#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!





 CHAPTER FOURTEEN

“ Siwon, perkenalkan Jung Yonghwa “, kata Seohyun kesal sambil melotot ke arah Yonghwa yang terlihat berdiri tegak seakan tak bisa tergoyahkan. “ Dan Yonghwa perkenalkan ini Siwon, dia adalah rekan sesama dosen, dia sedang akan meminjam telepon untuk menghubungi istrinya karena ponselnya mati “, kata Seohyun lagi sambil kali ini menekankan kata istri dan ponsel yang mati dengan sikap tenang yang berusaha di perlihatkannya.
Jujur saat ini dia ingin menendang lutut Yonghwa dengan sekuat-kuatnya. Memangnya dia pikir dia siapa ?
Dengan enggan Yonghwa menerima uluran tangan Siwon lalu dengan cepat menarik kembali tangannya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Seohyun menatap Yonghwa tajam lalu berbalik dan membuka pintu setelah tadi dia sempat menarik kunci rumahnya dari dalam tasnya.
“ Silakan masuk, dan teleponnya ada di sana “, kata Seohyun sambil melangkah membuka pintu rumahnya lebar-lebar dan mempersilahkan Siwon masuk ke dalam sambil menunjuk meja kecil di dekat tangga tempat Seohyun meletakkan telepon rumahnya.
“ Terima kasih Seohyun, saya tidak akan lama “, kata Siwon sambil melangkah masuk dan berjalan ke arah meja yang di tunjuk Seohyun.
Yonghwa melangkah masuk lalu duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya. Direntangkannya kedua lengannya ke sandaran sofa yang memberi kesan dia punya banyak waktu dan dia berhak melakukan hal tersebut.
Tapi Seohyun tidak peduli. Seohyun lalu meletakkan tasnya di meja dapur dan membuka kulkas mengeluarkan sebotol jus lalu meraih dua buah gelas dan menuangkan jus tersebut ke dalam gelas tersebut, lalu bersandar ke konter sambil menatap Yonghwa kesal.
Beberapa saat kemudian Siwon menutup teleponnya dan melangkah ke arah Seohyun. “ Jessica setuju kalau kami harus berbicara “, Siwon berkata dengan senyum bahagia di wajahnya. “ Jessica terdengar senang sekali aku menelpnya, apa menurutmu dia kesepian ? “.
Seohyun menaikkan kedua bahunya tanda dia tidak tahu tapi Siwon tak peduli karena suasana hatinya sedang senang. “ Tapi aku ikut senang “, kata Seohyun tersenyum.
“ Aku akan ke sana sekarang juga.  Jessica bilang dia akan memanggil pengasuh anak untuk menjaga anak kami sehingga kami bisa berbicara tanpa terganggu “.
Seohyun mengangguk lalu berjalan mengikuti Siwon menuju ke pintu. Melewati Yonghwa yang masih duduk dengan posisi yang sama. Tak bergeming masih terlihat kesal.
“ Baiklah, aku pulang dulu. Yonghwa ssi “, sahut Siwon sambil tersenyum ke arah Yonghwa.
“ Tidak perlu tergesa-gesa, aku mungkin akan punya waktu banyak untuk medengar cerita kalian berdua menghabiskan malam ini “. Senyum Yonghwa sama sekali tanpa kehangatan.
“ Yonghwa !! “, sahut Seohyun sambil melangkah maju. Tak pernah di lihatnya Yonghwa bersikap begitu kekanakan seperti saat ini, begitu menyebalkan. Ingin rasanya Seohyun menimpuk wajahnya dengan salah satu bantal sofa yang ada di dekatnya.
Tatapan tajam Yonghwa membuat Seohyun terdiam. Seumur hidup Seohyun hanya mendapat tatapan tajam dari ayahnya saat dia melakukan kesalahan itupun waktu dia masih kanak-kanak.
“ Mungkin lain kali “, tolak Siwon sambil tersenyum. “ Oh ya, dan selamat atas pernikahan kalian, kau seharusnya mengundangku Seohyun “.
“ Ya “, sahut Yonghwa dengan suara yang pura-pura di lembut-lembutkan. “ Seharusnya kau mengundangnya kepernikahan kita sayang “.
“ Yonghwa “. Seohyun memperingatkan sambil menggertakkan giginya. Memang secara hitam diatas putih Yonghwa memang suaminya tapi itu bukan berarti dia bisa bertindak kekanakan di depan teman-teman Seohyun. Yonghwa tidak punya hak untuk itu. Pernikahan mereka hanyalah kecelakaan !!
“ Aku akan dengan senang hati mengobrol bersama kalian, tapi aku harus benar-benar segera menemui istriku. Aku berterima kasih pada Seohyun karena meyakinkanku untuk menelpon Jessica dan memperbaiki keadaan “, kata Siwon sambil melangkah keluar.
Seohyun memegangi pintu agar tetap terbuka, “ Terima kasih makan malamnya “, kata Seohyun dengan seanggun mungkin sejauh situasinya memungkinkan.
“ Yah, terima kasih atas makan malamnya “, sahut Yonghwa menirukan Seohyun dengan sedikit nada mengejek setelah Siwon berlalu dan Seohyun menutup pintu.
Seohyun merasa akan ada perang dunia kesekian di rumahnya. Tapi dengan sekuat tenaga Seohyun menahan kekesalan dan kemarahannya. Setelah beberapa saat menenangkan dirinya Seohyun lalu menatap Yonghwa tajam.
“ Ada apa sih dengan dirimu ? “.
Yonghwa meloncat berdiri dari sofa seakan sofa tersebut terbuat dari pegas raksasa. “ Ada apa denganku ? “. Yonghwa mengulangi kata-katanya dengan sangat dingin. “ kau seharusnya tidak berkencan dengan suami orang ! “.
“ Ini bukan kencan dan lagi pula itu bukan urusanmu “.
“ Well tadi aku mendengar kau berterima kasih atas makan malamnya dengan nada yang sangat mesra “.
“ Suka-suka aku mau terdengar mesra atau tidak “, sahut Seohyun dengan nada kesal. Kesabarannya sepertinya sebentar lagi akan lenyap.
“ Tapi kau itu sudah menikah dan tidak baik bagi wanita yang sudah menikah membawa pulang teman kencannya ke rumah apalagi bila di tinggal sendirian “.
“ Aku toh tidak meminta untuk menikah denganmu ! “.
“ Kau pikir aku mau ?! “.
“ Sebaiknya kau pulang saja dan lain kali bila kau ingin datang kemari teleponlah dulu atau kirim pesan biar aku tidak membawa teman kencanku pulang ke rumah “, kata Seohyun sambil melangkah melewati Yonghwa tapi Yonghwa menarik lengannya.
“ Kau itu istriku, brengsek ! “, teriak Yonghwa. “ Dan kau pulang membawa pria lain ! “.
“ Ingatkan aku, bukankah kau tidak menginginkan pernikahan ini sama besarnya dengan diriku ? Jadi buat apa kau berteriak-teriak seperti orang kesetanan mengingatkan statusku sebagai istrimu !! “. Seohyun menghentakkan tangannya hingga terlepas lalu berjalan menjauhi Yonghwa. “ Sebaiknya kau pulang “.
“ Rumah ini juga rumahku, dan aku tidak mau kau membawa orang asing ke rumah ini apalagi teman kencanmu “.
“ Dan sekarang kau mengingatkan aku kalau rumah ini juga milikmu ? Woah  daebak !! “, teriak Seohyun sekarang kekesalannya benar-benar sudah tak tertahan. “ Walaupun kita sudah menikah tapi itu bukan berarti kau bisa datang ke rumahku dan langsung marah-marah serta memaki tamuku. Lagi pula kau dan aku tahu bahwa pernikahan kita adalah sebuah kesalahan ! “.
Yonghwa mengerang. “ Kau itu wanita yang sudah menikah, suka atau tidak suka ! “. Yonghwa memukulkan tangannya ke sandaran sofa. “ Dan istriku lebih memilih makan malam dengan laki-laki lain dari pada dengan suaminya sendiri  ?! “.
“ Mana aku tahu kalau kau mau mengajakku makan malam ? Aku toh bukan pembaca pikiran ! “.
“ Kalau kau langsung pulang setelah mengajar seperti yang seharusnya, kau akan tahu karena aku sudah dua jam menunggumu di luar sana “, kata Yonghwa kesal sambil menunjuk keluar
Seohyun menarik napas mencoba menenangkan dirinya kembali. “ Ini sungguh gila ! “.
“ Ku sangka kau berbeda dengan yang lainnya “, kilasan rasa sakit tiba-tiba terpancar dari mata Yonghwa
“ Maksudmu ? “.
“ Aku mulai percaya kalau kau wanita yang berbeda tapi ternyata aku salah. Kau tak jauh beda dengan yang lain. Begitu aku membalikkan badan, kau seenaknya menemui pria lain “.
“ Hei ! itu tidak adil “.
“ Kita sudah resmi menikah, tapi itu bahkan tidak ada bedanya bagimu “, suara Yonghwa kini terdengar bagaikan guntur di dalam rumah Seohyun, berdentam menghantam dinding.
“ Tapi ini bukan pernikahan sesuangguhnya, kau pun tahu kenyataan itu “, Seohyun membantah, hatinya terasa panas, suaranya bergetar karena berusaha untuk tidak berteriak.
“ Apapun itu kenyataannya kita sudan menikah, dan sebagai istri kau seharusnya bisa mengendalikan dirimu untuk berbuat sebejat itu ! “.
“ Arrgghh kau sangat menjengkelkan sekali !! “, Seohyun mengepalkan kedua tinjunya disisi tubuhnya. Dia benar-benar berhasrat untuk menghantam Yonghwa dengan semua kekuatan yang di milikinya. “ Kurasa kau sebaiknya pulang ! “.
“ Masa bodoh ! “.
“ Tapi ini rumahku ! “.
“ Ini juga rumahku ! “, tatapan Yonghwa menusuk. “ Kau sama dengan sekian banyak wanita yang aku kenal ! “.
“ Dan kau seperti anak kecil ! “, tunjuk Seohyun. “ Laki-laki egois tak beda dengan laki-laki lain di dunia ini. Saat kalian terjebak dalam ego kalian sehingga kepala kalian harus di pukul dengan tongkat sebelum akhirnya bisa melihat kebenaran di depan hidung kalian ! “.
“ lagi pula, suamiku atau bukan, kau tidak berhak membatasi dengan siapa aku bergaul ! “.
“ Persetan ! “.
Seohyun tak tahan lagi, di hentakkannya kakinya. Yonghwa benar-benar membuatnya jadi gila.
“ Kita sudah menikah Seojuhyun ! tidak peduli kau suka atau tidak “.
“ Aku tidak suka .......... Aku membencinya !! Aku benci semua hal yang berhubungandengan pernikahan. Pernikahan hanya menjadikan wanita budak bagi kaum pria. Pernikahan ini adalah kesalahan terbesar dalam hidupku ! “.
Karena tak dapat lagi menahan kekesalanya Seohyun berbalik dan menutup mukanya dengan kedua tangannya. Berharap walaupun sedikit, Yonghwa punya sedikit kesopanan dan meninggalaknnya sendiri dan hidup tentram seperti sedia kala.
Seohyun dapat merasakan Yonghwa melangkah mendekatinya tanpa menoleh. Langkah kaki laki-laki tersebut yang memberitahunya.
“ Apa laki-laki tadi menciummu ? “.
“ Tentu saja tidak, bajingan ! “, teriak Seohyun benar-benar marah karena Yonghwa benarni-beraninya menganggapnya murahan.
“ Baguslah, karena akau yang akan melakukannya “.
“ Jangan berani-berani kau menyentuhku atau aku akan berteriak dan membiarkan tetangga menyeretmu ke kantor Polisi “, ancam Seohyun sambil melangkah cepat menjauhi Yonghwa dan berbalik dengan sikap waspada. Menatap ke arah Yonghwa.
Tapi Yonghwa hanya tertawa. “ Silakan saja, aku akan bilang kalau kau istriku “.
“ Tapi kau tak punya bukti apapun ! “.
“ Siapa bilang “, kata Yonghwa sambil mengacungkan jari manisnya dimana cincin yang sama dengan cincinnya tersemat di sana.
Seohyun kembali mengerang dengan penuh kejengkelan.
Yonghwa kembali melangkah mendekati Seohyun. Memegang kedua bahu Seohyun dan mengunci tubuh Seohyun dengan mendorongnya ke dinding, lalu tangannya meraih dagu Seohyun dan Yonghwa lalu menundukkan wajahnya dan menciumnya. Yonghwa menggerakkan bibirnya  membentuk bibir Seohyun , melumatnya berkali-kali hingga Seohyun membuka mulutnya untuk protes tapi Yonghwa malah makin menciumnya lebih dalam.
Getaran hebat menjalari tubuh Seohyun melalui getaran kecil tanpa ampun  dan belas kasihan. Seohyun dapat merasakan tubuhnya meleleh. Dia membencinya tapi gairahnya semakin memanas. Kebutuhannya bertolak belakang dengan logikanya.
Yonghwa melepaskan ciumannya dan menatap Seohyun yang sedang memejamkan matanya. Dan saat Seohyun membuka matanya senyum sinis Yonghwa menyambutnya.
“ Kau memang tidak jauh beda dengan wanita lain, Seojuhyun “, kata Yonghwa lalu berbalik dan membuka pintu rumah lalu menatap Seohyun sekali lagi dengan tatapan yang penuh luka. Menggelengkan kepalanya lalu menutup pintu meninggalkan Seohyun yang berusaha untuk mengembalikan kesadarannya yang sempat terbang oleh ciuman Yonghwa.
Kau tak jauh berbeda dengan wanita lain
Kata-kata Yonghwa terus menerus terngiang di benak Seohyun bahkan saat dia merebahkan dirinya ke tempat tidur kata-kata tersebut masih menusuk perasaannya. Yonghwa yang di lihatnya hari ini adalah Yonghwa yang jauh berbeda dengan malam itu ketika dia terburu-buru datang dan menolongnya bagaikan ksatria berkuda putih yang menyelamatkan dirinya dari sarang naga api yang jahat.
Apakah Yonghwa pernah terluka ?
Apakah kejadian seperti ini yang dulu dialaminya ?
Mungkinkah dia pernah di khianati oleh wanita yang di cintainya ?

♥ ♥ ♥

Yonghwa terduduk di sudut sebuah restoran dengan beberapa botol bir di depannya. Setelah meninggalkan rumah Seohyun. Yonghwa melajukan mobilnya tanpa arah dan dia terhenti di salah satu cafe yang tidak terlalu ramai. Kepalanya terasa sangat berat. Kekesalannya membuatnya telah menghabiskan beberapa botol bir hanya dalam sekejap.
Yonghwa mengedarkan pandangannya, cafe tersebut tidak mempunyai pengunjung yang banyak, hanya beberapa orang diantaranya ada beberapa pasangan yang sedang menikmati malam dengan bercumbu di sudut ruangan yang sedikit temaram.
Yonghwa masih tidak bisa menghilangkan kemarahannya saat melihat Seohyun pulang dengan laki-laki lain. Luka yang di anggapnya sudah sembuh kembali terkonyak gara-gara nenek sihir jahanam itu.
Sedikit terhuyung Yonghwa berdiri meninggalkan mejanya dan berjalan keluar cafe. Udara malam yang menusuk menyambutnya. Langit mulai kelam. Sepertinya hujan kembali akan turun. Yonghwa melangkah menuju mobilnya. Dia belum terlalu mabuk untuk mengendarai mobilnya dan pulang ke apartemennya.
Yonghwa membuka atap penutup mobilnya dan membiarkan angin dingin memainkan rambutnya. Yonghwa butuh udara malam ini. Dingin, sama dinginnya dengan perasaannya. Ketika melewati Sungai Han, Yonghwa memutuskan untuk berhenti dan memarkir mobilnya menghadap ke arah sungai yang terlihat kelam diantara sinar lampu jalan sepanjang sisi sungai.
Yonghwa melangkah keluar dan berdiri di tepi sungai tersebut. Menatap sisi kota yang terlihat tak pernah tertidur yang ada di seberang sungai. Angin bertiup sedikit kencang menggoyangkan beberapa pohon yang ada di sekitarnya.
Kim Yoo Ra.
Tiba-tiba satu nama terlintas dalam pikirannya, membawa angannya terbang ke beberapa tahun yang lalu saat dia baru mulai merintis kariernya.
Yoo Ra adalah juniornya di kampus. Yonghwa jatuh cinta padanya saat gadis itu bertemu dengannya di perpustakaan. Mereka kemudian akran dan saling jatuh cinta, keduanya menjadi icon di fakultas hukum tempat mereka berdua menuntut ilmu. Dimana ada dirinya pasti ada Yoo Ra. Mereka seakan tak terpisahkan. 
Yoo Ra begitu lembut dan perhatian. Dia selalu mengingatkan Yonghwa akan hal-hal kecil yang sering dia abaikan karena terlalu sibuk dengan tugasnya. Sesekali Yoo Ra juga datang mengunjunginya ke apartemen sambil membawakan makanan yang di masaknya sendiri untuk dirinya.
Yonghwa sangat mencintainya sehingga bertekad menikahinya setelah dia berhasil membangun kariernya sebagai Pengacara. Setahun setelah kelulusan Yonghwa akhirnya bisa magang di sebuah firma hukum yang cukup besar, mendapatkan beberapa kasus ringan tapi sangat membantu perkembangan kariernya.
Walaupun begitu Yonghwa selalu menyempatkan diri untuk tidak melupakan Yoo Ra.walaupun tidak  setiap akhir pekan Yonghwa menghabiskan waktunya untuk bersama Yoo Ra, dia tetap menyempatkan waktu untuk menghubunginya setiap malam untuk menjaga cinta mereka berdua.
Sampai ketika Yonghwa di beri satu kasus yang cukup mendapat perhatian dari publik. Saat itu dia di dampingi oleh salah seorang rekan seniornya di Firma tersebut, salah satu Pengacara muda yang ternyata merupakan anak dari pemilik firma tempatnya bekerja.  Lee Jong Yoo.  Dia pengacara yang handal dan juga berpenampilan sangat menawan sehingga begitu banyak wanita yang tertarik menjadi teman kencannya.
Yonghwa menghabiskan hampir dua bulan bersama Jong Yoo menyelesaikan kasus tersebut hingga akhirnya mereka berhasil memenangkan kasus tersebut dan nama Yonghwa sudah mulai di perhitungkan.  Saat itu mereka merayakan keberhasilan mereka di sebuah cafe dan Yonghwa mengundang Yoo Ra untuk datang merayakan bersama mereka.
Yonghwa kemudian memperkenalkan Yoora pada Jong Yoo, mereka bertiga menghabiskan malam itu dengan sangat gembira, tertawa bersama hingga Yonghwa merasa mabuk dan tak bisa mengantar Yoo Ra ke rumahnya, sehingga Jong Yoo menawarkan dirinya mengantar Yoo Ra pulang, sementara Yonghwa pulang naik taksi.
Sayangnya Yonghwa tak pernah sadar bahwa perkenalan Yoo Ra dan Jong Yoo berbuntut panjang. Yonghwa yang selalu mengira cinta Yoo Ra hanya untuknya hanya pikirannya sendiri.  Sejak malam itu Yoo Ra sudah mulai sering menolak ajakan Yonghwa dan tidak terlalu antusias saat menerima teleponnya. Tapi Yonghwa terlalu sibuk dengan kariernya yang mulai menanjak hingga melupakan Yoo Ra.
Hingga saat Yonghwa berhasil menyelesaikan kasus besar seorang diri dan mendapat imbalan yang besar dan bonus mobil mewah dari perusahaan yang di menangkannya. Yonghwa ingin berbaginya dengan Yoo Ra.
Malam itu Yonghwa berniat memberi kejutan kepada Yoo Ra. Dia sudah membeli sebuah cincin dengan berlian kecil sebagai hiasannya dan bermaksud melamar Yoo Ra untuk menjadi istrinya. Tanpa memberi tahu Yoo Ra, Yonghwa menunggu di depan apartemen Yoo Ra. Biasanya Yoo Ra akan pulang sekitar jam 7 malam dari kantor tempatnya magang untuk tugas akhirnya di kampus.
Tapi sepertinya YooRa malam itu tidak pulang tepat waktu sehingga Yonghwa harus menunggu sekitar 3 jam dan saat jam di tangannya menunjukkan pukul 10 malam, sebuah mobil yang di kenalnya berhenti di depan apartemen Yoo Ra. Sambil duduk di dalam mobilnya Yonghwa melihat Jong Yoo turun dari mobilnya dan membuka pintu untuk seseorang dan orang tersebut adalah Yoo Ra. Keduanya terlihat sangat bahagia. Sambil berpelukan mereka melangkah masuk ke dalam apartemen Yoo Ra..
Saat itu Yonghwa sangat marah. Sesaat keduanya menghilang. Yonghwa turun dari mobilnya dan menyusul masuk ke apartemen Yoo Ra hanya untuk mendapati kekasih yang akan di lamarnya malam ini sedang berciuman dengan Jong Yoo dengan sangat intens. Yonghwa tak dapat menahan marahnya dan menarik Jong Yoo dan melayangkan tinjunya ke wajah Jong Yoo tapi Yoo Ra menjerit dan menghalangi Yonghwa untuk memukul Jong Yoo yang tersungkur karena pukulannya.
Tapi Yonghwa tak peduli dan terus memukul Jong Yoo dengan kemarahan yang teramat sangat sampai saat Yoo Ra berteriak dan menyuruhnya berhenti memukuli calon ayah dari anaknya. Yonghwa terhenyak.
Titik hujan yang jatuh dari langit mengembalikan ingatan Yonghwa dari kepedihan masa lalunya. Di tengadahkannya wajahnya membiarkan hujan membasahi wajahnya. Ternyata luka yang di rasakannya masih berbekas dan tak pernah benar-benar sembuh. Dan saat dia merasa menemukan seseorang yang berbeda dia ternyata tak jauh berbeda.
Yonghwa menundukkan tubuhnya meraih sebuah batu kecil menimang-nimangnya sebentar di tangannya lalu dengan teriakan yang lantang Yonghwa melemparkan batu tersebut ke aliran sungai Han yang bergejolak. Seperti hatinya.......



 ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥


Previous
Next Post »

4 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
31 Oktober 2016 pukul 22.17 delete

huwaaaaaaaaaaa... weh.weh, apa ini.. wkwkwkwk
kak zee semangat next chap.nya .. muaaachh.. jangan lama-lama oke.. wkwkwkwkwk

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
31 Oktober 2016 pukul 22.18 delete

Wah makasih eonni,, aku prnh reques tentang cinta pertama yong dan di part ini ada,, yeeee,,,kedepanx akan semakin seru pasti,,yong yg udah mulai suka dan hyun antara benci dan suka,,wahhh,,,eonni spertix aku jatuh cinta ma ff ini,,,oia,, eonni prnh baca ff sj land tidak?ffx juga bkin z jatuh cinta tp sj land hiatus panjang,,,dan nemu blogx eonni,,, choae,,,,😘

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
1 November 2016 pukul 12.19 delete

anggap saja lagi nonton serial drama gitu, dua kali seminggu nah tunggu minggu depan ya hahahha

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
1 November 2016 pukul 12.19 delete

jatuh cinta sama ffnya kan ? bukan aku hehehhee

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥