CHAPTER SIX
“ Ada kabar terbaru ? “, tanya Yonghwa sambil berjalan memasuki ruangan
tempat biasanya dia dan para IP lainnya membahas kasus yang sedang mereka
hadapi. Di sana sudah ada Jungshin dan Kwanghee.
“ Firasatmu benar, Aku baru saja menerima laporan dari Bruce, dia menemukan
mobil dengan plat yang sama dengan mobil Adam Chou terparkir di sebuah
penginapan kecil sekitar beberapa blok dari kompleks apartemen istrimu “.
Yonghwa mencoba tidak merasa terganggu saat Ipnya tersebut menyebut Seohyun
dengan istrinya.
Tapi bukankah itu yang dia harapkan, dan bukankah
mereka telah menikah ..........
“ Dan Adam Chou benar-benar datang ke apartemen Seohyun. Semuanya berhasil
terekam disini “, Kwanghee mengacungkan sebuah kaset DVR yang lalu kemudian di
serahkannya ke Yonghwa. “ Kalau kita menunda sehari saja, maka kita akan
terlambat. Mungkin aku harus mempatenkan radarmu itu sobat “, sedikit tersenyum
Kwanghee menggoda Yonghwa.
Tapi Yonghwa tak bergeming, dia lalu melangkah menuju ke pemutar VCR dan
menyalakan LCD besar untuk menyaksikan semua kegiatan Adam Chou yang terekam
dari CCTV yang mereka pasang di setiap sudut apartemen Seohyun.
“ By the way, saat menurunkan kamera CCTV yang kami pasang tadi kami menemukan
bangkai kucing yang di gantung di depan pintu kamar Seohyun. Lehernya hampir
putus dan semuanya terekam dalam video ini “.
Pastilah Adam Chou yang membunuh kucing malang tersebut, pikir Yonghwa
dengan perasaan mual di perutnya.
Yonghwa dan kedua rekan Ipnya fokus ke LCD besar di depan mereka. Adam Chou
sepertinya membuka paksa pintu apartemen Seohyun dan mulai meninggalkan jejak
di mana-mana. Membiarkan jendela terbuka. Perawakannya yang kasar terlihat dari
brewokan di wajahnya yang sepertinya tidak terurus.
“ Orang ini benar-benar sakit, dia bahkan masuk ke dalam apartemen Seohyun
pada tengah hari. Tidak peduli siapapun akan menghalanginya untuk melakukan
apapun semau dia “. Yonghwa mendesis.
“ Tanpa rasa takut “, Jungshin menggeleng-gelengkan kepalanya.
Yonghwa mendadak merasa tegang. Bagaimana seandainya mereka tidak
menanggapi telepon Seohyun saat meminta mereka melindunginya. Seohyun bisa saja
sedang tertidur pulas saat Adam Chou mendatangi apartemennya, dan seandainya
itu terjadi, Yonghwa bahkan tidak berani membayangkan apa yang terjadi.
“ Apakah Bruce masih membuntuti mobil Adam Chou ?”, tanya Yonghwa
mengalihkan pikirannya dari pikirannya barusan.
“Bruce. Sebentar lagi dia mungkin akan menelpon kita “, jawab Kwanghee.
“ Baiklah, sekarang coba kita dengarkan rekaman suaranya “.
Alat perekam yang mereka pasang merekam bagaimana lolongan pilu si kucing
menjelang ajalnya, bunyi keratan dan seruan puas dari Adam Chou saat dia
berhasil membuka pintu apartemen Seohyun. Kemudian kata-katanya “ Kau tahu aku akan datang menemuimu, sayang
sekali kelihatannya kau lebih cerdik dari yang lainnya.............. “.
Yonghwa mengerutkan dahinya hingga kedua alisnya yang hitam bertautan. Dia
lalu memandang Jungshin dan Kwanghe secara bergantian. Lalu mengulang kembali
pita kaset rekaman dan medengarkannya kembali dengan seksama.
“... akan datang akan datang menemuimu, sayang sekali
kelihatannya kau lebih cerdik dari yang lainnya. Kau bersembunyi dariku.. “
Yap, dugaan mereka memang benar, bukan hanya Seohyun yang menjadi korban
Adam Chou. “ Jadi ada yang lain seperti dugaan kita “, ucap Yonghwa berapi-api.
“ Wow ! “.
“ Sepertinya Adam Chou mempunyai kebiasaan mengganggu wanita-wanita muda
yang di temuinya dalam tur atau dalam suatu kesempatan. Sepertinya dia sudah
sering mengikuti berbagai tur dan entah berapa banyak sudah wanita muda yang
berhasil di perasnya. Hanya Tuhan yang tahu tindakan apa yang dilakukan Adam
Chou ini terhadap wanita-wanita korbannya tersebut “, teori Yonghwa.
“ Sepengetahuan saya memang seperti itu “, ucap Jungshin “ Kepolisian
Gyeonngi sudah menggeledah rumahnya. Bukankah aku sudah mengatakannya kepadamu
?’.
Yonghwa menganggukkan kepalanya. Lalu dia kembali fokus pada rekaman yang
mereka dengarkan bersama.
“ Kau akan menyesal memperlakukanku
seperti ini , kau dan sahabatmu Yoona akan mendapatkan ganjarannya. “
Mendengar nama Yoona di sebut oleh Adam Chou, Yonghwa menegakkan
punggungnya. Tindakannya menyuruh Jonghyun untuk menjaga dan melindungi Yoona
sudah benar sejak awal. Adam Chou akan mengganggu siapapun wanita yang menjadi
teman turnya dan Yoona bersama Seohyun ketika mereka tur ke Prancis.
“ Sekali lagi radar instingmu hebat bos ! “, sahut Kwanghee “ Kita
benar-benar harus mempatenkannya !! “.
“ Jungshin , Kwanghee. Aku akan menelpon Inspektur Polisi Park, kita sudah
mempunyai bukti untuk menangkap bajingan tersebut. Masuk ke apartemen orang
tanpa izin, membunuh binatang tak berdaya, mengirim surat-surat yang bernada
ancaman dan mengganggu ketenangan orang. Aku ingin Polisi menangkapnya
secepatnya dan sekaligus menggeledah mobilnya untuk bukti-bukti lainnya. Aku
ingin bajingan itu di penjara seumur hidup atau di masukkan ke rumah sakit jiwa
untuk jangka waktu yang sangat – sangat lama ! “.
Jungshin dan kwanghee langsung berdiri dari kursi mereka bersiap menerima
tugas lanjutan dari Yonghwa. Tepat saat itu ponsel Kwanghee berbunyi.
Yonghwa merasa seseorang meninju perutnya dengan keras saat melihat
ekspresi wajah Kwanghee saat menerima kabar dari si penelpon tersebut. Kwanghee
lalu menutup telepon dengan tangannya .
“ Bruce masih membuntuti Adam hingga ke sebuah supermarket dan dia
kehilangan jejak “.
“ Sialan !! “, rutuk Yonghwa sambil memukul meja yang ada di hadapannya. “
Jungshin segera kau bergabung dengan Bruce bantu dia untuk mencari kembali
jejak bangsat itu. Aku mau dia di tangkap secepatnya !! “.
Jungshin menganggukkan kepalanya lalu bergegas keluar ruangan meninggalkan
Yonghwa dan Kwanghee. Yonghwa lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi
Jonghyun yang dia tugasi melindungi Yoona.
“ Jonghyun dimana posisimu saat ini ?”.
“ Aku berada di depan apartemen Yoona seperti yang kau tugaskan “.
“ Apakah kau tidak melihat tanda-tanda Adam Chou di sekitar apartemennya ?
“.
“ Aku sudah mengamati sekeliling, dan aku tidak melihat satupun hal yang
mencurigakan di sekitar apartemen ini “.
“ Tetap berada di sana. Kita baru saja mendapat petunjuk bahwa Adam Chou
juga mengincar Yoona “.
“ Bangsat !! “.
“ Tetaplah di sana sampai aku kabarkan apa yang akan kita lakukan
selanjutnya “.
“ Baik bos ! “.
Yonghwa memutuskan panggilan dan memasukkan ponselnya ke dalam saku
celananya.
“ Kwanghee kau bantu Jonghyun, bila terjadi hal di luar dugaan, kalian bawa
Yoona ke rumahku. Aku akan menelpon ist........... “
Terlambat bagi Yonghwa karena dia sudah terlanjur mengucapkan kata
tersebut. Untungnya Kwanghee cukup tahu diri dan tidak menggodanya. Setidaknya
dia tidak berusaha mengingatkan Yonghwa bahwa pernikahannya dengan Seohyun
hanyalah sandiwara belaka.
“ Aku akan menelpon Seohyun dan mengabarkan kemungkinan bahwa Yoona akan
datang “.
“ Baik “. Kata Kwanghee lalu berlalu meninggalkan Yonghwa yang berjalan
menuju ruang kantornya.
Yonghwa menekan nomor telepon kondonya dan menunggu Seohyun mengangkat
teleponnya. Beberapa saat Yonghwa menunggu dengan tidak sabar.
“ Yoboseo... “.
Suara Seohyun terdengar begitu merdu dan memikat di telinga Yonghwa. Membuat
Yonghwa merasa ingin terbang kembali ke kondonya saat itu juga.
“ Seohyun, ini aku Yonghwa “.
Terdengar desahan lega dari ujung telepon, desahan yang merambat lewat
kabel telepon dan merasuk tepat ke sanubari Yonghwa.
“ Aku sudah menunggu teleponmu, apakah sudah ada kabar.. ? “.
“ Sudah “, tukas Yonghwa dengan nada yang terdengar kaku, tapi pikirannya
yang kacau begitupun perasaannya membuatnya tak dapat mengendalikan dirinya. “
Adam Chou benar ada di Seoul “.
Tak ada suara dari seberang, dan Yonghwa bisa memahami hal tersebut.
Seohyun pasti sangat kaget atau bahkan ketakutan saat ini. Yonghwa
menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
Yang paling membuatnya prustasi adalah karena Ipnya kehilangan jejak Adam
Chou dan dia sendiri tidak dapat mengantisipasi akan seperti apa hasil
pencarian kedua Ipnya kini. Tapi Yonghwa percaya dengan kemampuan para Ipnya,
mereka adalah para Investigator handal dan berpengalaman.
“ Kita berhasil mendapatkan rekaman gambar dan suara Adam Chou. Bajingan
tersebut berhasil masuk ke dalam apartemenmu. Tapi kita sudah mendapatkan bukti
yang kuat untuk menjebloskannya ke dalam penjara. Seohyun dengar, karena kita
sudah mengetahui bahwa Adam Chou ada di Seoul, kita tak bisa mengambil resiko.
Aku akan menyuruh Yoona untuk tinggal bersama kita bila memang Adam Chou akan
mengalihkan tujuannya ke dia. Tapi saat ini aku sudah mengutus dua IP untuk
menjaga dan melindungi bila terjadi sesuatu dan segera membawa Yoona ke kondo
bila di perlukan “.
Tiba-tiba Seohyun mengerang, “ Jadi gara-gara gagal mendapatkanku, orang
gila itu sekarang mengejar Yoona ? “.
Yonghwa terdiam, ada beberapa hal yang Seohyun tidak perlu tahu dan masalah
Adam Chou mengancam akan mengejar Yoona, adalah salah satunya.
“ Beberapa IP sedang membuntuti mobil Adam Chou tapi aku tak mau mengambil
resiko sedikitpun. Kalau-kalau terjadi sesuatu, dan Yoona terpaksa harus di
amankan ke kondo, biarkan dia memakai kamarmu dan kau pakailah kamarku. Tak
usah mengkhawatirkan aku tidur di mana, nanti saja kita bahas masalah itu, Oke
? “.
Seohyun kembali terdiam. Yonghwa yakin Seohyun di sana pasti sedang
kebingungan. Tapi Yonghwa tak terlalu meresahkannya saat ini.
“ Yonghwa....... “, panggil Seohyun pelan. “ Terima kasih karena kau mau
memperhatikan Yoona ‘. Suara Seohyun terdengar sedikit bergetar. “ Kau orang
yang sangat baik Mr. Jung “.
“ Tak perlu berterima kasih, ini adalah tugasku “.
“ Tidak. Jujur saja menyediakan tempat mengungsi bagi diriku dan Yoona tidak
termasuk dalam jasa yang sanggup aku bayar. Aku Cuma bisa bilang terima kasih
yang setulus-tulusnya atas apa yang kau lakukan kepada kami “.
Nada penuh kehangatan dari Seohyun bagaikan selimut hangat yang menyelimuti
hati Yonghwa. “ Seohyun, aku senang melakukannya. Tak usah kau pikirkan “.
“ Aku akan bersiap-siap kalau-kalau Yoona benar harus terpaksa di bawa ke
kondo ini. Kau........ jam berapa kau akan pulang ? “.
“ Tergantung perkembangan yang di dapatkan dari para Ipku di lapangan.
Mungkin saja malam ini aku tidak akan pulang “.
“ Yonghwa ? “
“ Yah “.
“ Siapa yang akan menjagamu ? “.
Yonghwa sudah tidak tahan lagi. Seohyun adalah klien. Sekali lagi kliennya ! Yonghwa tahu sangat bahaya
bagi dirinya jika saja dia melupakan kenyataan tersebut.
“ Aku bisa menjaga diriku sendiri, Seohyun. Selamat malam.......... “.
Jung Yonghwa kau memang seorang pria yang bodoh...............
♥ ♥ ♥
Untuk kesekian kalinya telepon di apartemen Yoona berdering. Dia untuk
kesekian kalinya pula mengangkat namun tak ada suara dari si penelepon. Kesal Yoona
membanting teleponnya dan menatap benda itu dengan kesal.
Siapa sih orang usil yang terus menerus menelponnya.......
Yoona menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Hari ini adalah jadwal offnya di
klinik. Sejak tadi ponselnya tak berdering bertanda tak ada hal penting yang
memerlukan bantuannya. Sebagai seorang dokter obgyn, terkadang Yoona tak bisa
beristirahat. Tapi hari ini dia ingin menikmati waktu offnya tapi telepon
sialan tersebut tak berhenti berdering.
Kembali telepon yang terletak di samping sofa berdering. Kali ini Yoona
membiarkannya berdering tanpa mengangkatnya. Siapapun itu pasti bukan dari
Klinik ataupun dari Rumah Sakit karena mereka tahu nomor ponselnya dan mereka
tak terbiasa menelpon ke apartemen Yoona bila mereka membutuhkannya.
Telepon berhenti berdering. Alih-alih menunggunya Yoona berdiri dan berjalan menuju ke
dapur dan mengintip melalui jendela dapur apartemennya dan melihat mobil
Jonghyun masih setia terparkir di depan apartemennya.
Jonghyun, IP itu beberapa hari ini menggangu pikirannya. Seorang IP dengan
wajah yang tampan dengan tinggi badan yang proposional dengan lesung pipi yang
sangat membuatnya ingin menyentuh wajahnya. IP itu benar-benar telah mencuri
tidurnya dan mengganggu mimpi-mimpinya.
Apakah dia tidak pernah lelah ? tanya Yoona dalam hati. Beberapa hari ini
dia terus mengikuti kemana dia pergi dan terus menerus menjaganya baik di
klinik maupun di apartemennya. Walaupun kesehariannya sebagai dokter sering
membuat Yoona harus kehilangan waktu istrahat dan tidur yang cukup tapi rasanya
tidak sebanding dengan IP ganteng yang berada di dalam mobil tersebut.
Lee Jonghyun, IP sekaligus sahabat Yonghwa yang sekarang menjadi suami
samaran sahabatnya Seohyun. Mengapa aku begitu tertarik untuk lebih mengenalmu
? Bukankah itu tak pantas mengingat dia adalah pelindungnya. Tapi bukankah dia
pelindung yang sangat menggiurkan ?
Yoona tersentak dari keasyikannya melamun sambil menatap keluar jendela.
Teleponnya kembali berdering dan dengan perasaan enggan Yoona melangkah
mendekati telepon tersebut.
“ Halo ? “.
“ Kalian berdua tidak akan bisa lolos dariku, aku tidak peduli siapa yang
akan duluan aku temui kau atau Seohyun sialan itu yang sudah bersembunyi
dariku. Aku pasti akan datang dan jangan sembunyi atau kau akan tahu akibatnya ! “.
Lalu Yoona mendengar suara klik dari seberang. Telepon terputus dan Yoona
seketika merasa pucat dan tak tahu harus bagaimana. Yoona tahu dengan pasti
siapa penelepon tersebut. Demi Tuhan dia merasa sangat takut. Rasanya dia ingin berlari keluar apartemennya dan memanggil Jonghyun tapi kakinya terlalu gemetar dan tak bisa dia goyangkan. Dan tepat saat
itu pintu apartemennya di ketuk dari luar........
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Sebuah catatan kaki
terinspirasi dari Jungshin Detektif The Seasons , author mencoba meramu sebuah kisah sederhana yang bercerita tentang seorang IP [Investigator Private] atau Detektif Pribadi. Semoga kalian suka ya
2 komentar
Write komentarDi tunggu Next chapter berikutnya..... tetap semangat
ReplyTerima kasih suppportnya ♥♥♥
ReplyPlis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon