dia menunggu sambil menyandarkan punggungnya ke dinding. Jaket hitam panjang ala detektifnya sedikit menyembunyikan sosoknya tersebut. Dia yakin Seohyun tidak akan menyadarinya.
Tidak berapa lama Yonghwa melihat Seohyun berjalan keluar. Dia melihatnya sedang berusaha mencari taksi. Dan itulah yang diharapkan Yonghwa. Rencananya mulai berjalan. Taksi yang sama dengan yang di panggilnya tadi perlahan berhenti di depan tangga parlemen. Seohyun berlari-lari turun dan segera menuju ke taksi tersebut. Yonghwa pun melakukan hal yang sama.
Seohyun yang merasa seseorang juga sedang berlari dibelakangnya membuatnya menuruni tangga dengan lebih cepat. Dia tidak mau taksi yang dilihatnya menjadi milik orang lain. Segera dia membuka pintu taksi dan masuk ke dalamnya tapi alangkah terkejutnya Seohyun melihat seseorang juga membuka pintu dari sisi yang lain dan secara bersamaan masuk ke dalam taksi. Dam seohyun lebih terkejut melihat sosok yang ada di depan matanya.
" Maaf saya sedang terburu-buru, bisakah taksinya buat saya nona ? ", tanya Yonghwa sambil menatap Seohyun. Dia tersenyum menangkap keterkejutan di wajahnya. " Atau kita berbagi taksi. Karena saya sedang terburu.buru ".
Seohyun hanya terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Dia tidak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Yonghwa dan di dalam taksi pula. Ingatannya tiba-tiba kembali ke peristiwa saat mereka pertama bertemu. Seohyun melihat Yonghwa berbicara dengan sopir taksi dan taksi tersebut berjalan perlahan berjalan sebelum dia sempat berkata apa-apa.
" Hi Seohyun, senang bertemu denganmu lagi. Apa kabar ? ............"
MR AMBASSADOR AND ME
Chapter 7 THE SUSPICION
1 komentar:
Write komentarDaebak!!! Hahahhaha suka sekali oen..
ReplyPlis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon