CHAPTER FOURTEEN
“ Siwon, perkenalkan Jung Yonghwa “, kata Seohyun kesal sambil melotot ke
arah Yonghwa yang terlihat berdiri tegak seakan tak bisa tergoyahkan. “ Dan
Yonghwa perkenalkan ini Siwon, dia adalah rekan sesama dosen, dia sedang akan
meminjam telepon untuk menghubungi istrinya karena ponselnya mati “, kata
Seohyun lagi sambil kali ini menekankan kata istri dan ponsel yang mati dengan
sikap tenang yang berusaha di perlihatkannya.
Jujur saat ini dia ingin menendang lutut Yonghwa dengan sekuat-kuatnya.
Memangnya dia pikir dia siapa ?
Dengan enggan Yonghwa menerima uluran tangan Siwon lalu dengan cepat
menarik kembali tangannya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Seohyun
menatap Yonghwa tajam lalu berbalik dan membuka pintu setelah tadi dia sempat
menarik kunci rumahnya dari dalam tasnya.
“ Silakan masuk, dan teleponnya ada di sana “, kata Seohyun sambil
melangkah membuka pintu rumahnya lebar-lebar dan mempersilahkan Siwon masuk ke
dalam sambil menunjuk meja kecil di dekat tangga tempat Seohyun meletakkan
telepon rumahnya.
“ Terima kasih Seohyun, saya tidak akan lama “, kata Siwon sambil melangkah
masuk dan berjalan ke arah meja yang di tunjuk Seohyun.
Yonghwa melangkah masuk lalu duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya.
Direntangkannya kedua lengannya ke sandaran sofa yang memberi kesan dia punya
banyak waktu dan dia berhak melakukan hal tersebut.
Tapi Seohyun tidak peduli. Seohyun lalu meletakkan tasnya di meja dapur dan
membuka kulkas mengeluarkan sebotol jus lalu meraih dua buah gelas dan
menuangkan jus tersebut ke dalam gelas tersebut, lalu bersandar ke konter
sambil menatap Yonghwa kesal.
Beberapa saat kemudian Siwon menutup teleponnya dan melangkah ke arah
Seohyun. “ Jessica setuju kalau kami harus berbicara “, Siwon berkata dengan
senyum bahagia di wajahnya. “ Jessica terdengar senang sekali aku menelpnya,
apa menurutmu dia kesepian ? “.
Seohyun menaikkan kedua bahunya tanda dia tidak tahu tapi Siwon tak peduli
karena suasana hatinya sedang senang. “ Tapi aku ikut senang “, kata Seohyun
tersenyum.
“ Aku akan ke sana sekarang juga.
Jessica bilang dia akan memanggil pengasuh anak untuk menjaga anak kami
sehingga kami bisa berbicara tanpa terganggu “.
Seohyun mengangguk lalu berjalan mengikuti Siwon menuju ke pintu. Melewati
Yonghwa yang masih duduk dengan posisi yang sama. Tak bergeming masih terlihat
kesal.
“ Baiklah, aku pulang dulu. Yonghwa ssi “, sahut Siwon sambil tersenyum ke
arah Yonghwa.
“ Tidak perlu tergesa-gesa, aku mungkin akan punya waktu banyak untuk medengar
cerita kalian berdua menghabiskan malam ini “. Senyum Yonghwa sama sekali tanpa
kehangatan.
“ Yonghwa !! “, sahut Seohyun sambil melangkah maju. Tak pernah di lihatnya
Yonghwa bersikap begitu kekanakan seperti saat ini, begitu menyebalkan. Ingin
rasanya Seohyun menimpuk wajahnya dengan salah satu bantal sofa yang ada di
dekatnya.
Tatapan tajam Yonghwa membuat Seohyun terdiam. Seumur hidup Seohyun hanya
mendapat tatapan tajam dari ayahnya saat dia melakukan kesalahan itupun waktu
dia masih kanak-kanak.
“ Mungkin lain kali “, tolak Siwon sambil tersenyum. “ Oh ya, dan selamat
atas pernikahan kalian, kau seharusnya mengundangku Seohyun “.
“ Ya “, sahut Yonghwa dengan suara yang pura-pura di lembut-lembutkan. “
Seharusnya kau mengundangnya kepernikahan kita sayang “.
“ Yonghwa “. Seohyun memperingatkan sambil menggertakkan giginya. Memang secara
hitam diatas putih Yonghwa memang suaminya tapi itu bukan berarti dia bisa
bertindak kekanakan di depan teman-teman Seohyun. Yonghwa tidak punya hak untuk
itu. Pernikahan mereka hanyalah kecelakaan !!
“ Aku akan dengan senang hati mengobrol bersama kalian, tapi aku harus
benar-benar segera menemui istriku. Aku berterima kasih pada Seohyun karena
meyakinkanku untuk menelpon Jessica dan memperbaiki keadaan “, kata Siwon
sambil melangkah keluar.
Seohyun memegangi pintu agar tetap terbuka, “ Terima kasih makan malamnya “,
kata Seohyun dengan seanggun mungkin sejauh situasinya memungkinkan.
“ Yah, terima kasih atas makan malamnya “, sahut Yonghwa menirukan Seohyun
dengan sedikit nada mengejek setelah Siwon berlalu dan Seohyun menutup pintu.
Seohyun merasa akan ada perang dunia kesekian di rumahnya. Tapi dengan
sekuat tenaga Seohyun menahan kekesalan dan kemarahannya. Setelah beberapa saat
menenangkan dirinya Seohyun lalu menatap Yonghwa tajam.
“ Ada apa sih dengan dirimu ? “.
Yonghwa meloncat berdiri dari sofa seakan sofa tersebut terbuat dari pegas
raksasa. “ Ada apa denganku ? “. Yonghwa mengulangi kata-katanya dengan sangat
dingin. “ kau seharusnya tidak berkencan dengan suami orang ! “.
“ Ini bukan kencan dan lagi pula itu bukan urusanmu “.
“ Well tadi aku mendengar kau berterima kasih atas makan malamnya dengan
nada yang sangat mesra “.
“ Suka-suka aku mau terdengar mesra atau tidak “, sahut Seohyun dengan nada
kesal. Kesabarannya sepertinya sebentar lagi akan lenyap.
“ Tapi kau itu sudah menikah dan tidak baik bagi wanita yang sudah menikah
membawa pulang teman kencannya ke rumah apalagi bila di tinggal sendirian “.
“ Aku toh tidak meminta untuk menikah denganmu ! “.
“ Kau pikir aku mau ?! “.
“ Sebaiknya kau pulang saja dan lain kali bila kau ingin datang kemari
teleponlah dulu atau kirim pesan biar aku tidak membawa teman kencanku pulang
ke rumah “, kata Seohyun sambil melangkah melewati Yonghwa tapi Yonghwa menarik
lengannya.
“ Kau itu istriku, brengsek ! “, teriak Yonghwa. “ Dan kau pulang membawa
pria lain ! “.
“ Ingatkan aku, bukankah kau tidak menginginkan pernikahan ini sama
besarnya dengan diriku ? Jadi buat apa kau berteriak-teriak seperti orang
kesetanan mengingatkan statusku sebagai istrimu !! “. Seohyun menghentakkan
tangannya hingga terlepas lalu berjalan menjauhi Yonghwa. “ Sebaiknya kau
pulang “.
“ Rumah ini juga rumahku, dan aku tidak mau kau membawa orang asing ke
rumah ini apalagi teman kencanmu “.
“ Dan sekarang kau mengingatkan aku kalau rumah ini juga milikmu ?
Woah daebak !! “, teriak Seohyun
sekarang kekesalannya benar-benar sudah tak tertahan. “ Walaupun kita sudah
menikah tapi itu bukan berarti kau bisa datang ke rumahku dan langsung
marah-marah serta memaki tamuku. Lagi pula kau dan aku tahu bahwa pernikahan
kita adalah sebuah kesalahan ! “.
Yonghwa mengerang. “ Kau itu wanita yang sudah menikah, suka atau tidak
suka ! “. Yonghwa memukulkan tangannya ke sandaran sofa. “ Dan istriku lebih
memilih makan malam dengan laki-laki lain dari pada dengan suaminya sendiri ?! “.
“ Mana aku tahu kalau kau mau mengajakku makan malam ? Aku toh bukan
pembaca pikiran ! “.
“ Kalau kau langsung pulang setelah mengajar seperti yang seharusnya, kau akan
tahu karena aku sudah dua jam menunggumu di luar sana “, kata Yonghwa kesal
sambil menunjuk keluar
Seohyun menarik napas mencoba menenangkan dirinya kembali. “ Ini sungguh
gila ! “.
“ Ku sangka kau berbeda dengan yang lainnya “, kilasan rasa sakit tiba-tiba
terpancar dari mata Yonghwa
“ Maksudmu ? “.
“ Aku mulai percaya kalau kau wanita yang berbeda tapi ternyata aku salah.
Kau tak jauh beda dengan yang lain. Begitu aku membalikkan badan, kau seenaknya
menemui pria lain “.
“ Hei ! itu tidak adil “.
“ Kita sudah resmi menikah, tapi itu bahkan tidak ada bedanya bagimu “,
suara Yonghwa kini terdengar bagaikan guntur di dalam rumah Seohyun, berdentam
menghantam dinding.
“ Tapi ini bukan pernikahan sesuangguhnya, kau pun tahu kenyataan itu “,
Seohyun membantah, hatinya terasa panas, suaranya bergetar karena berusaha
untuk tidak berteriak.
“ Apapun itu kenyataannya kita sudan menikah, dan sebagai istri kau
seharusnya bisa mengendalikan dirimu untuk berbuat sebejat itu ! “.
“ Arrgghh kau sangat menjengkelkan sekali !! “, Seohyun mengepalkan kedua
tinjunya disisi tubuhnya. Dia benar-benar berhasrat untuk menghantam Yonghwa
dengan semua kekuatan yang di milikinya. “ Kurasa kau sebaiknya pulang ! “.
“ Masa bodoh ! “.
“ Tapi ini rumahku ! “.
“ Ini juga rumahku ! “, tatapan Yonghwa menusuk. “ Kau sama dengan sekian
banyak wanita yang aku kenal ! “.
“ Dan kau seperti anak kecil ! “, tunjuk Seohyun. “ Laki-laki egois tak
beda dengan laki-laki lain di dunia ini. Saat kalian terjebak dalam ego kalian
sehingga kepala kalian harus di pukul dengan tongkat sebelum akhirnya bisa
melihat kebenaran di depan hidung kalian ! “.
“ lagi pula, suamiku atau bukan, kau tidak berhak membatasi dengan siapa
aku bergaul ! “.
“ Persetan ! “.
Seohyun tak tahan lagi, di hentakkannya kakinya. Yonghwa benar-benar
membuatnya jadi gila.
“ Kita sudah menikah Seojuhyun ! tidak peduli kau suka atau tidak “.
“ Aku tidak suka .......... Aku membencinya !! Aku benci semua hal yang
berhubungandengan pernikahan. Pernikahan hanya menjadikan wanita budak bagi
kaum pria. Pernikahan ini adalah kesalahan terbesar dalam hidupku ! “.
Karena tak dapat lagi menahan kekesalanya Seohyun berbalik dan menutup
mukanya dengan kedua tangannya. Berharap walaupun sedikit, Yonghwa punya
sedikit kesopanan dan meninggalaknnya sendiri dan hidup tentram seperti sedia
kala.
Seohyun dapat merasakan Yonghwa melangkah mendekatinya tanpa menoleh.
Langkah kaki laki-laki tersebut yang memberitahunya.
“ Apa laki-laki tadi menciummu ? “.
“ Tentu saja tidak, bajingan ! “, teriak Seohyun benar-benar marah karena
Yonghwa benarni-beraninya menganggapnya murahan.
“ Baguslah, karena akau yang akan melakukannya “.
“ Jangan berani-berani kau menyentuhku atau aku akan berteriak dan
membiarkan tetangga menyeretmu ke kantor Polisi “, ancam Seohyun sambil
melangkah cepat menjauhi Yonghwa dan berbalik dengan sikap waspada. Menatap ke
arah Yonghwa.
Tapi Yonghwa hanya tertawa. “ Silakan saja, aku akan bilang kalau kau
istriku “.
“ Tapi kau tak punya bukti apapun ! “.
“ Siapa bilang “, kata Yonghwa sambil mengacungkan jari manisnya dimana
cincin yang sama dengan cincinnya tersemat di sana.
Seohyun kembali mengerang dengan penuh kejengkelan.
Yonghwa kembali melangkah mendekati Seohyun. Memegang kedua bahu Seohyun
dan mengunci tubuh Seohyun dengan mendorongnya ke dinding, lalu tangannya
meraih dagu Seohyun dan Yonghwa lalu menundukkan wajahnya dan menciumnya.
Yonghwa menggerakkan bibirnya membentuk
bibir Seohyun , melumatnya berkali-kali hingga Seohyun membuka mulutnya untuk
protes tapi Yonghwa malah makin menciumnya lebih dalam.
Getaran hebat menjalari tubuh Seohyun melalui getaran kecil tanpa
ampun dan belas kasihan. Seohyun dapat
merasakan tubuhnya meleleh. Dia membencinya tapi gairahnya semakin memanas.
Kebutuhannya bertolak belakang dengan logikanya.
Yonghwa melepaskan ciumannya dan menatap Seohyun yang sedang memejamkan
matanya. Dan saat Seohyun membuka matanya senyum sinis Yonghwa menyambutnya.
“ Kau memang tidak jauh beda dengan wanita lain, Seojuhyun “, kata Yonghwa
lalu berbalik dan membuka pintu rumah lalu menatap Seohyun sekali lagi dengan
tatapan yang penuh luka. Menggelengkan kepalanya lalu menutup pintu
meninggalkan Seohyun yang berusaha untuk mengembalikan kesadarannya yang sempat
terbang oleh ciuman Yonghwa.
Kau tak jauh berbeda dengan wanita lain
Kata-kata Yonghwa terus menerus terngiang di benak Seohyun bahkan saat dia
merebahkan dirinya ke tempat tidur kata-kata tersebut masih menusuk
perasaannya. Yonghwa yang di lihatnya hari ini adalah Yonghwa yang jauh berbeda
dengan malam itu ketika dia terburu-buru datang dan menolongnya bagaikan
ksatria berkuda putih yang menyelamatkan dirinya dari sarang naga api yang
jahat.
Apakah Yonghwa pernah terluka ?
Apakah kejadian seperti ini yang dulu dialaminya ?
Mungkinkah dia pernah di khianati oleh wanita yang di cintainya ?
♥ ♥ ♥
Yonghwa terduduk di sudut sebuah restoran dengan beberapa botol bir di depannya.
Setelah meninggalkan rumah Seohyun. Yonghwa melajukan mobilnya tanpa arah dan
dia terhenti di salah satu cafe yang tidak terlalu ramai. Kepalanya terasa
sangat berat. Kekesalannya membuatnya telah menghabiskan beberapa botol bir
hanya dalam sekejap.
Yonghwa mengedarkan pandangannya, cafe tersebut tidak mempunyai pengunjung
yang banyak, hanya beberapa orang diantaranya ada beberapa pasangan yang sedang
menikmati malam dengan bercumbu di sudut ruangan yang sedikit temaram.
Yonghwa masih tidak bisa menghilangkan kemarahannya saat melihat Seohyun
pulang dengan laki-laki lain. Luka yang di anggapnya sudah sembuh kembali
terkonyak gara-gara nenek sihir jahanam itu.
Sedikit terhuyung Yonghwa berdiri meninggalkan mejanya dan berjalan keluar
cafe. Udara malam yang menusuk menyambutnya. Langit mulai kelam. Sepertinya
hujan kembali akan turun. Yonghwa melangkah menuju mobilnya. Dia belum terlalu
mabuk untuk mengendarai mobilnya dan pulang ke apartemennya.
Yonghwa membuka atap penutup mobilnya dan membiarkan angin dingin memainkan
rambutnya. Yonghwa butuh udara malam ini. Dingin, sama dinginnya dengan
perasaannya. Ketika melewati Sungai Han, Yonghwa memutuskan untuk berhenti dan
memarkir mobilnya menghadap ke arah sungai yang terlihat kelam diantara sinar
lampu jalan sepanjang sisi sungai.
Yonghwa melangkah keluar dan berdiri di tepi sungai tersebut. Menatap sisi
kota yang terlihat tak pernah tertidur yang ada di seberang sungai. Angin
bertiup sedikit kencang menggoyangkan beberapa pohon yang ada di sekitarnya.
Kim Yoo Ra.
Tiba-tiba satu nama terlintas dalam pikirannya, membawa angannya terbang ke
beberapa tahun yang lalu saat dia baru mulai merintis kariernya.
Yoo Ra adalah juniornya di kampus. Yonghwa jatuh cinta padanya saat gadis
itu bertemu dengannya di perpustakaan. Mereka kemudian akran dan saling jatuh
cinta, keduanya menjadi icon di fakultas hukum tempat mereka berdua menuntut
ilmu. Dimana ada dirinya pasti ada Yoo Ra. Mereka seakan tak terpisahkan.
Yoo Ra begitu lembut dan perhatian. Dia selalu mengingatkan Yonghwa akan
hal-hal kecil yang sering dia abaikan karena terlalu sibuk dengan tugasnya.
Sesekali Yoo Ra juga datang mengunjunginya ke apartemen sambil membawakan
makanan yang di masaknya sendiri untuk dirinya.
Yonghwa sangat mencintainya sehingga bertekad menikahinya setelah dia
berhasil membangun kariernya sebagai Pengacara. Setahun setelah kelulusan
Yonghwa akhirnya bisa magang di sebuah firma hukum yang cukup besar,
mendapatkan beberapa kasus ringan tapi sangat membantu perkembangan kariernya.
Walaupun begitu Yonghwa selalu menyempatkan diri untuk tidak melupakan Yoo
Ra.walaupun tidak setiap akhir pekan
Yonghwa menghabiskan waktunya untuk bersama Yoo Ra, dia tetap menyempatkan
waktu untuk menghubunginya setiap malam untuk menjaga cinta mereka berdua.
Sampai ketika Yonghwa di beri satu kasus yang cukup mendapat perhatian dari
publik. Saat itu dia di dampingi oleh salah seorang rekan seniornya di Firma
tersebut, salah satu Pengacara muda yang ternyata merupakan anak dari pemilik
firma tempatnya bekerja. Lee Jong Yoo. Dia pengacara yang handal dan juga berpenampilan
sangat menawan sehingga begitu banyak wanita yang tertarik menjadi teman
kencannya.
Yonghwa menghabiskan hampir dua bulan bersama Jong Yoo menyelesaikan kasus
tersebut hingga akhirnya mereka berhasil memenangkan kasus tersebut dan nama
Yonghwa sudah mulai di perhitungkan.
Saat itu mereka merayakan keberhasilan mereka di sebuah cafe dan Yonghwa
mengundang Yoo Ra untuk datang merayakan bersama mereka.
Yonghwa kemudian memperkenalkan Yoora pada Jong Yoo, mereka bertiga
menghabiskan malam itu dengan sangat gembira, tertawa bersama hingga Yonghwa
merasa mabuk dan tak bisa mengantar Yoo Ra ke rumahnya, sehingga Jong Yoo
menawarkan dirinya mengantar Yoo Ra pulang, sementara Yonghwa pulang naik
taksi.
Sayangnya Yonghwa tak pernah sadar bahwa perkenalan Yoo Ra dan Jong Yoo
berbuntut panjang. Yonghwa yang selalu mengira cinta Yoo Ra hanya untuknya
hanya pikirannya sendiri. Sejak malam
itu Yoo Ra sudah mulai sering menolak ajakan Yonghwa dan tidak terlalu antusias
saat menerima teleponnya. Tapi Yonghwa terlalu sibuk dengan kariernya yang
mulai menanjak hingga melupakan Yoo Ra.
Hingga saat Yonghwa berhasil menyelesaikan kasus besar seorang diri dan
mendapat imbalan yang besar dan bonus mobil mewah dari perusahaan yang di menangkannya.
Yonghwa ingin berbaginya dengan Yoo Ra.
Malam itu Yonghwa berniat memberi kejutan kepada Yoo Ra. Dia sudah membeli
sebuah cincin dengan berlian kecil sebagai hiasannya dan bermaksud melamar Yoo
Ra untuk menjadi istrinya. Tanpa memberi tahu Yoo Ra, Yonghwa menunggu di depan
apartemen Yoo Ra. Biasanya Yoo Ra akan pulang sekitar jam 7 malam dari kantor
tempatnya magang untuk tugas akhirnya di kampus.
Tapi sepertinya YooRa malam itu tidak pulang tepat waktu sehingga Yonghwa
harus menunggu sekitar 3 jam dan saat jam di tangannya menunjukkan pukul 10
malam, sebuah mobil yang di kenalnya berhenti di depan apartemen Yoo Ra. Sambil
duduk di dalam mobilnya Yonghwa melihat Jong Yoo turun dari mobilnya dan
membuka pintu untuk seseorang dan orang tersebut adalah Yoo Ra. Keduanya
terlihat sangat bahagia. Sambil berpelukan mereka melangkah masuk ke dalam
apartemen Yoo Ra..
Saat itu Yonghwa sangat marah. Sesaat keduanya menghilang. Yonghwa turun
dari mobilnya dan menyusul masuk ke apartemen Yoo Ra hanya untuk mendapati
kekasih yang akan di lamarnya malam ini sedang berciuman dengan Jong Yoo dengan
sangat intens. Yonghwa tak dapat menahan marahnya dan menarik Jong Yoo dan
melayangkan tinjunya ke wajah Jong Yoo tapi Yoo Ra menjerit dan menghalangi
Yonghwa untuk memukul Jong Yoo yang tersungkur karena pukulannya.
Tapi Yonghwa tak peduli dan terus memukul Jong Yoo dengan kemarahan yang
teramat sangat sampai saat Yoo Ra berteriak dan menyuruhnya berhenti memukuli
calon ayah dari anaknya. Yonghwa terhenyak.
Titik hujan yang jatuh dari langit mengembalikan ingatan Yonghwa dari
kepedihan masa lalunya. Di tengadahkannya wajahnya membiarkan hujan membasahi
wajahnya. Ternyata luka yang di rasakannya masih berbekas dan tak pernah
benar-benar sembuh. Dan saat dia merasa menemukan seseorang yang berbeda dia
ternyata tak jauh berbeda.
Yonghwa menundukkan tubuhnya meraih sebuah batu kecil menimang-nimangnya
sebentar di tangannya lalu dengan teriakan yang lantang Yonghwa melemparkan
batu tersebut ke aliran sungai Han yang bergejolak. Seperti hatinya.......
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

4 komentar
Write komentarhuwaaaaaaaaaaa... weh.weh, apa ini.. wkwkwkwk
Replykak zee semangat next chap.nya .. muaaachh.. jangan lama-lama oke.. wkwkwkwkwk
Wah makasih eonni,, aku prnh reques tentang cinta pertama yong dan di part ini ada,, yeeee,,,kedepanx akan semakin seru pasti,,yong yg udah mulai suka dan hyun antara benci dan suka,,wahhh,,,eonni spertix aku jatuh cinta ma ff ini,,,oia,, eonni prnh baca ff sj land tidak?ffx juga bkin z jatuh cinta tp sj land hiatus panjang,,,dan nemu blogx eonni,,, choae,,,,😘
Replyanggap saja lagi nonton serial drama gitu, dua kali seminggu nah tunggu minggu depan ya hahahha
Replyjatuh cinta sama ffnya kan ? bukan aku hehehhee
ReplyPlis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon