#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

MR. AMBASSADOR AND ME. CHAPTER 7 : THE SUSPICION

Belakangan ini Seohyun merasa ada yang aneh. Dia merasa ada yang mencurigakan. Akhir-akhir ini dia sering menerima kiriman bunga, coklat, kiriman tanpa nama. Setiap kali dia menelpon ke kantor si pengantar untuk menanyakan nama pengirim, mereka selalu menjawab dengan pengirimnya tidak meninggalkan nama dan alamat. Weird, absolutely weird. 
A Secret Admirer ?? 
Apakah aku mempunya seorang pengagum rahasia ? Siapa dia ? , begitu banyak pertanyaan berkecamuk di kepala Seohyun dan tak satupun yang bisa dia jawab. Dan satu hal yang paling dia benci adalah dibuat penasaran seperti ini. Iya kalau dia seorang pengagum rahasia kalau maniak bagaimana ?, Seohyun berguman dalam hati. 
Kemarin, kembali dia mendapat kiriman sebuket besar Mawar Pink. Buket bunga yang sangat cantik dengan kartu bertuliskan Happy Birthday dan seperti biasa tanpa nama pengirim. So, my secret admirer know my date of birth too. Should I feel interesting or should I feel scare ?

" Seohyun my dear, are you there ? " Seohyun mendengar suara ibunya memanggilnya.
" Nei ", sahutnya menjawab sahutan ibunya.
" Breakfast dear, your daddy waiting for you ".
" I'll be down sebentar lagi Ibu ".
Seohyun selalu senang dengan hari Minggu. Hari dimana dia bisa sarapan bersama kedua orang tuanya, moment yang langka sejak dia masih kecil. Segera dia turun dari balkon atas kamarnya, tempat dimana dia selalu melarikan diri dan bersembunyi dan menangis diam-diam disana saat dia merasa kecewa.
Seohyun berlari kecil menuruni tangga. Dilihatnya sang Ayah sudah berada di meja makan sambil membaca koran. Sementara Ibunya sedang sibuk mengoleskan selai ke rotinya.
" Morning ", sahut Seohyun sambil duduk dikursi di samping ayahnya. " Ada berita apa hari ini Ayah ? sepertinya asyik sekali ", tanya Seohyun sambil mulai mengoleskan selai di rotinya. mendengar pertanyaan Seohyun sang Ayah lalu hanya tersenyum sambil melipat koran tersebut dan menyimpannya di meja.
" Bagaimana kabar anak Ayah tercinta ? " tanyanya kepada Seohyun. " Ayah dengar butiknya maju pesat ".
" Ahh ayah menggodaku ya ? ".
" Tidak, ayah bangga dengan kemajuan butikmu itu. Ayah banyak mendengar cerita teman sejawat kalau anak mereka rata-rata memesan baju pengantin mereka di butikmu ".
" Seperti itulah. Butiknya berjalan dengan baik. Pesanan untuk tahun depan juga sudah menumpuk. Ya, I am happy ", kata Seohyun tersenyum.
" Dan kapan anak Ayah memakai baju pengantin ? ".
Seohyun terdiam. Rasanya baru kali ini Ayahnya menyinggung soal seperti ini. kapan dia memakai baju pengantin ? Something wrong ..........
" Memangnya kenapa Ayah ? ", Seohyun balik bertanya.
" Tidak apa-apa. Cuma bertanya saja ", jawab Ayahnya sambil meminum secangkir kopi yang ada di hadapannya.
Sesaat ketiganya terdiam dan menikmati sarapan mereka masing-masing. Pagi ini Seohyun lebih memilih sarapan roti dan buah. Pesta semalam hanya menyisakan sedikit ruang di perutnya.
" Apakah hari ini kamu ada acara Hyunie ? " tanya Ayahnya. Hyunie, panggilan kesayangan Ayah untuknya, tetapi biasanya nama itu keluar disertai sebuah maksud tertentu dibaliknya. Seohyun menatap Ayahnya curiga.
" Sepertinya hari ini aku hanya ingin di rumah dan tidur ", jawab Seohyun
" Baguslah. Hari ini kita akan kedatangan tamu, Ayah harap kita bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk mereka ".
Nah kan ketahuan juga ada maksud tertentu. Daddy is really too obviously. Seohyun selalu tahu hal itu. Semoga tamu tersebut tidak ada hubungannya dengan pertanyaan sang Ayah tadi.
" Siapa, Yah ? ", tanyanya.
" Mr. Jung dari Busan ".
" Mr. Jung ? ". Entah mengapa tiba-tiba Seohyun merasa berdebar kencang. Mr. Jung ? Bukan Mr. Jung Yonghwa kan ?
" Iya Mr. Jung dan istrinya akan datang hari ini, Ayah akan membicarakan sesuatu dengannya sementara kau menemani Ibumu dan Ny. Jung ".
So Mr. Jung ini sudah punya istri. Seohyun merasa tiba-tiba ada rasa sesak di dadanya. Dia sudah menikah ? Ohh, dan mengapa dia harus peduli. Dan sekarang Seohyun merasa menyesal mengatakan kalau hari ini dia tidak ingin kemana-mana. rasanya akan aneh bila tiba-tiba dia mengatakan kalau dia ada acara dadakan. Somehow She really wish one of her best friend call her right now.
Sekarang Seohyun merasa seleranya hilang mendadak. Di habiskannya jus apel didepannya dengan sekali teguk. Yang dia inginkan saat ini adalah kembali ke kamarnya dan tidur, seandainya matanya bisa diajak kompromi.
" Sudah selesai sarapannya, sayang ? " tanya Ibunya melihat Seohyun tak lagi menyentuh buah yang ada di depannya. Seohyun mengangguk sambil tersenyum. Dia membuat isyarat kenyang dengan memegang perutnya.
" Ya sudah, istrahatlah. Nanti akan Ibu panggil bila tamu kita sudah datang ", Ibunya meyuruh Seohyun untuk istrahat. Dan Seohyun dengan senang hati menerimanya. Actually birthday party last night still make her feel sleepy. Maybe a few minutes of sleep can make her feel more better.
Seohyun merebahkan tubuhnya ke kasur. ditatapnya langit langit kamarnya.  Pikirannya tiba-tiba kembali dipenuhi bayangan seseorang. Jung Yonghwa. Aigoo, almost a year and I am still thinking about him.
First love never die. Sekarang Seohyun tahu makna kalimat tersebut. Di raihnya ponselnya yang tergeletak di meja samping tempat tidurnya. Kadang dia berharap ada pesan atau panggilan masuk dengan nama Yonghwa Oppa di sana. Tapi yang ada dia selalu merasa kecewa.
Seohyun berharap saat pesta itu Yonghwa menghubunginya. Tapi hingga saat ini dia hanya bisa menelan rasa kecewanya.
Kecewa ? Aigoo Seohyun, what wrong with you ? he is a diplomat. You hate been with diplomat. He lied to you. But you never asked about his work anyway ? But he still a diplomat and you already promise will not be with a diplomat no matter what ? But who know he's different ? Mungkin saja dia tidak seperti Ayahmu, mungkin saja nanti dia akan menjadi ayah yang akan selalu ada untuk anak-anaknya, yang lebih mendahulukan keluarga daripada kerjaannya ? Tapi bisa jadi dia seperti ayah Seohyun yang selalu mengecewakanya saat dia kecil ...................
Seohyun menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pertengkaran antara rasionya dan hatinya. Di letakkannya kembali ponselnya, niatnya yang tadinya ingin melihat photo Yonghwa yang ada di ponselnya hilang buyar.
I better sleep ...........
Seohyun meraih ponselnya kembali. Kali ini dia juga meraih headset dan memasangnya di telinganya. Lebih baik dia mendengarkan musik dan meneruskan bacaannya. Buku karangan penulis favoritnya masih separuh yang dia baca, sebaiknya dia membacanya hingga tamat.... siapa tau dengan itu dia bisa tertidur.
Dan lagi belum tentu Mr. Jung itu adalah Yonghwa.......................

*  *  *  *  *
Seohyun tersentak dari tidurnya saat seseorang menepuk halus lengannya. Di lihatnya Ibunya tersenyum disampingnya. Seohyun mengusapkan kedua tangannya ke wajahnya. Lalu,
" Apa apa Ibu ? , tanyanya.
Sambil tersenyum Ibunya berkata, " Tamu kita sudah datang. Bangun dan bersihkan dirimu dan rapikan penampilanmu. Kami menunggumu di bawah. Jangan lama-lama ya". Setelah itu sang Ibu lalu melangkah keluar dan menutup pintu kamar Seohyun.
Tidak lebih dari lima menit, Seohyun sudah melangkah menuruni anak tangga rumahnya dengan perlahan. Hatinya berdebar-debar. Sebait kata-kata terus dia ucapkan dalam hatinya bagaikan mantra. semoga bukan dia, semoga bukan dia, semoga...............
Seohyun dapat menangkap suara tawa dari ruang tamu, mendengar suara tawanya yang berat rasanya itu bukan Yonghwa. Sedikit lega Seohyun melangkah memasuki ruang tersebut. Dan kini Seohyun merasa semua mata sedang berfokus kepadanya. Dia lalu mengembangkan senyumnya. 
Ibu Seohyun perlahan berdiri dan menghampiri Seohyun yang berjalan mendekat ke arah mereka. Seohyun melihat ada tatapan penuh makna di mata kedua orang tamu tersebut.
" Perkenalkan ini putri kami satu-satunya, Seo Juhyun ", kata Ibunya sambil memperkenalkan dirinya. Seohyun lalu membungkuk dan memberi salam. senyum tulus terlihat dari wajah Ny. Jung yang terlihat sangat cantik. Dia kemudian berdiri dan menarik tangan Seohyun dan mengajaknya duduk disebelahnya. 
" Ternyata benar, Seohyun sangat cantik ", katanya sambil memegang tangan Seohyun. 
Seohyun hanya bisa tersenyum. Lega karena dugaannya benar. Mr. Jung bukanlah Jung Yonghwa. Tapi entah mengapa sekilas Seohyun melihat ada kemiripan diantara mereka. Aigoo Seohyun stop it, bisik hatinya.
Sedikit basa-basi kemudian berlanjut jadi tanya jawab, mereka bertanya dan Seohyun menjawab. entahlah Seohyun merasa dirinya sedang di interogasi ataupun sedang di wawancarai. Tapi Seohyun berusaha untuk merasa nyaman berada diantara mereka. 
" Seohyun dear, sudah pernah ke Busan ? ", tanya Mrs. Jung 
" Pernah tapi hanya sebentar, menemani Ayah ", jawab Seohyun.
" Jalan-jalanlah ke Busan nanti kami akan mengajakmu berkeliling di sana ", kata Mr. Jung. Seohyun menganggukkan kepalanya. 
" Pasti saya akan jalan-jalan ke Busan dan Paman harus menepati janji ya ? ". 
" Tentu saja Paman akan menepati janji hahhahaha ".
Seohyun mulai merasa nyaman berada diantara mereka. Mr dan Mrs Jung sangat ramah dan terlihat sangat tulus. Mereka begitu ceria nampaknya. 
Tidak lama ayahnya dan Mr. Jung pamit ke ruang kerja Ayah. Meninggalkan mereka bertiga. Tapi kemudian Ibu Seohyun pamit untuk mengecek pekerjanya yang sibuk di dapur mempersiapkan makan siang untuk mereka. Tinggallah Seohyun dan Mrs. Jung berdua.
" Auntie, mau jalan-jalan di taman mencari udara segar ? ", Seohyun menawarkan diri mengajak Mrs Jung untuk mencari udara segar di taman rumah mereka. Dengan senang hati Mrs. Jung menerima ajakan tersebut, lagi pula dia merasa ini saat yang tepat untuk mengenal lebih jauh wanita cantik didepannya ini.
" Seohyun my dear, aku dengar kau memiliki sebuah butik bridal ? ", tanya Mrs. Jung saat mereka telah duduk dikursi taman. Suasana sangat sejuk di sini.
" Ah cuma butik kecil kok auntie ", jawab Seohyun
" Dengar-dengar semua gaunnya rancangan kamu sendiri ? ", tanyanya lagi
" Auntie, anda terlalu banyak mendengar heheh ", canda Seohyun. Keduanya lalu tertawa.
" Sebenarnya cuma menyalurkan bakat saja, Auntie. Sejak kecil saya selalu membayangkan saat menikah memakai gaun putih yang indah. Boleh dikatakan butik dan rancangan gaun pengantin itu adalah passion saya ", jelas Seohyun kemudian.
" Kau pasti akan terlihat sangat cantik saat mengenakan gaun pengantin berwarna putih, sayang ".
Seohyun tertawa kecil mendengar pujian tersebut.
" Auntie, khamsamida. But I dont know when I will wear one ", ucap Seohyun. Dia sendiri bahkan tidak bisa membayangkan hal tersebut.
" Mungkin sebentar lagi ? ". Perkataan Mrs. Jung tentu saja membuat Seohyun terkejut. Kali ini Seohyun tak dapat menyembunyikan tawanya. Seohyun tak bisa berkata apa-apa.
" Aku mempunyai dua orang putra. Saat ini keduanya sedang berada jauh dari Seoul. Satu sedang melanjutkan study di USA satunya lagi sedang menjalankan tugas. Sejak dulu Auntie sangat menginginkan punya anak perempuan. Tapi sepertinya kami hanya akan di beri menantu perempuan ", kata Mrs Jung sambil tertawa. " Tapi menantu kan anak kita juga nantinya ".
Sesaat keduanya terdiam. Mereka menikmati udara sejuk yang berhembus. Winter is almost coming. Daun-daun sudah mulai berubah warna menjadi orange. Terlihat sangat indah saat matahari mulai senja. Dan Seohyun selalu menyukai suasana tersebut. Seohyun tidak ingin bertanya siapa dan apa yang kedua anak Mrs Jung lakukan saat ini. Rasanya pertanyaannya justru akan membuat wanita cantik disampingnya akan bersedih karena merindukan kedua putranya tersebut. Seohyun dapat merasakan nada kerinduan itu di nada suaranya.
" Auntie, kita masuk yuk, sepertinya angin bertambah kencang ", Seohyun mengajak Mrs Jung untuk kembali ke dalam rumah. Perlahan Mrs. Jung berdiri dan menggandeng tangan Seohyun.
" Bagaimana kalau kita berkeliling dulu di taman lalu masuk ke dalam rumah ", katanya dan tanpa menunggu persetujuan Seohyun dia langsung melangkahkan kakinya. Tangannya yang di gandenga oleh Mrs Jung otomatis membuat Seohyun mengikuti langkahnya.
Mereka berdua lalu berjalan mengitari taman rumah. Sesekali Seohyun menjawab pertanyaan yang terlontar dari Mrs.Jung. Tertawa dan terkadang tersipu mendengar perkataan dan pujian dari wanita paruh baya disampingnya. Puas mengitari taman bunga tersebut, keduanya lalu melangkah kembali ke dalam rumah.
Rasa hangat menyambut mereka saat berada di dalam rumah. Seohyun melihat Ayahnya dan Mr. Jung baru saja keluar dari ruang kerja ayahnya dan mereka berdua tersenyum melihat keduanya.
Tidak berapa lama mereka sudah berkumpul di ruang makan untuk menikmati hidangan makan siang. Tak terasa waktu berlalu dan kedua tamu mereka pun berpamitan karena akan kembali Ke Busan. Mrs. Jung memeluk Seohyun dengan perasaan enggan untuk berpisah. Dia senang bahwa anak bungsunya jatuh cinta pada wanita yang sangat cantik, baik dan anggun. Rasanya dia ingin segera memboyongnya ke Busan. Ahh semoga rencana Yonghwa berhasil, doanya dalam hati.
" Kalau ada kesempatan, datanglah ke Busan, kami akan sangat senang menjamu kalian bertiga ", katanya saat akan memasuki mobil.
" We will ", kata Ayah Seohyun mewakili mereka sekeluarga. Perlahan mobil mewah itu melaju meninggalkan mereka. Seohyun melambaikan tangannya membalas lambaian tangan yang muncul dari balik jendela mobil tersebut. Setelah mobil tersebut menghilang dari pandangan mereka, ketiganya berjalan kembali ke dalam rumah.
" Ny. Jung itu sangat menyenangkan ya Bu ", kata Seohyun sambil menggandeng tangan Ibunya manja.
" Kau menyukainya ? ", tanya sang Ibu. Seohyun menganggukkan kepalanya. " Baguslah kalau begitu Ibu senang kalian saling menyukai ". Ibunya tersenyum penuh makna. Seohyun menghentikan langkahnya membuat langkah kaki Ibunya pun terhenti.
" Mom, you sound so suspicious ? ", katanya sambil menatap Ibunya dengan pandangan menyelidik. Ibunya hanya mendelik dan melepaskan gandengan tangan Seohyun.
" Kamu itu bawaannya selalu curiga. Sudahlah Ibu mau beristirahat ", elak sang Ibu sambil berjalan meninggalkan Seohyun. Seohyun semakin curiga dengan tingkah Ibunya yang sepertinya merahasiakan sesuatu.
Seohyun kembali di landa perasaan aneh. Rasanya dia sedang berada dalam lingkaran konspirasi. Buket bunga, coklat Valentine dan beberapa hadiah kecil tanpa pengirim dan sekarang kedua orang tuanya pun sepertinya mulai membuatnya curiga......
Jangan - jangan ...........................



MR. AMBASSADOR AND ME
Chapter 6 : BROTHERS IN ACTION 
Previous
Next Post »

3 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
10 Desember 2015 pukul 10.47 delete

Kok saya merasa saya yang sedang mengalami tahapan akan dilamar... Hahahahaha lanjutkan oenie, cepetan ya

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
11 Desember 2015 pukul 02.23 delete

Kyaaaaaa..
Hohohohohoho..
Palliyo Eonnie..
Im So dugeun dugeun.. X*

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
11 Desember 2015 pukul 12.25 delete

tunggu dua minggu ya hehehe

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥