Yonghwa menatap dengan tersenyum sesosok wanita cantik yang berjalan agak tergesa-gesa di depannya. Koper pinknya yang begitu gejreng serta jaket panjangnya yang terlihat begitu kontras dengan cuaca panas saat ini di Jakarta sangat menarik perhatiannya. Dari gesturnya Yonghwa tau dia sedang kebingungan. Mungkin ini pertama kalinya dia datang ke Jakarta.
Yonghwa menarik rangselnya yang sedikit melorot ke pundaknya. Tatapannya terus mengikuti sosok unik yang berjalan didepannya. Sebenarnya sejak di pesawat dia sudah tertarik dengan sosok cantik yang sedang berjalan tergesa-gesa tersebut. Sosok yang duduk tepat di seat bersebelahan dengan seatnya. Yonghwa sangat tertarik dengan senyum manisnya. Dan suara merdunya yang berucap terima kasih pada pramugari yang melayaninya. Sungguh Yonghwa sangat ingin berkenalan dengannya. Lebih karena dia melihat gadis tersebut sangat unik
* * * * *
Seohyun merasa seseorang sedang mengikutinya. Dia sudah merasakannya sejak di counter imigrasi. Aigoo, ini pertama kalinya dia mengingjakkan kakinya di Jakarta dan dia merasa sudah mulai panik karena sosok yang sedari tadi mengikutinya. Dengan tergesa-gesa Seohyun menarik koper pinknya. Jaket panjang yang dikenakannya benar-benar tidak pada tempatnya. Seharusnya tadi dia sempatkan untuk mengecek cuaca Jakarta. Rasanya aneh di cuaca cerah panas begini dia mengenaikan turtle neck dan jaket yang panjang menjuntai.
Rasanya Seohyun ingin menengok kebelakang untuk memastikan siapa yang mengikutinya, tapi rasa takutnya mengatakan sebaiknya dia bergegas mencari taksi dan menuju hotel. Heol, for the first time been overseas alone and dia sudah ngerasa ada yang tidak beres. Oettokee ??
Sambil sibuk menarik kopernya Seohyun berusaha mengambil ponsel dari tas mungilnya. Tapi karena panik, bukannya ponsel yang dia ambil malah seluruh isi tas mungilnya sukses berhamburan dilantai. Aigooo...........
Sambil sibuk menarik kopernya Seohyun berusaha mengambil ponsel dari tas mungilnya. Tapi karena panik, bukannya ponsel yang dia ambil malah seluruh isi tas mungilnya sukses berhamburan dilantai. Aigooo...........
* * * * *
Ya ampun, rutuk Seohyun sambil berlutut dan mulai memunguti barang-barangnya yang berhamburan di lantai. Sebagian bahkan ada yang menggelinding menjauh. Putus asa Seohyun merasa sudah mulai ingin menangis dan berteriak. Tiba-tiba pandangannya menangkap sosok tinggi gagah menangkap barangnya yang menggelinding. Seohyun melihat sebuah senyum tersungging dibibir merahnya yang seksi. Astaga Seohyun, bisa-bisanya kamu menganggap orang asing itu punya bibir yang seksi !!!
" Mari aku bantu " . Ya ampun bahkan suaranya pun sangat seksi ditelinga Seohyun, aahh stop it !!
Tanpa menunggu jawaban Seohyun, Yonghwa mulai memunguti satu persatu barang-barang yang tergeletak di lantai. Sebentar saja semua barang-barang milik Seohyun berpindah ke dalam dekapannya. Seohyun cuma bisa berlutut dan terdiam kaku.
" Ini di taruh dimana ?" kata Yonghwa sambil memperlihatkan barang-barang yang didekapnya. Seohyun masih terdiam. Lalu tersadar dan buru-buru berdiri sambil mengambil tas mungilnya.
" Maaf, simpan di sini saja " kata Seohyun sambil melebarkan resleting tasnya. Yonghwa lalu memasukkan satu persatu barang-barang tersebut ke dalam tas Seohyun.
" Coba di periksa apakah semuanya sudah lengkap ? " tanya Yonghwa setelah memasukkan barang terakhir ke dalam tas tersebut. Seohyun lalu mulai memeriksa barang-barangnya satu persatu. Lengkap. Tanpa sadar Seohyun menghembuskan napas leganya sambil memonyongkan bibir mungilnya. Yonghwa tersenyum memandangnya.
" Thanks, semua sudah lengkap " ucap Seohyun sambil tersenyum malu kepada Yonghwa. Seumur-umur dia adalah Miss Perfect, tidak pernah ceroboh dan selalu bisa menguasai diri dengan baik. Tapi mengapa sekarang dia bisa seperti ini.
" Syukurlah. Btw kenalkan Aku Yonghwa ", Yonghwa mengulurkan tangannya.
" SeojuHyun, Seohyun " kata Seohyun sambil menyambut ukuran tangan Yonghwa, namun secepat kilat dia menarik tangannya dan memalingkan wajahnya pura-pura mengamati sesuatu. Melihatnya malu seperti itu Yonghwa tersenyum. Ahh cute....
" Maaf saya harus segera mencari taksi ", kata Seohyun seraya memegang holder koper pinknya.
" Terima kasih sudah menolong saya, tapi saya harus segera pergi. Sekali lagi terima kasih ", sambil sedikit membungkukkan kepalanya Seohyun mulai menarik kopernya dan berjalan menuju pintu keluar.
" Well, bagaimana kalau saya bantu mencarikan taksi. Kebetulan saya juga membutuhkan taksi untuk diri saya sendiri ", usul Yonghwa sambil menjajarkan langkahnya di samping Seohyun. Mau tidak mau Seohyun hanya bisa tersenyum.Setidaknya di tempat yang asing ini dia ada seseorang dari negara yang sama dengannya. Why Not ?
Jakarta benar-benar kota yang panas. Itu yang Seohyun simpulkan saat berada di luar bandara. Yonghwa sedang mencarikan taksi untuknya. Seohyun melepaskan long coatnya yang terasa aneh di cuaca sepanas ini. Rasanya lebih baik, setidaknya sekarang dia tidak menjadi pusat perhatian orang karena pakaiannya yang salah tempat, hmmm.
Seohyun melihat Yonghwa memanggilnya, di tariknya kopernya mendekat ke arah Yonghwa. Seohyun melihat di sebelah Yonghwa ada sosok setengah baya dengan senyum ramah menatapnya. Seohyun menyimpulkan mungkin dia taxi drivernya.
Yonghwa membukakan pintu taksi dan menyuruhnya masuk, sementara si bapak tadi membuka bagasi dan memasukkan koper pinknya. Yonghwa menyusul naik ke taksi dan itu sangat mengagetkan Seohyun dan membuatnya segera bergeser ke kesamping .
" Excuse me ? , kita naik taksi yang sama ? apakah tidak ada taksi yang lain ? ", tanya Seohyun masih dengan pandangan tak percaya.
" Maaf Seohyun, Tapi saya juga buru-buru harus bertemu seseorang sekarang, dan bila harus menunggu taksi saya takut akan terlambat dan saya bukan orang yang suka membuat orang menunggu. So can we go now ? "
" Berangkat Pak, kita langsung ke Thamrin ya " kata Yonghwa kepada sopir taksi yang sedang menunggu instruksi darinya.
" Thamrin ?? Tapi saya harus ke Hotel ? " seohyun memotong perkataan Yonghwa
" Maaf Seohyun tapi saya ada meeting sekitar 1 jam lagi, dan ini sangat penting. Please, after he take me to the South Korea Emmbassy, he will take you to hotel. OK ? " Suara Yonghwa terdengar sedikit tegas, tapi senyuman manis itu tetap merekah di bibirnya.
" OK. do what you want to do ". Seohyun menyandarkan punggungnya dan melipat kedua tangannya ke dadanya. Pandangannya lurus ke arah luar jendela. What a wonderful holiday, gumamnya.
" Kenapa ? " tanya Yonghwa
Seohyun berpaling ke arahnya " Aniyo ".
Sesaat keduanya terdiam. Seohyun lebih suka memandang keramaian dari jendela taksi sementara Yonghwa terlihat sibuk dengan ponselnya.
" Pertama kali ke Jakarta ? " tanya Yonghwa memecah kesunyian diantara mereka sambil tetap sibuk dengan ponselnya.
" Nei " jawab Seohyun singkat. Yonghwa mengangkat wajahnya dari ponselnya dan berpaling ke arah Seohyun yang masih asyik memandang ke arah luar jendela taksi. Kembali Yonghwa melakukan hal yang sama seperti saat dia memperhatikan Seohyun di pesawat. Tersenyum dan kembali fokus ke ponselnya.
" Mengapa memilih Jakarta ? Biasanya orang kalau ke Indonesia perginya ke Bali ?" tanya Yonghwa beberapa saat kemudian sambil memasukkan ponselnya kedalam rangselnya. "
" Random picked ", jawab Seohyun singkat.
" Random Picked ? Weiyo ? " tanya Yonghwa lagi, kali ini dia memiringkan tubuhnya menghadap ke Seohyun, penasaran dengan jawaban Seohyun.
" Yes, I am at airport, told my parent that I am going for holiday. And random picked. I picked Jakarta " jelas Seohyun ringan membuat Yonghwa meringis tak percaya.
" Dan bagaimana caramu bisa memilih secara acak ? " tanya lagi sangat ingin tahu.
" Tepatnya saat saya berada di depan counter peta yang ada di toko buku yang ada di bandara " Dan mendengar itu Yonghwa tak dapat menahan tawanya. Dia tertawa sambil memegang perutnya. Dari samping Seohyun menatapnya heran.
" Apa jadinya bila yang kau ambil itu peta salah satu kota di Afrika ? " tanya Yonghwa sambil masih tertawa.
" Maka saya akan berada di sana. And why its so funny anyway ? " tanya Seohyun acuh sambil mulai mengeluarkan ponselnya dari tas. Mungkin sebaiknya dia menyibukkan diri dengan ponselnya saja. Di tekannya tombol WhatApps dan mulai memainkan jari-jari jentiknya di keypad ponselnya. I better talk to Hyo Unnie.
" Seohyun kamu itu sangat unik. Seorang diri holiday keluar negeri tanpa tujuan pasti hanya memilih secara acak melalui peta dan tanpa mengetahui apapun tentang kota atau negara yang akan kamu kunjungi. Wow seriously you are an unique girl. Jongmal hahahah "
" Gomawoyo ", jawab Seohyun singkap tanpa mengangkat wajahnya dari ponselnya. Yonghwa kembali menatapnya dengan tidak percaya.
" You are welcome " Yonghwa hanya bisa tersenyum. Diarahkannya pandangannya ke depan. Sepertinya didepan terjadi kemacetan. Hmm berdasarkan yang dia pelajari Jakarta memang termasuk salah satu kota paling macet di dunia.
" Apakah masih jauh Pak ? " tanya Yonghwa kepada sang sopir taksi yang terlihat fokus menyetir.
" Sudah dekat pak, belokan didepan kita sudah sampai " katanya sambil tetap fokus menatap kejalan didepannya.
" Ohh, terima kasih pak "
" Sama-sama Pak "
" Seohyun sebentar lagi saya sampai ditujuan saya, saya akan membayar taksinya sesuai dengan argo dan kamu bayar selebihnya saat kamu tiba di hotel ". perkataan Yonghwa membuyarkan Seohyun dari keasyikannya dengan ponselnya.
" Baiklah " kata Seohyun tersenyum. " Tapi kira-kira hotel mana ya yang paling dekat ? " tanya Seohyun lagi. Yonghwa membelalakkan matanya tak percaya.
" Jadi kamu bahkan belum tahu hotel dimana kamu akan menginap ? Wow Seohyun kamu betul-betul seorang petualangan hahaha "
" Kamsahamida "
" Wei ??? "
" Hotel mana yang terdekat ? " tanyanya lagi sambil memandang Yonghwa.
" I dont know. You can ask the driver " goda Yonghwa berlagak acuh dengan menyibukkan dirinya dengan rangsel didepannya.
" OK. " kata Seohyun singkat. lalu kembali memainkan ponselnya.
Daripada bertanya pada cowok ganteng tapi mengjengkelkan disebelahnya Seohyun lebih memilih untuk mencari sensiri dengan bertanya pada paman Google.
Taksi yang mereka tumpangi berhenti didepan Kantor Kedutaan Korea Selatan. Seohyun masih asyik melihat-lihat hotel mana yang akan di tempati untuk menginap. Yonghwa mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang rupiah kepada supir taksi dan mengatakan untuk mengambil kembaliannya.
" Seohyun, aku sudah sampai. Sekarang silakan melanjutkan perjalanan kamu ke hotel. Semoga sudah dapat hehehe " kata Yonghwa bercanda. Seohyun menatapnya dan memasang senyum penuh keyakinan.
" I am a big girl Mr. Yonghwa. I can take care of my self. See you again. Bye " kata Seohyun sambil melambaikan tangannya
Sambil menggelengkan kepalanya tak percaya Yonghwa keluar dari taksi. Cute, Unik dan keras kepala serta terlalu percaya diri. Komplit, katanya dalam hati. Sebelum dia menutup pintu taksi Yonghwa menyodorkan secarik kartu nama kepada Seohyun.
" Call me when you need a thing. Aku di Jakarta seminggu ini, kalau butuh sesuatu telpon saja. OK. Big girl, take care " kata Yonghwa sambil menutup pintu taksi dan menmberi isyarat kepada Sopir untuk menjalankan kendaraannya.
Seohyun memungut kartu nama yang tergeletak di kursi penumpang di sampingnya. Seulas senyum terukir di bbirnya. Yeah, I can take care of my self and hope will not meet you again, bsisknya dalam hati.
" Excuse me, which hotel madam ? " pertanyaan sopir taksi mengagetkannya. Seohyun lalu menyebut salah satu hotel yang tadi dia dapatkan dari Paman Google. Dan taksipun melaju seiring matahari yang makin tinggi membumbung.
Welcome to Jakarta, Seohyun, katanya dalam hati sambil tersenyum. Ahh... waktunya menikmati liburan.
MR.AMBASSADOR AND ME
Chapter 3 : THE FLASHBACK (PART 3)
6 komentar
Write komentarLanjut uuuuunnnnn.. >_<
ReplySuka banget sama karakter hyun yang rada garsah gusruh disini... Tapi PD
ReplySuka banget sama karakter hyun yang rada garsah gusruh disini... Tapi PD
Replykumpulin fighting spirit dulu hahahaha
ReplySyukur deh kalo suka sama karakter Seohyun hehehe
ReplyLanjutkan....
ReplyPlis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon