CHAPTER
ELEVEN
Tiga hari sudah Seohyun menghabiskan waktunya di rumah kedua orang tuanya.
Selama tiga hari tersebut dia berusaha keras menghalau perasaan kehilangan akan
sosok suami seminggunya yang begitu mengacaukan setiap inchi dalam tubuhnya.
Yonghwa telah menyelamatkannya dari Adam Chou tapi tidak menyelamatkannya dari
pesona dirinya. Selama tiga hari ini
Seohyun sangat berharap Yonghwa menghubunginya sekedar menanyakan bagaimana
keadaannya tapi harapannya hanyalah sia-sia. Ponselnya berdering tapi tak
satupun dari Yonghwa.
Saatnya untuk move on, Seohyun !
Yonghwa tidak pernah mencintainya. Apa yang dia lakukan adalah karena
semata-mata karena menjalankan tugasnya melindungi kliennya. Yonghwa adalah IP
yang handal jadi segala yang dia lakukan adalah demi kepentingan tugasnya.
Menjadi suami Seohyun membuatnya bisa melindunginya 24 jam dan berusaha
meyakinkan semua orang bahwa mereka adalah suami istri adalah hal yang harus
dia lakukan dengan sebaik-baiknya. Kebodohannyalah yang membuatnya merasa ge er
dan terbawa dalam pesona Yonghwa.
Seohyun, bersiaplah menjadi perawan seumur hidup !
Kau bukan Cinderella buatnya !.The Shoe its just doesnt fit ! Tapi mengapa hal
tersebut membuatnya terluka.
Lebih baik dia kembali bekerja. Cuti tiga hari rasanya sudah cukup.
Pekerjaannya pasti sudah sangat menumpuk dan Seohyun merasa tidak enak dengan
para kliennya telah mengulur-ulur waktu. Dengan menenggelamkan dirinya ke
pekerjaannya dia akan bisa melupakan Yonghwa, walaupun mungkin tidak
sepenuhnya.
Seohyun lalu meraih agenda kerjanya, mencoba melihat siapa-siapa saja kliennya
yang harus segera dia selesaikan design interiornya. Ada seorang kliennya yang
terlihat medesak untuk segera di selesaikan, sebuah resort yang sedang di
bangun di Jeju Island butuh segera di tangani. Seohyun lalu membuka laptopnya
dan menyalakan aplikasi design interiornya dan mulai memeriksa sejauh apa yang
telah dia kerjakan. Dan Seohyun mendesah, baru 15% dan waktunya hanya tersisa 3
hari pula.
Sialan Jung Yong Hwa !
♥ ♥ ♥
“ Yoona ? “.
“ Oh Yonghwa ssi, ada apa ? “.
“ Maaf mengganggu, apakah Seohyun ada bersama anda ? “.
“ Seohyun ? Setahu aku dia sedang ke Jeju Island untuk meninjau resort yang
sedang di tanganinya bersama pemilik resort tersebut ? “.
“ Oh... “.
“ Memangnya ada apa ? ”
“ Tidak ada apa-apa, hanya sekedar ingin menanyakan kabarnya saja “.
“ Mengapa tidak menelponnya ? “.
“ Sepertinya ponselnya sedang dimatikan. Tidak apa-apa. Terima kasih, maaf
sudah mengganggu semalam ini “.
“ Tidak mengapa kok “.
“ Baiklah kalau begitu, selamat malam “.
Yonghwa memasukkan ponselnya ke kantong jeansnya. Di edarkannya
pandangannya ke seantero ruangan apartemen Seohyun. Belum ada yang berubah.
Sepertinya Seohyun bahkan belum sempat menengok apartemennya sejak Yonghwa
membawanya ke kondo.
Yonghwa mengusap-usap belakang kepalanya. Malam ini sebenarnya dia berharap
bisa bertemu dengan Seohyun. Sudah hampir seminggu sejak kasusnya berhasil
mereka selesaikan dan dia kemudian langsung di hadapkan pada kasus baru dan
kasus tersebut kembali menyita perhatian dan fokusnya sehingga untuk sejenak
dia lupa untuk menghubungi Seohyun.
Jeju Island. Bersama siapakah Seohyun ke Jeju Island ? Sendiri apakah ada
seseorang yang menemaninya ? Apakah dia pergi bersama pemilik resort tersebut ?
Apakah pemilik resort tersebut seorang pria kaya yang masih muda ? atau mungkin
seorang pria tua yang mata keranjang ? membayangkan Seohyun bersama laki-laki
lain membuat Yonghwa merasa mual.
Sialan, seharusnya dia menelpon Seohyun, setidaknya mengirim pesan. Dia
bahkan tidak akan peduli seandainya Seohyun menganggap dia menelpon untuk
menagihnya. Setidaknya dia bisa mendengarkan suaranya, yang setiap malam
mengganggu tidurnya.
Ponselnya berdering, nama Bruce muncul di layar ponselnya. Enggan Yonghwa
menjawab panggilan tersebut.
“ Yah ! “.
“ Wow , apakah aku mengganggu hal pentingmu “, sahut Bruce dari seberang.
Nada suara Yonghwa tentu membuatnya merasa heran.
“ Aku hanya sedang bersiap untuk istrahat “, dusta Yonghwa.
“ Bagaimana kalau kau bergabung bersama kami disini ? “.
“ Kami ? “.
“ Aku, Minhyuk, Jungshin , Jonghyun dan Kwanghee “.
“ Kalian sedang merayakan sesuatu ? “.
“ Hanya sekedar melepas penat setelah semua kasus yang kita tangani
selesai. Ayolah, kami menunggumu di tempat biasa “.
Bruce memutuskan panggilannya. Yonghwa menghela napas dan menghembuskannya
perlahan. Lebih baik menghabiskan waktu bersama para IPnya. Itu tentu akan
membantunya untuk tidak memikirkan Seohyun saat ini. Yonghwa lalu melangkah
keluar apartemen, sambil mengingatkan dirinya untuk meminta Seohyun mengganti
kombinasi kunci apartemennya. Demi keamanannya.
♥ ♥ ♥
“ Bos, aku baru saja melihat Seohyun memasuki apartemennya. Over and Out “.
♥ ♥ ♥
Gimpo Airport. Seohyun berjalan keluar bandara dengan perasaan yang sangat
letih. Kliennya terlalu banyak meminta perubahan atas apa yang sudah dia
kerjakan dan batas headlinenya hanyalah dua hari. Malam hampir larut saat
akhirnya Seohyun berhasil mendapatkan taksi. Malam ini dia memutuskan untuk
kembali ke apartemennya.
Apartemennya pasti sudah sangat berdebu, dua minggu sudah sejak dia harus
pindah ke kondo Yonghwa. Saatnya dia mengambil waktu untuk beberes. Seohyun
menarik napas panjang dan mendesah, malam ini akan menjadi malam yang sangat
meletihkan untuknya.
Anehnya, saat memasuki apartemennya, Seohyun melihat apartemennya sudah
kembali rapi, tak ada debu ataupun kotoran yang harus di bersihkannya. Berjalan
ke kamar Seohyun kembali heran, sepreinya sudah tertata rapi dan bersih, siap
untuk di tiduri.
Apakah ibu datang membersihkan apartemennya ? tanya Seohyun dalam hati.
Mungkin saja, lagipula orang tuanya tahu kombinasi kunci apartemennya, jadi
mereka bisa datang dan pergi sesuka mereka.
Setelah berganti pakaian. Seohyun berjalan menuju ke dapur. Sama dengan ruangan
lain, dapurnya juga terlihat bersih dan saat dia mengecek kulkas Seohyun, rasa
khawatir akan beberapa makanan yang membusuk karena hampir dua minggu di
tinggal tak tampak satupun di dalam kulkas. Yang ada hanyalah bahan makanan
yang segar.
Seohyun mengingatkan dirinya untuk menelpon ibunya besok untuk berterima
kasih. Di keluarkannya buah apel segar dan beberapa buah strawbery dari dalam
kulkas. Dia butuh kudapan untuk kembali mengerjakan pekerjaannya. Setidaknya
malam ini dia bebas dari pekerjaan membersihkan apartemen.
Sambil membawa piring berisi potongan apel dan strawbery Seohyun berjalan
ke ruang tamu dan menyalakan TV. Meletakkan piring tersebut kemeja, lalu
mengambil tas kerjanya dan mengeluarkan laptopnya.
Saat itulah matanya menangkap sebuah kardus yang di simpan di pojok ruangan.
Seohyun lalu mengecek kardus tersebut dan mendapati dirinya terkesiap melihat
isinya. Isinya adalah barang-barang
pribadinya yang seingatnya dia bawa ke kondo Yonghwa saat itu. Seohyun mengutuk
kecerobohannya saat memberesi barang-barangnya saat meninggalkan kondo Yonghwa
malam itu. Pasti karena perasaan sedihnya maka dia melupakan beberapa barang
yang sudah dia sangka telah mengambilnya dan membawanya pulang ke rumah orang
tuanya.
Tapi bukan itu yang menarik minatnya, tapi sebuah album berwarna putihlah
yang membuatnya bertanya-tanya. Seohyun lalu meraih album tersebut dan
membawanya ke sofa. Dan kali ini sebuah jeritan kecil keterkejutan keluar dari
bibirnya.
Isi album tersebut adalah photo-photo pernikahan
dirinya dan Yonghwa.
Seohyun lalu mulai membolak balik halaman demi halaman album tersebut.
Keangan akan hari itu kembali terbayang di kepalanya dan Jungshin begitu pintar
mengabadikan moment tersebut. Photo-photo tersebut begitu jujur. Tak nampak ada
sandiwara di sana, yang ada adalah hasrat yang terpancar dari matanya. Ya
Tuhan, semoga saja Yonghwa tidak melihat bagaimana hasratnya yang terpanpang
jelas di photo-photo tersebut.
Tangan Seohyun terhenti di salah satu halaman. Di sana ada photo yang
merekam moment saat mereka – dia dan Yonghwa berciuman. Tak berkedip matanya
menatap dirinya yang terlihat begitu nyaman dalam dekapan Yonghwa yang sedang
menciumnya dengan hasrat yang tak bisa dia sembunyikan. Rona merah menjalari
pipinya. Seohyun merasa risih dan malu sendiri.
Apakah Yonghwa yang membawa kardus tersebut ? tanya Seohyun. Atau mungkin
saja salah satu IPnya yang membawanya ke mari. Pemikiran tersebut membuat
Seohyun kecewa. Yonghwa bisa saja menelponnya untuk mengambil barang-barang
tersebut. Ataukah mungkin Jungshin ? Dia yang mengabadikan peristiwa pernikahan
itu bukan ?
Apakah Yonghwa juga mendapat photo yang sama dengan
yang di album ini ?
Seohyun kembali membuka halaman demi halaman yang tersisa. Dan sebuah
kesedihan merasuki hatinya menghadirkan tetesan bening di pipinya. Seandainya
saja ini bukan pernikahan sandiwara. Betapa Seohyun berdoa semua itu bukan
sandiwara. Betapa dia menginginkan Yonghwa benar-benar menjadi suaminya yang
mencintainya seperti dirinya mencintai Yonghwa.
Tapi Seohyun tahu itu semua hanyalah harapan yang takkan pernah terwujud.
Tak ada cinta untuk dirinya, yang ada adalah kewajiban untuk melindungi klien.
Seharusnya Seohyun tidak membiarkan dirinya jatuh cinta. Tapi bagaimana bisa ?
Sosok Yonghwa hadir sebagai perwujudan impiannya akan lelaki idaman,
perwujudan semua fantasi liarnya. Bagaimana mungkin dia tidak terjatuh dalam
pesonanya ?
The shoes is just doesnt fit........
Seohyun terus menerus mengingatkan dirinya dengan kalimat tersebut bagaikan
jampi-jampi yang bisa menyembuhkan dan menghapus semua harapan dan cintanya.
Tapi sisi hati terdalam mengingkarinya. Dia ingin menjadi Cinderella untuk
Yonghwa. Dia ingin sepatu itu cocok di kakinya. Dia ingin semuanya nyata !
Dan apakah salah bila dia
bermimpi.....................
Sebuah Catatan Kaki
Terima kasih untuk selalu bersabar menunggu update chapter terbaru. Semoga tetap terhibur dengan cerita ini.Love you all ♥
7 komentar
Write komentarKayaknya seohyun masih belum aman,,lanjut terus eonni,,fighting
Reply♥♥♥ fighting heheh
ReplyKak zeeeeee, itu yg rame" seohyun di hawaii nyalipin bunga di telinga kirinya bener gag sih.. gosipnya #abaikan, budaya hawaii, kalau pake bunga di kanan berarti lagi perjalanan cari cinta alias jodoh, nah kalau pakek di kiri artinya udah ada pasangan atau udah nikah... wah.wah.. gimana tuh kak..
ReplyYang sesak nafas kok aku yaaaa... ●▼●.....
Replyhahahahahha sesak napas ? sini aku kasih napas buatan
Replykatnay sih begitu, jadi sudah jelas Seohyun dah ada yang punya hahahahaha masalahnya siapa oh siapa hehehe
ReplyAdduuhh banyak benar dugaan yongseo
ReplyPlis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon