#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!



CHAPTER ONE 

“ Ayolah Yonghwa kau harus menolongku kali ini “.
Yonghwa menatap Jonghyun – sahabatnya – yang sedang menatapnya dengan pandangan yang memohon. Mereka berdua sedang berada di sebuah cafe. Yonghwa baru saja menyelesaikan satu lagi kasus perceraian yang di tanganinya saat dia menerima telepon dari Jonghyun yang mengajaknya bertemu di cafe ini.
“ Apakah kau tak bisa meminta bantuan Minhyuk atau Jungshin “, kata Yonghwa enggan sambil menyisip ice coffeenya.
“ Minhyuk ada rapat di luar kota sementara Jungshin sedang berada di Jepang, kaulah satu-satunya harapanku, ayolah sobat lagi pula ini kan untuk amal “, bujuk Jonghyun tak putus asa. Dia harus bisa membujuk Yonghwa untuk ikut dalam acara “ Game Kencan “ yang di selenggarakannya untuk menghimpun dana bagi anak-anak penderita cancer dan juga untuk orang tua jompo.
“ Aku sih mau saja membantu, aku bisa menyumbang banyak untuk acaramu itu. Aku tak perlu harus menjadi fanelisnya kan “, argumen Yonghwa. Terus terang mendengar nama kata Lelang pengantin saja sudah membuatnya illfil apalagi harus ikut serta. No way !
“ Ini kan hanya main-main. Aku tidak menyuruhmu untuk benar-benar menikah di sana “. Jonghyun tahu tidak akan mudah membujuk Yonghwa yang dia tahu paling anti dengan yang namanya pernikahan. Tapi ini acara bohongan, Yonghwa hanya perlu memilih satu dari 3 finalis wanita lalu selanjutnya mereka akan mengadakan pernikahan bohongan dan semuanya hanya bohongan !.
“ Tak bisakah kau meminta orang lain, Jonghyun.ah ! Aku sedang sibuk dengan begitu banyak kasus. Hari ini saja aku baru menyelesaikan satu kasus perceraian yang rumit belum lagi kasus lain yang menunggu untuk aku pelajari. Aku betul-betul tak ada waktu “.
“ Aku bisa saja meminta bantuan orang lain tapi aku lebih memilih dirimu. Ini adalah acara amal dan aku tahu kau bisa menyumbang berapa saja yang aku minta. Tapi aku lebih butuh kehadiranmu sebagai fanelis bukan uangmu “, tegas Jonghyun sambil berdiri. “ Aku tidak mau dengar alasan apapun, pokoknya kau harus datang besok malam di waktu dan tempat yang sudah aku sebutkan tadi ! “.
Lalu Jonghyun berlalu meninggalkan Yonghwa yang hanya bisa menatapnya sambil menyisip ice kopinya.  Firasat Yonghwa mengatakan akan ada sesuatu yang terjadi, dia selalu tahu apapun yang berhubungan dengan Jonghyun adalah malapetaka. Dia ingat ketika Jonghyun mengajaknay menemaninya date, double date tepatnya dan untuknya lebih cocok di sebut blind date. Dan malapetakanya adalah dia harus menemani seorang cewek dengan ukuran lebih besar dari dirinya dengan wajah penuh jerawat yang hanya tertarik pada makanan daripada dirinya. Dan masih banyak lagi malapetaka-malapetaka di sebabkan Jonghyun.
Anehnya dia selalu tak bisa menolak permintaan Jonghyun seberapa pun dia merasa tidak setuju dengan ide-idenya ataupun bersikeras untuk berhati batu dan menolaknya. Yonghwa selalu gagal ! Jadi mau tidak mau besok dia harus bersiap-siap menghadapi malapetaka baru yang akan menambah daftar malapetaka Jonghyun dalam kepalanya. Game Dating – Pernikahan – apapun itu namanya Yonghwa tahu dia tidak akan bisa menikmatinya.

♥ ♥ ♥

“ No, no , no and No. Thank you “.
“ Yes, yes, yes. YES !! “.
“ Yoona Lim. Kau bukan ibuku ! “.
“ Memang bukan , tapi aku adalah sahabat terbaikmu setelah tentu saja ibumu. Dan sekarang kau mau membantuku atau tidak ? “.
Seohyun terdiam sambil memandang keluar kaca jendela cafe tempat mereka berdua bertemu. Permintaan Yoona adalah sesuatu yang sama sekali tidak bisa dia terima.
“ Ayolah Seohyun, ini adalah acara amal rumah sakit, kita akan menyumbangkan semua hasilnya untuk anak-anak penderita cancer. Kau tahu kan bagaimana anak-anak itu butuh banyak biaya untuk berobat. Masa sih kamu tega menolak ? “.
Yoona tahu dia akan memperoleh apa yang dia inginkan dan Seohyun hanya bisa berharap dia bisa mengatakan Tidak pada Yoona. Walaupun semua itu untuk amal, tapi permintaan Yoona untuk menjadikan dirinya salah satu dari 3 kandidat wanita yang akan di pilih menjadi pasangan fanelis pria adalah suatu yang tidak Seohyun sukai. Game Dating  ? memangnya kencan ada permainannya ?
“ Entahlah Yoona, aku sedang sibuk menyiapkan ujian tengah sementer untuk para mahasiswaku “, Seohyun mencoba berkelit.
“ Please deh Seohyun, aku tahu di laptopmu itu ada ratusan soal-soal yang sudah kau persiapkan untuk ujian para mahasiswamu kapanpun kau inginkan. Say something that I dont knowlah. Alasanmu tidak bisa aku terima. Ya atau tidak ? “.
Yoona dan kekeraskepalaannya yang selalu tidak bisa menerima penolakan dan Seohyun tahu dia sudah masuk dalam jeratannya dan mustahil untuk melarikan diri.
“ Aku tidak bilang akan melakukannya tapi coba ulangi lagi , apa sebenarnya yang harus aku lakukan ? Karena rasanya aku tidak percaya dengan yang aku dengar “.
“ Rumah sakit tempatku bertugas bekerjasama dengan Sebuah Perusahaan besar akan melakukan acara amal yaitu Lelang Pengantin yang mana semua hasilnya akan kita salurkan ke anak-anak penderita Cancer. Kau hanya cukup menjadi salah satu kandidat yang akan di pilh oleh seorang fanelis dan saat terpilih fanelis dan kandidat terpilih akan melakukan pernikahan bohongan dengan tentu saja dengan hakim pernikahan bohongan pula setelah itu semua beres, kau boleh kembali dengan semua kekehidupanmu yang sempurna jauh dari laki-laki “, kata Yona sedikit bernada sarkasme. Seohyun dan feminismenya.
“ Kau pasti bercanda ? “.
“ Sayangnya dalam hal ini aku serius, Seohyun sayang. Semuanya sudah kami atur, sayangnya kandidat yang sudah kami siapkan tiba-tiba harus di rawat karena terkena flu berat sementara waktunya sudah sangat mepet – besok malam – dan aku sama sekali tidak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi. Jadi ku mohon jadilah sahabatku yang terbaik dan tolonglah aku “.
Seohyun mencoba mengabaikan nada permohonan dalam suara Yoona. “ Kau tahu kan sejak dulu aku tidak suka yang namanya kencan, apalagi kencan buta dan aku tidak peduli apapun alasan di balik itu “. Seohyun masih mencoba untuk menolak sehalus yang dia bisa.
“ Oh ayolah Seohyun, tidakkah kau lihat aku terdesak sekarang ? kau sahabatku dan aku sangat memerlukanmu saat ini, apalagi ini penting untuk banyak orang dan juga untukku. Apalah artinya persahabatan kita yang sudah bertahun-tahun bila kau tak bisa membantuku “.
Seohyun kesal setiap kali Yoona memakai alasan seperti itu. Persahabatan !.
“ Baiklah, Yoona “, kata Seohyun dengan nada enggan yang jelas terlihat. “ Aku akan melakukannya untukmu. Hanya untukmu dan aku tidak peduli dengan yang lainnya. Hanya kaulah yang berarti bagiku “.
Yoona menjerit sambil memeluk Seohyun dengan erat sehingga beberapa orang yang berada di cafe tersebut memandang mereka dengan pandangan heran dan bertanya-tanya.
“ Kau memang sahabatku yang paling baik “, dan Yoona lalu mengecup pipi Seohyun spontan sanking senangnya.
“ Yeah, benar sekali “, sela Seohyun pasrah.
“ Jadi ingat besok malam jangan sampai lupa, datanglah minimal 25 menit sebelum acara di mulai. Dan oh ya, please pakailah baju yang sesuai, jangan pakai seragam pustakawatimu itu. Dan biarkan rambutmu terurai. Gayamu ini membuatmu menjadi seperti seorang perawan tua saja “.
“ Aku bilang aku akan datang dan membantumu dan tidak perlu berterima kasih dengan mengomentari caraku berpakaian, terima kasih “. Dengus Seohyun sambil meminum ice teanya mencoba menyejukkan dirinya sendiri yang tiba-tiba merasa seperti sedang di masak dalam sebuah kuali raksasa.
“ I love you Sissy !! “,
“ But I hate you anyway ! “.

♥ ♥ ♥ 


Yonghwa mencondongkan wajahnya lebih dekat ke kaca spion mobilnya mencermati wajah dan berkonsentrasi pada dasi kupu-kupu yang tiba-tiba terasa sulit untuk diikatnya. Seharian memikirkan apa yang akan di hadapinya malam ini membuatnya kehilangan fokus pada materi persidangan yang seharusnya dia siapkan hingga akhirnya dia meminta Hakim untuk menunda sidang hingga hari selanjutnya dengan alasan yang amat teramat sangat dibuat-buat bahkan kliennya pun mengernyit mendengarnya – Dia sedang sakit perut !!
Hah !!! 
Dating Game. Dating bukanlah hal yang membuat Yonghwa enggan tapi akhir permainan itulah yang membuat Yonghwa bergidik. Pernikahan Bohongan !! Dia tidak suka pernikahan walaupun itu hanyalah kebohongan belaka. Tapi disinilah dirinya sekarang, di area parkir basement salah satu hotel besar di Seoul, seperti sedang menantikan eksekusi mati.
Pikirannya sedang terkonsentrasi ke dasi kupu-kupunya saat sebuah hentakan keras membuatnya terjorok ke depan dan mobilnya terasa terguncang. Kaget Yonghwa lalu berpaling ke arah belakang mobilnya lalu buru-buru keluar dari dalam mobilnya.
Bumper belakang mobilnya sukses penyot karena tertabrak mobil yang akan di parkir dari arah belakang mobilnya. Seorang wanita dengan kacamata berujung lancipnya, lengkap dengan pakaian ala pustakawati – blazer plus kemeja putih lengan panjang yang di kancing hingga ke atas serta rok span panjang sebetis  - dan tentu saja dengan rambut yang di gelung rapi  membentuk konde kecil turun dari dalam mobil tersebut tanpa rasa bersalah di wajahnya.
Oh Yeah. Wanita dan cara mereka mengemudi !
“ Yay ! Agassi, apakah anda bisa mengemudi ? “, tanya Yonghwa tapi wanita tersebut hanya menatapnya dengan pandangan ‘memang gue pikirin’
“ Ne, tapi sepertinya anda tidak parkir dengan benar “, jawabnya acuh sambil berjalan membuat Yonghwa jengkel.
“ Yay ! Kau mau kemana ? Salah parkir ?! Bagaimana dengan bemper mobilku ini ? “.
Wanita tersebut berhenti lalu berbalik. “ Lihat garis putih batasan parkir itu , andalah yang melewati batas “.
“ Tapi bukan berarti anda bisa berlalu begitu saja dan tidak mempertanggung jawabkan perbuatan anda. Lihat apa yang telah anda lakukan pada mobil saya “.
“ Tuan, saya sudah memarkir mobil saya dengan benar, tidak melewati garis dan keempat bannya mengarah ke depan, andalah yang salah karena tidak parkir dengan benar. Seharusnya anda berterima kasih karena saya sudah mengembalikan mobil anda ke tempat parkir yang benar yang tidak melewati batas garis “.
Kesal Yonghwa mengumpat dalam hati lalu, “ Wanita memang tidak pernah mau kalah. Pokoknya anda harus membayar ganti rugi atau saya akan menuntut anda ! “.
“ Ohh saya takut sekali “, katanya dengan nada mengejek. “ Silakan saja ! “. Katanya sambil berlalu meninggalkan Yonghwa berjalan menuju ke arah lift.
Sialan !! Umpat Yonghwa sambil menendang ban mobil wanita tersebut. Dia kemudian membuka mobilnya mengeluarkan jas yang di simpannya di jok belakang lalu mengejar wanita tersebut. Sayang sekali saat dia tiba di depan lift, pintu lift baru saja tertutup.
Sialan !!!

♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥


Prolog

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
7 September 2016 pukul 22.30 delete

uwaaaaa.. ceritanya lebih seruuu.. :ng :ng

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
7 September 2016 pukul 23.26 delete

Yee,,finally chapter one,,ditunggu selanjutnya eonni,,fighting

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥