#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

OH MY IP MAN "SHUT UP AND JUST KISS ME ! "


CHAPTER TEN

Hampir pagi ketika Yonghwa akhirnya kembali ke kondonya. Semalaman dia di sibukkan dengan urusan Adam Chou. Dari hasil pemeriksaan laboratorium kriminal terkumpul banyak bukti diantaranya beberapa photo, brosur-brosur perjalanan, peta yang bisa mereka jadikan dasar untuk menyusuri beberapa kasus lain yang di lakukan oleh Adam Chou.
Yonghwa muak melihat wajah Adam Chou yang kadang-kdang menyeringai saat dia menginterogasinya. Rasa-rasanya dia ingin meninju wajahnya hingga dia tidak bisa lagi menyeringai dan menampakkan giginya yang hitam karena pengaruh rokok dan bau mulutnya yang sangat mengganggu.
Yonghwa kemudian menyerahkan tugas interogasi kepada Minhyuk tapi sebelumnya mereka mendiskusikan bagaimana cara agar si Adam Chou itu mau mengakui kesalahannya. Mereka berdua mencari strategi bagaimana mendapatkan pengakuan darinya.
Tapi, sepanjang percakapannya dengan Minhyuk, pikiran Yonghwa tak bisa fokus, pikirannya justru melayang ke kejadian sebelumnya, saat mereka berhasil menangkap Adam Chou, saat dia menceritakan penangkapan Adam kepada Seohyun dan saat tingkah Seohyun yang menyiksanya sehingga dia tidak mampu berkata-kata.
Demi Tuhan, Yonghwa merasa kehilangan sesuatu yang sangat vital baginya, bahkan melebihi oksigen yang dibutuhkan untuk hidup. Kehilangan sesuatu yang sangat penting eksistensinya bagi hidupnya. Selama hidup belum pernah Yonghwa di serang oleh perasaan kehilangan seperti saat ini.
Kesalahan utamanya adalah saat dia memutuskan untuk berperan sebagai suaminya....... Masalahmu Jung Yong Hwa, kau tidak tahu kapan harus memainkan peranmu dan kapan harus mengakhirinya, kau tidak tahu lagi yang mana yang sandiwara dan yang mana yang nyata !!
“ Selamat pagi, nak “.
“ Ayah !! “. Langkah Yonghwa yang berjalan menuju dapur terhenti saat mendengar sapaan dari ayahnya, berniat mencari sesuatu untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya. “ Sepagi ini, ayah sudah bangun ? “.
“ Sebenarnya ayah sudah bangun sejak tadi dan sengaja menunggumu “.
“ Menungguku ? Ada apa ? “.
“ Ayah ingin berbicara denganmu “.
Yonghwa mendekati lemari pendingin dan membukanya lalu menarik sekaleng beer dingin, membukanya lalu meneguknya hingga setengah.
“ Berbicara mengenai apa, ayah ? “.
“ Mengenai....... mengapa jau membutuhkan minuman itu sepagi ini ? “.
Dari nada bicara ayahnya, Yonghwa tahu bahwa dia akan mendapatkan kuliah di pagi hari dari ayahnya. “ Aku capek, Ayah. Semalaman aku harus menginterogasi bajingan sialan itu dan sekarang aku butuh instirahat “.
“ Sejak kapan kau mulai mengeluh dengan pekerjaan yang kau sukai itu , nak ? “.
“ Ayah, ini adalah kasus yang khusus, dan setelah berhasil menyelesaikannya, aku merasa sangat letih “, Yonghwa mencoba memberi alasan. Setelah apa yang terjadi dia tidak ingin di kuliahi oleh ayahnya.
Yonghwa lalu membawa kaleng birnya lalu duduk di hadapan ayahnya, berhadap-hadapan siap untuk mendengar segala apa yang akan ayahnya katakan.
Ayahnya meraih kaleng bir di tangannya, menjauhkannya dari jangkau Yonghwa lalu menatap anaknya tersebut dengan tatapan penuh kasih sayang.
“ Mengapa ayah tidak percaya dengan semua omonganmu itu, nak ? “, katanya sambil menatap Yonghwa lekat-lekat. “ Tapi ayah tidak akan berbicara tentang pekerjaanmu itu. Ayah lebih tertarik untuk membahas tentang Seohyun “.
Tepat ke sasaran. Yonghwa menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya, bagaikan tameng yang bisa melindunginya. Perutnya terasa mulas.
“ Kasusnya sudah selesai, buat apa lagi kita bicara soal Seohyun “.
“ Bukan kasusnya yang ayah ingin bicarakan, tapi ayah memberi selamat atas keberhasilanmu menangkap orang yang mengancamnya “.
“ Terima kasih, Yah “.
“ Masalahnya adalah baru pertama kali ini ayah melihatmu begitu terlibat dengan klienmu. Rasanya aneh bahwa untuk kasus seperti ini kau harus terlibat secara emosional hingga harus berperan sebagai suaminya hanya untuk memberikan perlindungan 24 jam terhadap Seohyun “.
Yonghwa terdiam, bahkan dirinya pun tak tahu mengapa dia harus melakukan itu semua.
“ Melihat bagaimana kalian berciuman kemarin, aku dan ibumu tidak pernah menyangka bahwa pernikahan kalian adalah sebuah sandiwara. Dan setelah mengetahui semua kebenaran tersebut, ayah jadi bisa mengambil sebuah kesimpulan “.
Kesimpulan, oh yeah. Bahkan Yonghwa sendiri tak bisa menyimpulkan apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri.
“ Kau jatuh cinta pada Seohyun. Jatuh cinta pada klienmu sendiri yang sebenarnya tidak boleh kau lakukan sebagai seorang IP yang handal “.
“ Boleh juga kesimpulan, ayah “. Brengsek, bolehkah kita tidak usah membicarakan hal ini, rutuki dirinya sendiri dalam hati. Ini adalah pembicaraan yang berbahaya dan dia tidak siap.
“ Sepanjang malam ayah berpikir, apa yang menyebabkan kau mengambil tindakan seperti itu. Melihat bagaimana kau menjalani peranmu dengan begitu bahagia. Aku bertanya pada diriku, anakku adalah seorang detektif yang handal dan profesional, dan melindungi klien adalah tugas utamanya. Tapi apakah harus menjadi suami samaran ? Dan anehnya ayah merasa alasan harus melindunginya selama 24 jam  itu hanyalah sebuah alasan yang di buat-buat. Sejak awal kau sudah mempunyai perasaan yang beda terhadap  Seohyun. Benarkan ? “, tanya Ayah Yonghwa sambil menatap anaknya yang sedang mengusap-usap rambutnya.
Yonghwa tertegun mendengar perkataan ayahnya. Dia telah jatuh cinta pada Seohyun sejak awal pertemuan mereka ? Yonghwa kembali mengingat kesan pertamanya saat bertemu dengan Seohyun, mengingat semua yang telah dia lakukan. Ayahnya benar, untuk kasus ini dia tidak perlu harus melakukan pernikahan bohongan dan menjadi suami kliennya walaupun cuma samaran. Bila harus melindunginya selama 24 jam, dia sebenarnya cukup hanya mengerahkan Ipnya untuk mengawasi dan melindungi Seohyun. Mengapa harus menjadi suaminya ? Jung Yong Hwa you are stupid !.
Diam-diam ayah Yonghwa menyunggingkan senyum kecil di bibirnya. Keterdiaman anaknya sebenarnya sudah merupakan jawaban dari pertanyaannya. Sebagai ayah, dia cukup mengenal Yonghwa. Dia cukup menghormati keputusan anaknya tersebut saat pertama kali mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin meneruskan tradisi perusahaan tapi dia ingin menjadi seorang detektif swasta. Dia selalu ingin memberikan perlindungan kepada siapapun. Dia tahu pekerjaan itu memiliki resiko yang besar, Yonghwa bisa saja terluka saat menjalankan tugasnya melindungi kliennya, dia juga bahkan berpikiran bahwa anaknya tersebut kemungkinan tidak akan pernah menikah karena pekerjaannya tersebut. Tapi sekarang dia tahu anaknya sedang jatuh cinta dan sebuah harapan terkembang dalam hatinya bahwa akhirnya Yonghwa akan memutuskan bersarang dan membentuk keluarga untuk dirinya.
“ Yonghwa, ayah tidak akan meminta banyak hal darimu. Hanya akan memberi nasehat yang mungkin bisa kau pertimbangkan. Yonghwa, umur manusia itu semakin hari semakin bertambah, kita tidak bisa terus menerus merasa waktu berhenti dan kita tetap akan bisa muda. Seorang lelaki baru akan di sebut lelaki sejati bila dia bisa menanggung beban dan tanggung jawab untuk istri dan anak-anaknya, keluarganya. Ayah yakin kau mencintai Seohyun, dan kau merasa nyaman menjadi suaminya walaupun hanya sandiwara. Mengapa tidak menjadikan sandiwara ini menjadi kenyataan ? Kehidupan pernikahan adalah kehidupan yang menyenangkan. Kau tidak akan pernah merasa lelah saat pulang ke rumah di sambut senyum penuh kasih dari istrimu serta pelukan hangat dari anak-anakmu. Mempunyai seseorang untuk berbagi dan tentu saja seseorang yang bisa kau peluk dan memelukmu di malam hari bukan bantal guling yang menemanimu tidur. Apalagi bila seseorang tersebut adalah seorang wanita yang bernama Seohyun “.
Yonghwa meresapi setiap kata yang keluar dari mulut ayahnya yang selalu di hormatinya itu. Pernikahan, istri dan anak. Tanggung jawab sebagai lelaki sejati. Mengapa semua itu sekarang begitu mengganggunya. Dan memeluk Seohyun di malam hari benar-benar sebuah godaan yang sangat menarik.
Ekspresi wajah ayah Yonghwa berubah serius saat dia menatap dalam-dalam ke mata Yonghwa mencoba membaca apa yang berusaha di sembunyikannya didalam hatinya. “ Jangan bilang kau akan melepaskan Seohyun. Kalau kau berpikiran seperti itu maka ayah akan benar-benar khawatir dengan dirimu. Kau harus meraihnya, Seohyun adalah kebahagianmu dan masa depanmu, ayah sangat yakin akan hal itu. Jangan buang kebahagian itu nak, kau harus meraihnya. Camkanlah itu, Yonghwa “.
Lalu ayah Yonghwa kembali mengulurkan kaleng bir yang tadi di jauhkannya dari Yonghwa dan sambil berdiri dia berkata , “ Pengganti macam apa ini ? “. Lalu berjalan tapi sebelum menghilang dari dapur dia berkata “ Jangan tidur dulu. Antarkan kami ke bandara, kami akan pulang ke Busan pagi ini. Kami datang dengan penuh harapan dan bersiap merayakan pernikahanmu, tetapi tidak ada yang perlu di rayakan disini jadi lebih baik kami pulang “.
Ayah, kau tidak tahu, anakmu ini sudah berubah. Anakmu ini sekarang benar-benar telah jatuh cinta dan berniat tidak akan melepaskan cinta itu. Sabarlah, tak lama lagi kalian akan bisa berdansa di acara pernikahan kami, pernikahan aku dan Seohyun. Tunggu saja !!.
Yonghwa lalu berdiri dan membuang kaleng birnya ke dalam tempat sampah. Dia ingin membersihkan dirinya. Yonghwa yakin penampilannya sangat tak nyaman untuk di lihat siapapun. Tapi sebelumnya dia ingin meluruskan tubuhnya yang sedikit terasa penat.
Yonghwa membaringkan tubuhnya ke ranjangnya dan samar-samar mencium harum tubuh Seohyun yang tertinggal di bantalnya. Yonghwa memejamkan matanya mencoba membayangkan bahwa Seohyunlah yang sedang memeluknya saat ini. Yonghwa mengerang, kembali mengingat reaksi Seohyun saat dia mengantarnya pulang ke rumah orang tuanya.
Seohyun terlihat begitu ingin segera keluar dari hidupnya, sikapnya jelas terlihat semalam betapa dia ingin Yonghwa segera pergi dari hadapannya bahkan tidak membiarkan Yonghwa bertemu kedua orang tuanya yang nyata-nyata memintanya untuk masuk ke rumah mereka. Yonghwa mengerang. Apakah Seohyun tidak mencintainya ? Apakah pengamatan Bruce tidak lagi seakurat biasanya ? Ataukah hanya dirinyalah yang mencintai tanpa ada timbal balik dari Seohyun.
Yonghwa menarik bantal dan menutupi wajahnya. Kesalahan 1501 ! Aroma Seohyun di bantal terasa bagaikan kecupan di wajahnya. Kembali Yonghwa mengerang kesal. Demi Tuhan dia bukan lagi seorang remaja tanggung berusia belasan tapi mengapa dia merasa bagaikan seperti itu. Gelisah tidak menentu. Galau tak bertepi........
Sialan Seohyun, apa yang telah kau lakukan pada diriku !
Tapi Yonghwa bukan tipe orang yang mudah menyerah. Dia mencintai Seohyun dan bertekad akan membuat Seohyun membalas perasaan cintanya. Dia mungkin belum tahu bagaimana, tapi dia akan membuat Seohyun menyadari perasaannya, secepatnya. Yonghwa melemparkan bantal yang menutupi wajahnya, lalu bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi.
Miss Seohyun, bersiaplah untuk terjebak masalah seumur hidup denganku !!!


♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥



Sebuah Catatan Kaki
Maaf kalau chapter kali ini rada pendek yah hehe, tapi semoga tetap bisa bikin senang.
Sincerely Love and Muach ♥
Previous
Next Post »

10 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
27 Agustus 2016 pukul 20.59 delete

:ng :ng :ng makasih kak zee muachhhh.. next chapter ya..

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
27 Agustus 2016 pukul 21.09 delete

iya sama2 @Rifcha.
Salam ya sama penghuni grup, maaf hpnya blom fix, nanti kalo dah berhasil ngebujuk hubby buat beliin hp canggih aku pasti bikin ribut di grup hehehe

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
27 Agustus 2016 pukul 23.59 delete

Ditunggu kelanjutannya eonni,fighting

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
28 Agustus 2016 pukul 10.58 delete

iya makasih . ditunggu ya

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
28 Agustus 2016 pukul 16.33 delete

Grup apa ya eonni?masukin juga dong,,z yongseo shipper dari tahun 2010

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
28 Agustus 2016 pukul 16.34 delete

Grup apa ya eonni?masukin juga dong,,z yongseo shipper dari tahun 2010

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
28 Agustus 2016 pukul 19.27 delete

grup LINE tapi lagi ga bisa aktif karena HP rusak, nanti deh aku invite

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
28 Agustus 2016 pukul 22.48 delete

Ditunggu lanjutnya ya unnie

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
28 Agustus 2016 pukul 22.50 delete

Amiiiiinn kak zee.. hehehe,
semangat kak zee nulisnya.. wkwkwk aku selalu setia menunggumu.. wkwkwk :ng :ng

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥