#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

OH MY IP MAN "SHUT UP AND JUST KISS ME !"



CHAPTER EIGHT

“ Aku harus segera ke klinik, ada pasien yang butuh pertolongan “. Yoona meletakkan ponselnya ke meja dan menatap Seohyun. “ Sepertinya aku harus menelpon suamimu untuk itu, iya kan ? “.
“ Sepertinya begitu “.
“ Sayangnya aku tak memiliki nomor ponselnya “.
Seohyun lalu bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah kamar lalu kembali dengan ponselnya. Menyerahkannya ke Yoona “ Kau bisa menelponnya dengan menggunakan ponselku “.
Yoona meraih ponsel Seohyun dan menghubungi Yonghwa. Beberapa saat Seohyun melihat Yoona berbicara dengan Yonghwa di telepon.
“ Yonghwa bilang, Jonghyun akan mengantarku ke klinik “, Yoona berkata sambil menyerahkan ponsel Seohyun kembali kepadanya. Seohyun menganggukkan kepalanya.
“ Sebaiknya kau bersiap untuk berangkat “.
“ Apakah tak apa-apa aku meninggalkanmu di sini sendiri ? “.
“ C’mon Yoona, aku bahkan lebih dulu berada di sini daripada dirimu “, Seohyun menepuk kepala Yoona pelan. “ Lagipula ada Minhyuk yang selalu siap menjagaku “.
“ Seohyun ahh “.
“ Apa lagi ? “.
“ Pernahkah kau berpikir bahwa Yonghwa memiliki IP yang ganteng-ganteng ? “, tanya Yoona dan Seohyun mengangguk. “ I wonder nih yah, salah satu kriteria untuk menjadi IP di JYH Investigator harus bertubuh tinggi dan ganteng “.
“ Dan “, kata Yoona lagi sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Seohyun. “ IP yang menjagaku itu sangat ganteng. Aku sangat menyukai lesung pipinya yang membuatnya sangat seksi “.
“ Jangan bilang kau jatuh cinta padanya ?”, Seohyun menjauhkan wajahnya dan melihat dengan jelas kerlingan nakal di mata Yoona dan Seohyun menggelengkan kepalanya lalu memutar kedua bola matanya.
“ Well kalau dia terus menjagaku selama 24 jam sehari, aku tak akan bisa tidak jatuh cinta padanya. Lihat saja dirimu “.
“ Yah ! kenapa bawa-bawa diriku ? “, protes Seohyun.
“ Jangan munafik cantik, kau jatuh cinta pada Ipmu kan “, goda Yoona sambil tertawa dan mencoba menghindari cubitan Seohyun di perutnya.
“ Lebih baik kita hentikan semua obrolan yang tidak masuk akal ini “.
“ Seohyun, apakah pernah terpikir di kepalamu, bahwa di rumah ini ada alat penyadap yang di pasang ? Woah !! “.
Perkataan Yoona mau tak mau mengejutkan Seohyun. Penyadap ? Duh jangan sampai hal itu terjadi. Seohyun mencoba mengamati setiap sudut ruangan tempat mereka berada dengan was was. Seohyun akan merasa sangat malu bila memang semua pembicaraan mereka berdua bisa di dengarkan oleh Yonghwa. Muka Seohyun mendadak merah oleh malu.
Yoona yang melihat reaksi Seohyun tak dapat menyembunyikan tawanya. Dia memegang perutnya yang sakit karena tertawa. Seohyun memberengut dan melemparkan bantal kursi di dekatnya ke arah Yoona tepat saat terdengar pintu kondo terbuka. Sigap keduanya lalu berdiri dan menatap ke arah pintu.
Yonghwa masuk di ikuti Jonghyun di belakangnya. Hari ini keduanya kompak mengenakan jeans yang terlihat sangat pas di kaki jenjang mereka dengan kaos polo polos tapi dengan warna yang berbeda. Yoona benar, para IP tersebut benar-benar bisa bikin siapapun jatuh cinta, kata Seohyun dalam hati.
“ Apakah kau sudah siap berangkat Ms. Yoona “, tanya Jonghyun dengan senyum yang menghadirkan lesung pipinya yang dalam. Yoona merasa tubuhnya melelah. Dia hanya bisa menganggukkan kepalanya. Lalu berjalan sebentar ke kamarnya dan keluar dengan tas di tangannya.
“ Bagaimana kalau kita berangkat sekarang ? “.
“ Apakah aku tidak terlalu merepotkan. Maksudku kalian sedang membuntuti Adam Chou jadi mungkin tidak perlu menuungguku selama aku di klinik. Lagipula di sana banyak orang kok “, Yoona tiba-tiba merasa tak enak hati.
“ Omong kosong, bukankah aku sudah bilang kalau tugas kami adalah untuk melindungi kalian “, kata Yonghwa sambil berjalan mendekati Seohyun yang sedang berdiri tak jauh dari Yoona. “ Lagi pula kau kan tidak memerlukan penjagaan dari semua IP “, Yonghwa mencoba bercanda.
Sedikit meringis Yoona menatap Yonghwa dan Seohyun. “ Baiklah aku berangkat dulu. Dan izinkan aku membayar untuk jasa perlindungan diriku sendiri, OK “. Katanya sambil berjalan menuju ke arah pintu dan tak mau mendengarkan ucapan ataupun protes Yonghwa hanya melambaikan tangannya.
Seohyun tersenyum. Sekarang kembali mereka tinggal berdua dan begitu dekat. Sedikit kikuk Seohyun menatap ke arah Yonghwa. “ Bagaimana perkembangannya ? “, tanyanya walaupun sebenarnya Seohyun tak ingin menanyakannya.
“ Kami masih berusaha, setelah kemarin sempat kehilangan semoga hari ini ada berita baik. Tenang saja kami akan menangkapnya dan memenjarakannya dan dia tidak akan pernah lagi menganggu kehidupan kau dan juga Yoona “.
Sesungguhnya kaulah sekarang yang menggangguku, mencuri ketenanganku serta membutakan rasioku, desah Seohyun dalam hati.
“ Aku harus mengambil sesuatu di kamar kerja dan harus segera kembali ke kantor untuk menunggu informasi dari para IP di lapangan. Apakah kau tidak apa-apa sendiri di sini ? “, tanya Yonghwa sambil menyibakkan beberapa helai rambut dari wajah Seohyun membuat Seohyun tersentak dan buru-buru mundur sedikit menjauh dari Yonghwa.
“ Aku akan menyibukkan diri dengan beberapa tugas kantor. Lagipula aku toh tidak sendiri, aku tahu ada Minhyuk ssi yang selalu setia menunggu di depan kondo. Jangan biarkan aku menghalangi tugas kalian “, kata Seohyun sedikit terlalu cepat secepat debaran jantungnya oleh reaksi Yonghwa barusan.
Yonghwa tersenyum lalu menyentuh pundaknya sebentar lalu berjalan ke arah kamar kerjanya. Seohyun menjatuhkan dirinya ke sofa yang tak jauh darinya. Sentuhan Yonghwa selalu membuatnya merasa lemas, seakan tubuhnya tak bertulang.
Yonghwa benar-benar adalah masalah terbesarnya.
Setelah mengambil apa yang diperlukannya, Yonghwa berjalan keluar dan pamit kepada Seohyun. Seohyun lalu berjalan mengikuti Yonghwa ke teras dan itu merupakan kesalahan yang ke 215 – Kesalahan fatal. Yonghwa menariknya ke dalam pelukannya dan memberinya sebuah ciuman yang dalam dan Seohyun mau tak mau membalas ciuman tersebut karena dia yakin Yonghwa melakukan itu untuk mengelabui orang tentang sandiwara mereka.
Benarkan aku bilang, anak kita sudah menikah ! “.
Sebuah seruan mengagetkan keduanya dan buru-buru melepaskan ciuman mereka. Yonghwa terbelalak sementara Seohyun sibuk menata diri dan pikirannya. Yonghwa menggerutu dalam hati. Bertanya-tanya siapakah Ipnya yang telah membocorkan tentang pernikahannya dengan Seohyun kepada kedua orang tuanya.
“ Ayah, Ibu ....... kapan kalian datang dari Busan ? “.
Ayah, Ibu. Orang tua Yonghwa ! Seohyun terperanjat. Demi Tuhan apa yang akan mereka pikirkan tentang ciuman mereka tadi ?
“ itu kedua orang tuaku “, bisik Yonghwa kepada Seohyun. “ Aku tak tahu mengapa mereka ada di sini “. Yonghwa mengcengkeram bahu Seohyun dan menariknya mendekat ke arahnya. Memeluk pinggang Seohyun lalu dengan santainya Yonghwa menempelkan pipinya ke rambut Seohyun yang harum , meyakinkan setiap orang yang melihat mereka bahwa mereka adalah suami dan istri. “ Tetaplah bersandiwara sebagai istriku sampai ada perintah selanjutnya “, bisik Yonghwa lagi sambil mendorong Seohyun menyambut kedua orang tuanya.
Sesaat lamanya Yonghwa memeluk kedua orang tuanya secara bergantian.
Wanita setengah baya dengan paras yang cantik dengan rambut yang di potong seleher lalu memeluk Seohyun . “ Kau pasti istri Yonghwa. Walaupun Saya merasa kecewa tapi saya sangat gembira mendengar berita pernikahan kalian “.
Seohyun membalas pelukan Ibu Yonghwa tak bisa berbuat lain karena belum mendapatkan perintah dari Yonghwa. Ya Tuhan, pantas saja Yonghwa terlihat kaget, rupanya dia belum memberitahukan kedua orang tuanya tentang pernikahan sandiwara mereka. Celakanya sandiwara ini harus terus di lakukan sampai Yonghwa menceritakan semuanya kepada orang tuanya.
“ Baiklah ! “, suara ayah Yonghwa lantang. “ Sekarang ayah mau melihat wanita yang sudah berhasil merebut hati anakku – hal yang katanya dulu adalah hal yang mustahil terjadi “.
Pria berperawakan tinggi dan merupakan sosok penjelmaan Yonghwa beberapa tahun kedepan itu lalu menatap Seohyun dengan tatapan yang menyelidik. Sesaat saja kekaguman langsung terpancar dari matanya setelah dia mengamati Seohyun.
“ Ternyata kau sangat cantik dan mempesona dari yang aku duga. Selamat datang ke keluarga kami, Seohyun “, katanya sambil memeluk Seohyun dengan perasaan sayang seorang ayah kepada puterinya.
“ Aku harap saat dia mengejarmu, dia tidak memasang alat pelacak di mobilmu, Seohyun “, canda Ibu Yonghwa sambil menepuk pipi Yonghwa.
“ Dia melakukan itu padaku agar Ibunya tahu kemana saja aku pergi “, tawa Ayah Yonghwa
“ Benarkah kau melakukan hal itu ? “, tanya Seohyun sambil menatap Yonghwa tak percaya. Yonghwa menjawab dengan tawanya.
“ Sayang, lebih baik kau membiasakan dirimu sebagai istri seorang investigator. Meskipun sedang berada di dalam kamar seorang diri jangan pernah kau ucapkan apapun yang ingin kau rahasiakan darinya. Rumah ini mungkin sudah dipasangkan beribu-ribu alat pengintai dan penyadap “. Ibu Yonghwa menggeleng-gelengkan kepalanya tapi juga terlihat geli sendiri.
Perkataan Ibu Yonghwa membuat Seohyun khawatir. Dia memikirkan semua obrolannya dengan Yoona. Jangan-jangan obrolan mereka di rekam dan Yonghwa akan mendengarkan rekaman tersebut, aigoo ottoke ?
Yonghwa bisa membaca pikiran Seohyun dan kembali menarik Seohyun ke dalam pelukannya. Menempel seperti itu di dada Yonghwa , Seohyun dapat merasakan guncangan tubuhnya saat dia menahan tawanya.
Yonghwa lalu mengajak mereka semua masuk ke dalam dan menutup pintu. Kedua orang tuanya lalu duduk di sofa sementara Seohyun mencoba menjadi istri yang baik, menawarkan keduanya minuman.
“ Nanti saja sayang “, tolak Ibu Yonghwa sambil mengisyaratkan Seohyun untuk duduk di dekatnya “ Aku ingin mendengar semua ceritanya. Bagaimana kalian bertemu, bagaimana anakku tersayang ini melamarmu. Sejak di kabari Jungshin kami tak bisa berhenti memikirkan kalian.  Kami sangat ingin merayakan dan mengadakan pesta untuk perkawinan kalian “.
“ M-mungkin sebaiknya di bicarakan dulu dengan Yonghwa “, kata Seohyun sambil menatap Yonghwa yang duduk di samping ayahnya.
“ Kalian pasti masih dalam masa bulan madu dan Yonghwa ingin memonopoli dirimu. Tapi kami sangat marah karena dia tidak memberitahukannya pada kami “, Ibu Yonghwa mengalihkan tatapannya dari Seohyun ke arah Yonghwa “ Sekarang dia harus menebus semua itu dengan menerima permintaan kami “.
Jadi Jungshinlah yang telah membocorkan pernikahan ini kepada orang tuanya. Mengapa Yonghwa tidak merasa heran. Semua Ipnya akrab dengan kedua orang tuanya. Bahkan mereka menganggap orang tua Yonghwa adalah orang tua mereka juga. Para IP itu bahkan tidak segan-segan memanggil mereka dengan appa dan amma.
“ Kata Jungshin kau sedang menangani kasus penting ? “, tanya ayah Yonghwa dan Yonghwa menganggukkan kepalanya. “ Katanya kau bahkan mengerahkan semua IP untuk ikut menangani kasus ini. Ayah penasaran kasus apakah sehingga tidak biasanya kau menugaskan semua Ipmu untuk ikut menanganinya. Bukankah kau bisa menanganinya sendiri bahkan kasus paling susahpun ? “.
Belum sempat Yonghwa berbicara sebuah ketukan di pintu menarik perhatian ke empat orang yang sedang duduk tersebut. Perlahan pintu terbuka dan Minhyuk tersenyum tapi wajahnya terlihat serius. Yonghwa lalu berdiri dan menghampirinya dan kemudian Minhyuk seperti membisikkan sesuatu ke telinga Yonghwa dan raut wajah Yonghwa langsung berubah.
“ Ada apa ? “, tanya Seohyun was-was. Mungkinkah mereka berhasil menemukan Adam Chou ?
“ Ada perkembangan kurang bagus dengan kasus yang sedang aku tangani. Aku harus segera kembali ke kantor “, jawab Yonghwa sambil mengisyaratkan Minhyuk untuk menunggunya di luar. Lalu berjalan ke arah ketiga orang yang menatapnya dengan pandangan bertanya.
Seohyun lalu berdiri, di ikuti kedua orang tua Yonghwa.
“ Ayah Ibu aku harus segera berangkat. Aku tidak tahu apakah aku akan pulang cepat atau bahkan mungkin tidak bisa pulang malam ini tergantung keadaan di lapangan. Kalian akan di temani oleh Seohyun “, pamit Yonghwa pada kedua orang tuanya, lalu memeluk Seohyun dan mendaratkan kecupan ringan di keningnya. “ Berbaik-baiklah dengan mereka “, bisik Yonghwa di telinga Seohyun sebelum akhirnya melepaskannya dan berjalan ke arah pintu lalu menghilang.
Seohyun kembali duduk, dia begitu sangat ingin mengetahui kabar yang di dengar Yonghwa tapi Seohyun tahu sekarang bukan saatnya, dia harus bersabar dan menunggu Yonghwa mengabarkannya, tidak ada pilihan lain.
“ Sayang, kau terlihat sama tegangnya dengan Yonghwa. Jangan terlalu merisaukan dia. Yonghwa sudah lama menjadi seorang IP dan dia handal di bidangnya. Dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri “, kata Ayah Yonghwa saat melihat ketegangan di wajah Seohyun.
Ibu Seohyun tersenyum lembut sambil menyentuh lengannya. “ Kau pasti sangat mengkhawatirkannya. Tenang saja lagi pula ada kami di sini yang akan menemanimu. Ahh masa-masa dimana aku merasa tegang dan khawatir akan keselamatannya sudah berakhir dan sekarang adalah masamu mengkhawatirkan dirinya “.
Seohyun mencoba tersenyum dan berusaha menghalau perasaan gelisah yang kini menderanya. Kegelisahannya dua kali lipat, Yonghwa dan Adam Chou serta kedua orang tua Yonghwa yang kini sedang menatapnya. Seohyun bahkan tidak tahu yang mana yang paling membuatnya gelisah.
“ Sekarang, bagaimana kalau kau ceritakan semuanya kepada kami. Kami berdua ingin mendengar cerita lengkapnya. Dari A sampai Z. Jangan ada yang di sensor “, canda Ibu Yonghwa sambil membalikkan tubuhnya ke arah Seohyun.
Seohyun berpikir sejenak, mencoba menimbang-nimbang apa yang harus dia ceritakan. Kebohongan ataukah kejujuran. Kedua orang yang duduk di dekatnya adalah orang tua Yonghwa dan rasanya sangat berdosa bila membohongi mereka berdua dengan cerita kebohongan yang Seohyun sendiri bahkan tidak bisa merangkaikannya menjadi sebuah cerita bak dongeng.
Tapi Yonghwa memintanya untuk terus berpura-pura. Haruskah ? mengapa harus berpura-pura di hadapan kedua orang tuanya. Setelah menimbang-nimbang. Seohyun akhirnya menarik napas dan........
“ Sebenarnya kami tidak pernah menikah dan kami bukan suami istri “.
Perkataan Seohyun sontak membuat kedua orang tua Yonghwa terkejut dan menatapnya tajam penuh tanda tanya. Mungkin jika ada bom yang jatuh di tengah-tengah mereka, keduanya tak akan sekaget ini.
Ayah Yonghwa lalu memperbaiki posisi duduknya. Kebahagian di wajahnya sirna dan berganti dengan kekecewaan yang mendalam.
“ Maksudmu kalian hanya tinggal serumah , tinggal bersama tapi tidak menikah ? Tapi mengapa kalian mengaku ke semua orang kalau kalian sudah menikah ? “.
Seohyun menarik napas panjang. “ Kami memang tinggal serumah tapi itu tidak seperti apa yang kalian pikirkan. Aku adalah klien Yonghwa, dan kasus yang sedang dia tangani sekarang ada hubungannya dengan diriku. Akulah yang menyewa jasanya untuk melindungiku dari seseorang yang akan berbuat jahat kepadaku “.
Hening. Seohyun bahkan bisa mendengar seolah-olah ada suara pusaran di dalam kepala kedua orang tua Yonghwa yang berusaha mencerna apa yang baru saja Seohyun ucapkan.
“ Apakah kau bersungguh-sungguh ? “, akhirnya terdengar suara Ibu Yonghwa. Nada suaranya merupakan pencampuran dari rasa tak percaya, kecewa dan juga shock. “ Tapi aku tak percaya. Kata Jungshin kalian bahkan di nikahkan oleh seorang pendeta dan kedua orang tuamu ada disana “.
“ Itu benar, tapi pendetanya adalah seorang IP kenalan Yonghwa. Pernikahan itu di selenggarakan untuk mengecoh orang gila yang mengejar-ngejar diriku. Yonghwa mengusulkan bahwa hal itulah yang harus mereka lakukan agar dia bisa menjagaku selama 24 jam sehari tanpa merusak reputasiku. Maafkan aku, aku benar-benar tidak bermaksud membohongi kalian “.
Ayah Yonghwa bangkit lalu berjalan mondar mandir sementara Ibu Yonghwa hanya terdiam. Beberapa saat dia terus mondar mandir seakan sedang memikirkan semuanya. Namun tiba-tiba mendadak dia berhenti lalu menatap Seohyun dengan pandangan tajam, persis sama dengan pandangan mata Yonghwa .
“ Aku masih tidak percaya. Sebagai ayahnya, aku sangat mengenal Yonghwa. Aku bisa tahu dengan pasti kalau dia jatuh cinta padamu “.
Seohyun menggelengkan kepalanya.
“ Yang anda lihat adalah akting, kami berusaha membuat semua orang percaya pada pernikahan kami dan percaya bahwa kami adalah sepasang suami istri yang sedang kasmaran “. Ucap Seohyun. “ Saat melihat kedatangan kalian, Yonghwa terkejut, mungkin karena dia lupa memberitahukan pada kalian tentang pernikahan bohongan ini “.
Dengan ekspresi wajah yang sangat serius , Ibu Yonghwa berdiri lalu menggayut lengan suaminya. Kembali menatap Seohyun dengan pandangan yang sangat kebingungan. “ Tapi apa yang kami lihat tadi adalah bahwa kalian benar-benar terlihat bahagia dan sedang kasmaran seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu “.
Seohyun tertunduk menatap lantai. Pelan dia berucap “ Penampilan kadang menyesatkan. Apakah anda lupa kalau Yonghwa itu adalah IP yang handal ? “.
Jangankan mereka, Seohyun pun berulang kali terkecoh tapi dia selalu berusaha mengingatkan dirinya alasannya ada di sini. Mana yang nyata dan mana yang sandiwara.
“ Aku rasa, Yonghwa tidak akan mungkin tidak mengabarkan kepada kalian bila dia benar-benar menikah. Yonghwa sangat menyayangi anda berdua dan saya yakin sangat yakin dia pasti ingin melibatkan anda berdua dalam pernikahannya “.
“ Sudah lama kami berdoa dan berharap agar Yonghwa menemukan seseorang yang dia cintai dan menikah. Itulah sebabnya mengapa kami merasa sangat bahagia ketika Jungshin mengabarkan pernikahan kalian kepada kami. Itulah sebabnya kami langsung terbang dari Busan ke mari. Kau terlihat sangat sempurna untuknya. Rasanya sulit bagi kami untuk percaya semua itu hanyalah sandiwara “.
Ibu Yonghwa lalu berpaling ke arah suaminya, “ Aku benar-benar marah sama Jungshin. Kalau sampai anak itu menemuiku, maka aku akan menjewer kupingnya hingga dia menjerit minta ampun beratus-ratus kali padaku “.
“ Aku yakin Jungshin tidak bermaksud mempermainkan anda. Mungkin saja sebelum ini Yonghwa tidak pernah menyamar menjadi seorang suami dan itu membuat para Ipnya merasa lucu. Mungkin mereka hanya ingin menggodanya “. Lagi pula dunia toh tidak kiamat kalau kami tidak menikah sungguhan, lanjut Seohyun dalam hati.
Katakan itu terus kepada dirimu sendiri Seohyun, katakan terus sampai kau sendiri mempercayainya.
“ Kau adalah wanita yang cantik dan murah hati. Dan jika anakku itu masih mempunyai otak sebaiknya dia membuat pernikahan bohongan ini menjadi pernikahan sungguhan “, kata Ayah Yonghwa dengan mata yang berseri-seri.
“ Yeobo, jangan membuatnya merasa malu “, bisik Ibu Yonghwa ke telinga suaminya, tapi Seohyun bisa mendengarnya. “ Mungkin saja dia sudah mempunyai kekasih “.
“ Belum “, kata Seohyun spontan dan terlambat untuk menarik kembali perkataannya. Seohyun menggigit lidahnya dan menggerutu dalam hati.
“ Ah yang benar “, kata Ayah Yonghwa sedikit tak percaya. “ Mengapa belum ? “.
“ Mungkin karena aku terlalu sibuk dalam membangun kehidupan yang mapan bagi diriku. Karier dan pekerjaanku adalah prioritas utamaku. Aku tak punya kekasih ataupun teman lelaki. Itulah sebabnya ketika aku dalam kesulitan hal yang pertama yang aku pikirkan adalah menyewa seseorang untuk melindungiku “, jawab Seohyun terdengar miris.
“ Tapi kau menyukai Yonghwa, iya kan ? “ desak ayah Yonghwa.
Suka ? lebih dari suka. Aku mencintainya !
“ Jujur aku mengagumi Yonghwa, mungkin karena rasa terima kasihku atas pertolongannya “.
Kali ini ayah Yonghwa tersenyum lebar. “ Itu sudah merupakan awal yang bagus “, katanya dengan wajah yang cerah.
“ Kalau begitu kami akan istrahat dulu di kamar “, kata Ibu Yonghwa sambil menggamit suaminya dan berjalan ke salah satu kamar dari 3 buah kamar yang berada di kondo Yonghwa. Meninggalkan Seohyun yang masih terduduk di sofa.
Seohyun lalu berinisiatif beberes rumah, lalu dia melangkah ke arah dapur dan mulai mencuci beberapa peralatan makan yang masih tergeletak di wastafel. Lalu setelah itu dia bergegas menuju ke ruang kerja Yonghwa, yang dipakainya untuk ruang kerjanya dan mulai mengerjakan apa yang seharusnya sudah dia kerjakan beberapa hari yang lalu.
Ada bagusnya juga kedua orang tua Yonghwa datang ke Seoul. Kehadiran mereka tentu akan mengembalikan akal sehatnya yang mulai terbang entah kemana. Jika harus terus menerus berduaan dengan Yonghwa, bukan mustahil dia akan menjadi gila.
Tergila-gila pada Yonghwa, tepatnya. Dan dia tahu kegilaan semacam itu tidak ada obatnya.


♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥





Sebuah Catatan Kaki.
Menulis cerita adalah hal yang aku lakukan di masa sekolah. Tapi biasanya hanya aku sendiri yang menikmatinya tanpa ada keberanian untuk mengshare kepada yang lain. Tahun lalu aku memberanikan diri mulai menulis fanfic seputar Yongseo. Tak ada maksud apa-apa hanya ingin mengungkapkan keinginan terbesarku untuk penyatuan Yongseo di dunia nyata. Ternyata responnya sangat baik dan aku sangat berterima kasih untuk itu.
Sekali lagi terima kasih atas supportnya karena kalian membuatku percaya diri untuk terus menulis. Tapi aku tahu tak ada cerita yang sempurna. Karenanya saran atau masukan akan selalu aku nantikan dari kalian.
Sincerely Love
Previous
Next Post »

10 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
20 Agustus 2016 pukul 16.34 delete

baru juga update sayah hehehe

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 Agustus 2016 pukul 16.46 delete

Hehehe..... abis suka bangettt ceritanya... tetap semangat

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 Agustus 2016 pukul 17.48 delete

Hehehe, sabar ya, pasti update secepatnya

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 Agustus 2016 pukul 20.46 delete

Aiiiggooo cepatan yaaaa makin penasaran ni ..ayuuhhh seo bilang aja suka sama Yong

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
21 Agustus 2016 pukul 00.12 delete

Cieeeee yoona.. ehem.ehem
Duhhh dag dig dug.. next chapter dong kak zee.. wkwkwk..

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
21 Agustus 2016 pukul 09.01 delete

deuh yang dugeum dugeum

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
21 Agustus 2016 pukul 22.33 delete

Kak zee next chapter, semalem bikin kepikiran.. wkwkwkwk
#alay_dikit ...

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
21 Agustus 2016 pukul 23.24 delete

ini lagi on proggress, sabar ya, kalo buru-buru ceritanya jadi ga greget hehehe

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥