#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

WE GOT TIED CHAPTER 8

Seohyun baru saja selesai membacakan dongeng tidur buat Lily saat dia mendengar seseorang membunyikan bel pintu. Mereka sudah datang, bisik Seohyun dalam hati. Diletakkannya buku yang tadi dia baca di meja kecil sebelah tempat tidur Lily, dan merapikan selimut serta memberikan kecupan selamat malam. Lily nampak terlelap dengan damainya.
Seohyun merasa detakan jantungnya sangat cepat. Apa yang akan mereka pikirkan tentang dia ? Apakah mereka akan senang bertemu dengannya ? pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala Seohyun. Dia akan segera bertemu dengan semua personil Band CNBlue dan juga Manager mereka. Kalau mau jujur saat ini dia tidak siap, tapi mau tak mau di harus siap. Sooner or later mereka pasti akan bertemu juga.
Seohyun melangkah ke meja hias kecil milik Lily, merapikan penampilannya dan menatap wajahnya di cermin. Seohyunie, Fighting ! Sekali lagi dia menatap penampilannya dan setelah tidak menemukan ada yang aneh, Seohyun melangkah menuju pintu.

Baru saja Seohyun hendak memegang handle pintu tiba-tiba pintu di hadapannya terbuka dan Seohyun otomatis bergerak mundur. Yonghwa muncul dari balik pintu sambil menanyakan apakah Lily sudah tidur dan Seohyun menjawab dengan anggukan. Lalu Yonghwa mengajaknya untuk keluar menemui tamu pertama mereka sebagai suami istri "bohongan".
Seohyun melangkah perlahan mengikuti Yonghwa, suara tawa terdengar dari ruang tamu. Yonghwa berbalik dan membuat Seohyun terkejut dan menghentikan langkahnya.
" Apakah kamu baik-baik saja ? ", tanya Yonghwa
" Apakah aku terlihat tidak baik-baik saja ?" Seohyun balik bertanya. Yonghwa tersenyum
" Sepertinya begitu. Tenanglah mereka semua baik dan ramah. Mereka sudah jinak dan tidak akan menggigitmu ", kata Yonghwa sedikit bercanda membuat Seohyun tertawa. Membuat Seohyun sedikit lega.
Seohyun berjalan bersama Yonghwa memasuki ruang tamu, disana tampak tiga orang pria berperawakan tinggi dan ganteng serta seorang pria dengan wajah bijaksana. Seohyun bisa menyimpulkan yang mana anggota band dan yang mana yang manager band. Melihat kedatangan mereka keempat pria tersebut terdiam dan memfokuskan perhatian mereka kepada keduanya.
" Seohyun perkenalkan Jungshin , Minhyuk , Jonghyun dan Bruce Hyung manajer kami ", kata Yonghwa sambil menunjuk mereka satu persatu. Seohyun tersenyum sambil menundukkan kepala sambil memberi salam. Keempat orang tersebut langsung berdiri dan balas memberi hormat kepada Seohyun.
" Nanun Seohyunida, joleul jal chaeolihaseyo ", kata Seohyun 
" Kalian harus memanggilnya Hyungsunim ", kata Yonghwa langsung di sambut dengan suara kaget keempatnya. Pernyataan Yonghwa betul-betul membuat keempatnya terkejut. Seohyun hanya tersenyum sedikit risih saat mereka berempat langsung memandangnya dengan pandangan ingin tahu yang lebih besar.
" Hyungsunim ? ", tanya Jungshin. 
" Hyung ahh.... kapan kau menikah ? ". Minhyuk ikutan bertanya tapi tatapannya tak lepas dari Seohyun.
" Minhyuk ahh, please dia kakak iparmu jangan pandangi dia seperti itu ", tegur Yonghwa melihat tatapan Minhyuk ke Seohyun. 
" Mian ", kata Minhyuk sambil mengusap rambutnya.
" Seriously Hyung, kapan kalian menikah, mengapa kami tidak mengetahuinya ? ", kata Jonghyun 
" Officially we married today ", jawab Yonghwa ringan.
" Sebenarnya bukan pernikahan sungguhan ", kata Seohyun membuat keempat orang tersebut kembali terkejut. Tapi sekarang mereka terlihat lebih bingung.
" Ceritanya panjang, akan saya ceritakan kepada kalian, duduklah, santai ", kata Yonghwa menenangkan ketiga dongsaengnya. " Seohyun bisa minta tolong menyiapkan meja makan ", pinta Yonghwa kepada Seohyun, dan Seohyun tahu apa arti permintaannya tersebut. Yonghwa tentu butuh waktu untuk menjelaskan hal ini kepada mereka jadi sebaiknya Seohyun tidak berada disana. Seohyun mengangguk dan meminta permisi kebelakang meninggalkan mereka berlima sendiri.
Setelah Seohyun menghilang ke dapur, Yonghwa lalu menjelaskan persoalan yang sedang dia hadapi dan mengapa dia meminta Seohyun untuk menjadi istri bohongannya. Dia lalu meminta kerjasama mereka untuk membantunya.
" Tapi ini akan berbahaya bila management mengetahuinya, Yonghwa ". kata Bruce setelah mendengar semua penjelasan Yonghwa. " kau tahu kan bagaimana ketatnya management dalam urusan seperti ini ? ".
" Aku tahu Hyung, makanya aku mengundang Hyung datang ke sini malam ini. Aku ingin kita bisa merahasiakan ini semua sampai masalah ini selesai. Dan aku sangat membutuhkan pertolongan Hyung ", kata Yonghwa 
" Aku pasti akan menolong sekemampuan aku. Tapi aku juga minta tolong agar masalah ini tidak berkembang menjadi skandal media. Akan sangat sulit bagi kita nantinya ", kata Bruce. Yonghwa mengangguk-angguk faham.
" Hyung, she's pretty ", kata Jungshin sambil mengedipkan matanya ke Yonghwa " Kamu pintar memilih istri hahaha ", kata Jungshin lagi kali ini sambil tertawa.
" Hyungsunim, sepertinya kita harus membiasakan menyebut kata itu sekarang hah ? ", kata Minhyuk menyenggol Jungshin. Keduanya lalu tertawa menggoda Yonghwa.
" Ahh Hyung, Saya tiba-tiba merasa cemburu ", kata Jonghyun
" Weiyoo ? ", kata Jungshin dan Minhyuk hampir bersamaan sambil memandang Jonghyun.
" Wei weiyo ? ", kata Jonghyun. " Hyung sekarang sudah ada yang mengurus, sekarang dia tidak akan meminta kita untuk ini dan itu lagi. Dan aku akan merasa kehilangan perintah-perintahnya itu ", kata Jonghyun 
" Ahh... betul-betul. Kita akan kehilangan moment itu ", kata Jungshin
" Yak !! Dia itu bukan pembantuku. Dia disini untuk membantuku supaya aku mendapat hak asuh Lily. Aku tidak mungkin menyuruhnya ini itu, tugas kalian masih tetap akan sama ", kata Yonghwa disambut gumaman huuhh dari ketiga dongsaengnya.
" So guys, please kerjasama kalian sangat saya butuhkan ", kata Yonghwa kemudian bernada serius. " Masalah yang saya hadapi bukanlah masalah yang kecil. Nenek kandung Lily adalah salah satu pemilik perusahaan besar di Seoul. Dan menciptakan skandal bagi mereka sangatlah mudah. Aku berharap masalah ini tidak sampai ke Pengadilan karena otomatis media akan mengincar berita ini. Jika bukan karena aku sudah berjanji pada Henry untuk menjaga Lily, mungkin aku akan dengan sukarela memyerahkan Lily kepada mereka. Tapi janji adalah janji dan itu harus aku tepati. Aku sudah meminta Youmi untuk membantuku karena aku tahu aku tidak bisa melibatkan tim hukum management. Jika bukan karena ide darinya aku dan Seohyun tidak akan bersandiwara seperti ini. Jadi tolong bantu kami ", kata Yonghwa sambil berdiri dan membungkuk kepada ketiag dongsaeng dan managernya. Keempat orang itu buru-buru berdiri melihat Yonghwa membungkuk kepada meraka.
" Aigo Hyung, jangan seperti itu, tanpa kau minta kami pasti akan membantumu sekuat kami ", kata Minhyuk sambil melangkah mendekati Yonghwa dan memeluk bahunya. 
" Benar Hyung, tak perlu seperti ini. Apapun akan kami lakukan untukmu ", Jungshin ikut-ikutan memeluk bahu Yonghwa " Percayalah pada dongsaengmu ini ", katanya lagi sambil menunjuk ke dirinya sendiri. 
" Hyung jangan khawatir, Lily pasti akan tetap bersamamu. Kami bisa melihat kau begitu menyayanginya seperti anak sendiri, dan kami juga sudah menganggapnya sebagai keponakan kami. Kami janji apapun yang akan terjadi nanti kami akan selalu mendukungmu ", kata Jonghyun dan di iyakan oleh Bruce. Yonghwa merasa sangat berterima kasih.
" Tapi hyung, apakah kau tidak akan jatuh cinta padanya heh ? :, kata Jungshin sabil menyikut pinggang Yonghwa " Seohyunie is pretty, sepertinya dia sangat baik dan punya body yang yahud ", kata Jungshin lalgi kali ini kedua tangannya meliuk-liuk berusaha menggambarkan keelokan tubuh Seohyun dan Yonghwa langsung memberikan tinju halus di perutnya. Mereka lalu tertawa dan suasana kembali menjadi santai. 
Seohyun melangkah masuk dan mengatakan kalau makan malam sudah siap. Dan seperti di komando mereka lalu berjalan mengikuti Seohyun ke dapur dimana terletak meja yang telah tertata rapi dengan beraneka makanan lezat di atasnya.
" Wahh makanan sebanyak ini apakah untuk menyogok kami, Hyung ", kata Jungshin yang memang terkenal paling cerewet dan tanpa basa basi, maknae yang kadang-kadang over dosis kelakuannya.
" Anggap saja begitu ", kata Yonghwa sambil mempersilakan mereka duduk dan menyuruh Seohyun duduk di sebelahnya.
" Thank you for the food ", kata mereka sambil mulai mengambil makanan dan menaruhnya di piring mereka.  Sementara Seohyun berusaha melayani mereka dengan tersenyum. Dis sedikit lega karena ketiga dongsaeng dan manajer Yonghwa terlihat santai dan menikmati makanannya.
" Wah Hyungsunim, makanannya sangat lezat, apakah anda yang memasaknya ? ", tanya Jonghyun sambil masih terus sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Yah diantara mereka berempat Jonghyun memang paling hobi makan.
" Maaf mengecewakan anda, tapi bukan saya yang memasaknya ", jawab Seohyun sambil tersenyum malu. " Saya tidak akan pernah bisa memasak selezat ini ".
" Kenapa ? " tanya Yonghwa tertarik mendengar perkataan Seohyun barusan.
" Saya besar di USA, karena kesibukan kedua orang tua saya kami jarang memasak makanan Korea, hanya saat tahun baru atau perayaan yang lain. Saya terbiasa menyiapkan makanan yang siap saji dan cepat, seperti spagetti atau lasagna. Dan selama disini saya juga belum sempat belajar banyak memasak masakan Korea ", jawab Seohyun.
" Hyungsunim, apakah anda mempunyai kakak atau adik ? ", tanya Minhyuk
" Saya anak tunggal ", jawab Seohyun.
" Hyungsunim apa pekerjaan anda ? ", tanya Jungshin 
" Aku seorang psikiater ", jawab Seohyun dan entah mengapa Seohyun merasa saat ini dia sedang di interogasi oleh mereka.
" Wah daebak !! next time saat aku stress dengan kelakuan para hyungnim ini aku akan meminta saran dari hyungsunim ", kata Jungshin langsung mendapat sikukan dan protes dari ketiga seniornya. Seohyun tersenyum melihat tingkah mereka.
Makan malam hari ini boleh dikatakan sukses. Sedikit demi sedikit kekakuan mencair dan menghadirkan keakraban diantara mereka. Setelah selesai makan mereka lalu membantu Seohyun membereskan semuanya dan meminta Seohyun duduk saja dengan santai. Sebentar saja dapur dan meja makan sudah rapi bahkan piring-piring pun sudah mereka cuci membuat Seohyun terkesan.
Perbincangan mereka berlanjut ke ruang tamu. Seohyun merasa senang karena mereka bisa menerima dirinya sebagai istri bohongan Yonghwa dan sepertinya mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Percakapan jadi terasa ringan. Seohyun menjadi banyak tahu tentang mereka. Apa posisi mereka di band, apa hobi mereka, siapa yang paling cerewet dan banyak lagi. 
Yonghwa menikmati kebersamaan ini, sesekali dia mencuri pandang ke arah Seohyun yang nampak begitu tertarik mendengar cerita dan canda mereka. Wanita itu terlihat menikmati berada diantara mereka berlima. Yonghwa senang melihatnya tertawa. Dan entah mengapa tawanya Seohyun terdengar begitu merdu di telinganya. Yonghwa juga senang melihat percikan pendar cahaya mata Seohyun. mata Seohyun begitu indah terlihat jernih.
" Hyungsunim, apakah kau pernah mendengar lagu-lagu CNBLUE ? ". tanya Minhyuk Seohyun menggeleng. 
" Mungkin aku pernah mendengarnya tapi tidak tahu kalau itu lagu kalian. Miane ", kata Seohyun merasa tidak enak sendiri. Selama ini dia memang tidak terlalu akrab dengan dunia Kpop, sejak datang ke Seoul dia terlalu sibuk mengurus klinik dan pasien-pasiennya. Dia tak pernah meluangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan musik Kpop baik di TV ataupun di Radio. Dan sekarang dia benar-benar merasa tidak enak.
" Tidak apa-apa Seohyun ", kata Yonghwa. " Nanti juga kamu akan akrab dengan lagu-lagu kami ".
"Saya janji akan malam nanti akan mendownload semua lagu kalian ke ponsel saja biar saya bisa menikmatinya kapan pun ", kata Seohyun di sambut tawa dari mereka.
" Hyungsunim, santai saja. Kau tidak harus melakukan hal tersebut. Hyung sangat narsis dan suka mendengarkan lagu-lagu kami sendiri, jadi saya bisa pastikan tiap hari kau akan medengarnya memutar lagu-lagu kami sambil sibuk bernyanyi. Sebaiknya mulai membiasakan diri dengan kebiasaannya itu hahaha ", kata Jungshin sambil menggoda Yonghwa.
Tanpa terasa malam kian larut dan mereka pun akhirnya berpamitan karena besok masih ada jadwal panggung di salah satu stasiun TV dan mereka harus reherasal pagi harinya. Satu persatu memberi salam kepada Seohyun lalu berjalan keluar diantar oleh Yonghwa. 
Seohyun membereskan gelas-gelas dan beberapa piring yang tergeletak di meja dan membawanya ke dapur. Lalu mulai memungut sampah sisa pembungkus snack dan beberapa kaleng softdrink. Saat Yonghwa kembali ke Apartemen ruang tamu sudah rapi. Lalu Yonghwa melangkah menuju ke dapur.
Seohyun sedang membelakangi, dia sedang mencuci beberapa gelas dan piring sisa mereka tadi. Yonghwa menatapnya dari belakang dengan diam-diam. menikmati pemandangan yang baru kali ini dia lihat dan menikmati rasa yang dihadirkannya dalam hatinya. jadi beginilah rasanya seorang suami yang sedang memandangi istrinya yang sedang memberekan dapur ? kata Yonghwa dalam hati. Ternyata rasanya sangat menyenangkan dan lebih menyenangkan lagi bila dia bisa memeluk Seohyun dari belakamg. Apa !! Yonghwa tersentak dengan pikiran yang merasukinya. Aigo Yonghwa ingat dia itu bukan istri sungguhanmu, dia disini untuk membantumu, jaga tingkah lakumu, kata Yonghwa kepada dirinya sendiri.
Seohyun tahu Yonghwa sedang memandangnya. Dia bisa merasakan hal tersebut dan itu membuatnya berdebar-debar. Dia berusaha fokus dengan apa yang sedang dia lakukan saat ini dan menahan dirinya untuk tidak berbalik. Rasa panas merasuki punggungnya, karena pandangan Yonghwa. Ya Tuhan, bisiknya dalam hati.
Seohyun berusaha santai menyelesaikan mencuci piring dan gelas. Tiba-tiba Yonghwa yang tadi berada di belakangnya sekarang sudah berada disampingnya sambil memegang lap ditangannya. Seohyun berpaling dan memandangnya. Dia merasa salah tingkah saat berada disebelah Yonghwa seperti ini.
" Sini saya bantu mengeringkan piring dan gelasnya ", kata Yonghwa sambil tersenyum dan meraih gelas yang berada di tangan Seohyun. Seohyun kaget dan hampir saja gelas yang ada di tangannya terjatuh. Untung Yonghwa dengan sigap menangkapnya.
" Maaf :, kata Seohyun 
" Tidak apa-apa, gelasnya sedikit licin ", kata Yonghwa sambil mulai mengeringkan gelas yang tadi ditangkapnya. 
Ya Tuhan, kenapa dapur luas ini terasa begitu sempit, bisik Seohyun dalam hati. Kembali dia memfokuskan dirinya pada apa yang sedang dia kerjakan. Pelan-pelan menyodorkan gelas dan piring kepada Yonghwa. Setelah semuanya selesai dia mulai membersihkan dan melap wastapel cucian piring hingga semua terlihat bersih dan rapi.
" Kamshamida ". kata Yonghwa 
" Untuk apa ? ", tanya Seohyun 
" Karena mau membantuku dan semua yang telah kau lakukan malam ini ", kata Yonghwa sambil tersenyum memandang Seohyun. Seohyun tertunduk malu berusaha menenangkan hatinya. 
" Tidak perlu berterima kasih padaku. Aku melakukan ini untuk Lily, anak itu perlu kenyamanan dan tempat yang dia merasa aman dan tenang. Dan saya tahu tempatnya adalah bersama pamannya ", kata Seohyun. " Sudah malam, saya permisi dulu. Besok saya akan membawa Lily bersama saya karena sepertinya besok kalian ada jadwal panggung. Anda juga harus berisitirahat sekarang, karena harus bangun pagi-pagi bukan ? ".
" Tolong bisakah kita bercakap dengan santai tanpa panggilan yang formal ? Dan saya akan tetap berterima kasih atas semuanya. Istrahatlah, maaf kembali harus merepotkanmu besok ", kata Yonghwa. Seohyun menggelengkan kepalanya.
" Selamat malam ", kata Seohyun lalu tersenyum dan berjalan melangkah keluar dapur dan berjalan menuju kamarnya. 
Yonghwa mengikuti Seohyun dengan pandangannya. Lalu menarik salah satu kursi dan duduk di sana. Dia tiba-tiba teringat perkataan dongsaengnya yang mengatakan apakah dia tidak takut jatuh cinta kepada Seohyun ? Dan rasanya Yonghwa mulai harus berhati-hati dengan perasaannya, karena dia merasa perasaannya saat ini mulai mengkhianatinya. Seohyun memang seorang wanita yang cantik, dia sempurna dan berhati tulus. Siapapun pasti akan dengan mudah jatuh cinta padanya. Tapi Yonghwa harus menegaskan dirinya bahwa semua ini hanyalah sandiwara dan dia harus fokus pada masalah hak pengasuhan Lily.
Yonghwa, jungshin chaeriyo, bisiknya dalam hati lalu bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Tiba-tiba saja dia merasa saat ini ingin menulis sebuah lagu. Aishh........ dasar pengkhianat, kata Yonghwa sambil merutuki perasaannya sendiri. Sebaiknya dia tidur besok ada jadwal manggung, dan sambil berkata seperti itu dalam hatinya Yonghwa memukul-mukul kepalanya sendiri.
Seohyun mendengar pintu kamar tertutup. Yonghwa mungkin sudah masuk ke dalam kamarnya. Seohyun menarik napas dalam-dalam berusaha menenangkan perasaannya saat ini. Ini tidak akan mudah Seohyunie, bisiknya dalam hati. Berada serumah dengan pria yang begitu menawan bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Dan senyum itu, ya Tuhan, mengapa senyum itu begitu sangat menggodanya. Ini baru sehari dan dia bahkan tidak tahu sampai kapan dia harus disini. Semoga saja petugas dinas sosial itu segera melakukan kunjungan kemari sehingga dia bisa kembali ke apartemennya dan melanjutkan hidupnya dengan tenang. Berada lama disini dia bisa tidak konsentrasi dengan kerjaan dan dirinya sendiri. 
Seohyun membaringkan dirinya ke ranjang. Sebaiknya dia tidur dan berharap semua kejadian hari ini tidak akan menghadirkan mimpi buruk baginya. Semoga besok segalanya akan lebih baik. Dan tolong jangan biarkan aku jatuh cinta padanya, bisik Seohyun sambil menutup matanya dan mencoba untuk tidur.
Tolong, jangan biarkan aku jatuh cinta padanya............................


Dont Miss it





Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
27 Desember 2015 pukul 19.18 delete

daebak .. kya~~ kak zee,, aku tunggu yg chapter 9 kak.. haha #Rifcha_panda

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥