#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

THE CRUSH. CHAPTER 8 : EPILOG

Acara pertunangan Yonghwa dan Seohyun yang berjalan meriah baru saja usai. Para tetamu mulai meninggalkan rumah kediaman Seohyun tempat acara pertunangan tersebut diadakan.
3 bulan sudah sejak Seohyun tersadar dari koma akibat kecelakaan pesawat waktu itu. Sebulan masa penyembuhan hingga akhirnya dia di izinkan pulang. 
Dan kini sudah dua bulan sudah dia kembali ke Seoul, kembali bertugas walaupun hanya menangani kasus yang ringan.  
Sejak saat Yonghwa mengucapkan kata cinta padanya, Seohyun merasa menjadi manusia yang terlahir kembali, dengan semangat baru dan cinta baru. Seohyun bersyukur perjalanan spirit yang dialaminya saat itu telah membuka matanya dan juga mengetahui apa yang selama ini dia tidak ketahui. 
Yonghwa pun demikian tiada hari tanpa menanyakan bagaimana kabar dan keadaan Seohyun. Memastikan Seohyun tidak terlalu capek dan tidak lupa makan. Seohyun kadang protes dengan mengatakan kalau dirinya adalah seorang dokter dan dia tahu cara merawat dirinya. Tapi bagi Yonghwa, Seohyun tetaplah Seohyun yang harus dia lindungi dan jaga dengan semua yang dia miliki, tapi saat dia berkata seperti itu Seohyun akan bilang kalau dia terlalu lebay dan menyebalkan. Dan Yonghwa hanya bisa bilang begitulah perasaannya dulu. Dan seperti biasa mereka akan tertawa dan saling menuding siapa yang paling menyebalkan.
Bila ada yang Yonghwa sesali adalah tak lain bahwa dia telah menyia-nyiakan waktu. Tapi kemudian dia bersyukur bahwa dengan semua itu membuat mereka menghargai semua yang mereka miliki hari ini.
Suasana rumah perlahan mulai tenang, sepertinya semua tamu undangan sudah pulang. Hanya tertinggal beberapa sanak saudara dan teman-teman dekat orang tua mereka.
Yonghwa mengajak Seohyun ke halaman belakang rumah Seohyun tempat biasa mereka bermain di waktu mereka masih kecil. Yonghwa mengajak Seohyun duduk di bangku taman dibawah pohon maple yang rindang. Hari ini Seohyun sangat cantik. Memakai gaun berwarna pink dengan rambut yang di sanggul berhias tiara. Sederhana tapi anggun. Seohyun terlihat lebih cantik dari yang dia lihat dimimpinya hari itu.
Yonghwa mengenggam jemari Seohyun sambil sesekali mengecupnya. Seohyun tersenyum, kebahagiaan terpancar di wajahnya.
" Oppa "
" Hmm "
" Mian "
" Buat apa ? ".
" Karena waktu kecil aku selalu mengganggumu dengan terus menerus mengikutinu kemanapaun sampai untuk menikmati gameboymu saja kau tak bisa ".
" Sudahlah Seohyun, biarkan itu menjadi kenangan masa kecil kita ".
Seohyun kembali tersenyum. Dipandanginya wajah pria tampan yang baru saja beberapa waktu lalu menyematkan cincin pertunangan di jarinya. Merasa dipandangi Yonghwa memonyongkan bibirnya sambil mengkedip-kedipkan kedua matanya membuat Seohyun jadi tertawa.
" Oppa, kau merusak wajah tampan tunanganku ", rajuk Seohyun sambil mencubit pipi Yonghwa dengan gemas. " Cute Oppa ", katanya lagi. Dan Yonghwa sangat menikmati tawa dan sentuhan Seohyun di pipinya.
" Oppa ", panggil Seohyun pelan setelah keduanya sempat terdiam beberapa saat sambil memandang langit sore yang indah. 
" Hmm " , jawab Yonghwa.
" Khamsamida ".
" Terima kasih untuk apa, sayang ?".
" Untuk menemaniku berlatih di gedung pertunjukan sekolah kita hari itu ".
Yonggwa mengalihkan tatapannya kearah Seohyun. Yonghwa terkejut. Bagaimana mungkin Seohyun tahu ? 
" Oppa, terima kasih juga untuk buket bunga yang cantik yang kau berikan dihari wisudaku ".
Kembali Yonghwa terkejut. Bagaimana Seohyun bisa tahu, padahal hari itu dia sengaja datang terlambat dan segera meninggalkan acara tersebut saat usai dan meminta seseorang menyerahkan buket bunga itu pada Seohyun dan memintanya untuk tidak mengatakan apapun pada Seohyun. 
" Seohyun ahh, kau membuatku takut ", kata Yonghwa.
" Tapi Oppa ", lanjut Seohyun tanpa memperdulikan perkataan Yonghwa. " Aku ingin tahu apa yang kau bicarakan dengan ibuku 6 tahun yang lalu ".
" Hoahh Seohyunie !!  ", teriak Yonghwa sambil berdiri lalu berbalik memandang Seohyun dengan tatapan tak percaya.
" Please jangan bilang sekarang kau punya indra keenam, jangan bilang kalau akibat kecelakaan itu kau jadi bisa melihat kejadian di masa lalu dan masa depan. Wow Seohyun you really scare me ".
" Oppa, katakan padaku apa yang kau bicarakan dengan ibuku ", kata Seohyun manja.
" Katakan padaku Seohyun, siapa yang mengatakan semua ini padamu ? " kali ini Yonghwa yang penasaran. Dia lalu kembali duduk disamping Seohyun.
" Sebuah perjalanan spirit, itu saja Oppa ", jawab Seohyun.
" Perjalanan spirit ? ", sebuah suara dari belakang mengagetkan keduanya. Jungshin nampak berdiri dibelakang mereka dengan membawa sebuah skop disampingnya Minhyuk, Jonghyun, Fanny dan Hyo. 
" Perjalanan spirit apa ? ", tanya Jungshin mengulang pertanyaannya. 
" Jungshin ahh, kenapa kau bawa skop ? Apakah hari ini kita akan mengubur seseorang ? ", Yonghwa malah balik bertanya pada Jungshin.
" Molla, Hyunie menyuruhku membawa skop kemari, ya aku bawa saja. Tanyakan saja padanya ", jawab Jungshin sambil berjalan memutar dan duduk diantara Yonghwa dan Seohyun.
" Hyunie, seharusnya kau bertunangan saja denganku , jangan dengannya. Hati-hati dia itu jahat ", Kata Jungshin sambil berbisik ke arah Seohyun, Yonghwa yang mendengarnya langsung mengepik lehernya dan mengusap-usap rambutnya, membuat Jungshin menjerit sementara yang lainnya tertawa melihat mereka.
" Hyung, jangan rambutku !! ", protes Jungshin sambil berusaha melepaskan kepikan Yonghwa. 
" Jungshinie, sepertinya apa yang kau katakan benar adanya, ternyata Oppa jahat sekali, batalkan. Kita batalkan pertunangan ini ", goda Seohyun sambil pura-pura menarik cincin pertunangan mereka keluar dari jari manisnya.
Yonghwa melepaskan Jungshin dan mendorongnya hingga berdiri lalu menggeser tubuhnya ke arah Seohyun. Jungshin yang hampir saja terjatuh balik badan dan protes tapi Yonghwa mengacuhkannya. Kembali terdengar tawa riuh melihat tingkah Jungshin tersebut.
" Seohyunie, benar aku memang jahat, sebaiknya kau pikir-pikir lagi ", Yonghwa balas menggoda Seohyun sambil memajukan wajahnya mendekati wajah Seohyun membuat Seohyun jengah dan mendorongnya menjauh. 
" Aigoo, kalian ini. Kalian membuat kami cemburu ", ujar Fanny sambil pura-pura merajuk. Hyo mengangguk sambil memasang wajah cemberut.
" Unnie !! berhentilah menggodaku. Kalian ini betul-betul ya ", sahut Seohyun sambil berdiri dan memeluk kedua unnienya yang sangat disayanginya tersebut. Ketiganya langsung berpelukan. 
" Ahh Seohyunie, aku benar-benar bahagia akhirnya kau mendapatkan kebahagiaan, jaga Oppa kita itu ya, jangan sampai dia diculik gangster sekolahnya dulu yang centil itu ", kata Fanny sambil mendelik kearah Yonghwa. Seohyun tertawa melihatnya. 
" Nee, jaga dia, matanya pakaikan saja kacamata kuda biar tidak tertawan oleh preman-preman wanita lainnya ", kata Hyo pula sambil mengejek Yonghwa sambil menjulurkan lidahnya. 
Jungshin yang berada di dekat mereka kemudian ikut memeluk ketiganya. membuat Hyo, Fanny dan Seohyun menjerit.
" Jungshin !!!! ".
Jonghyun yang sedari tadi hanya menyaksikan tingkah konyol mereka lalu menarik Jungshin dan menyerahkannya ke Minhyuk. 
" Hyukie, ikat dia ke pohon, maknae kita ini benar-benar butuh di beri tanda mata ", kata Jonghyun.
" Biar aku ambilkan tali dan kayu bakarnya ", kata Yonghwa dan semuanya kembali tertawa hanya Jungshin yang terlihat cemberut.
" Yak !! mau diapakan skop ini ? ", kata Jungshin sambil mengacungkan skop di tangannya. 
" Jungshin, kita akan menggali harta karung ", kata Seohyun sambil berjalan kearah belakang pohon maple tempat dimana mereka berdiri.
" Apakah kalian lupa ? ", tanya Seohyun, semuanya terlihat bingung dan berusaha mengingat sesuatu. lalu satu persatu mereka menggelengkan kepalanya. 
" Kalian tidak ingat, 13 tahun yang lalu kita menanam sesuatu di sini, lihat arah panah di pohon yang kita pakai sebagai tanda masih terlihat jelas ", tunjuk Seohyun ke arah batang pohon maple di depan mereka.
" 13 tahun yang lalu ? ", tanya Minhyuk. Seohyun mengangguk.
" Aku ingat !! ", teriak Jungshin membuat semuanya berpaling padanya. " Kita menanam kotak kaleng berisi impian kita sepuluh tahun kemudian, benarkan ? ". Dan Seohyun mengangguk sambil menepuk lengan Jungshin.
" Ya ampun, kenapa kita bisa lupa dengan kotak itu ? ", kata Fanny. " Ayo cepat gali, kita lihat apakah keinginan kita ada yang terkabul ", sahut Fanny terdengar sangat antusias. 
Jungshin yang memegang skop langsung mulai menggali tanah di hadapan mereka. Yonghwa melangkah mendekati Seohyun dan memeluknya dari belakang.
" Jangan katakan ini sebagian dari hasil perjalanan spiritmu ", bisik Yonghwa di telinga Seohyun, dan Seonhyun hanya tersenyum.  
Beberapa saat kemudian sebuah kotak kaleng yang berlumur tanah tergeletak di tengah-tengah mereka. Mereka duduk di rumput yang hijau dan mengamati kotak kaleng tersebut. Kemudian Yonghwa meraihnya dan menepuk-nepuk kaleng tersebut untuk menghilangkan tanah yang menempel dan kemudian membukanya. Lembaran kertas yang terlipat nampak di dalamnya. Masing-masing kertas bertuliskan nama pemiliknya. Yonghwa kemudian mulai membagikan kertas-kertas tersebut sesuai dengan nama yang tertulis di kertas tersebut. 
" Baiklah siapa yang ingin membacanya pertama kali ? ", tanya Yonghwa sambil memandang mereka satu per satu. Minhyuk mengacungkan tangannya.
" Aku ada ide ", katanya. " Bagaimana kalau kita tukar kertas-kertas ini dan masing-masing kita akan membacakan apa yang tertulis di kertas tersebut. Bagaimana ? ". Semuanya mengangguk menyetujui usul Minhyuk. 
Fanny mengambil kertas milik Yonghwa, sementara Jonghyun mengambil kertas milik Seohyun, Jungshin mengambil kertas milik Jonghyun dan Minhyuk mengambil kertas Hyo, Yonghwa mengambil kertas milik Jungshin dan Hyo mengambil kertas milik Fanny dan Seohyun mengambil kertas milik Minhyuk. 
Lalu satu persatu mereka membuka kertas yang mereka pegang dan mulai membacanya 
" Sepuluh tahun kemudian aku ingin menjadi seorang Photographer terkenal, aku ingin berkeliling dunia mencari objek untuk aku photo dan aku akan memmiliki galeri photoku sendiri - Lee Jungshin "
" Woah Jungshin, sepertinya sebentar lagi impianmu akan menjadi nyata ", kata Jonghyun dan Jungshin hanya tersenyum. Sejak dulu dia memang bercita-cita menjadi seorang Photographer, dan saat ini dia bahkan sudah merintis jalannya dan membuka studio sendiri dan studionya menjadi salah satu yang di rekomendasikan para celebrity di negari ini. Mereka bertepuk tangan tanpa dikomando , memberi aplaus pada Jungshin. 
" Sepuluh tahun kemudian, aku ingin memiliki restoranku sendiri, dan membuka cabang di beberapa kota termasuk di kampung halamanku, Busan. Aku ingin menjadi koki dari restoranku sendiri, serta aku juga ingin menulis buku yang akan menjadi rekomendasi bagi para usahawan muda - Lee Jonghyun ".
Jonghyun tersenyum mendengar Jungshin membacakan keinginannya sepuluh tahun yang lalu. Sekarang Jonghyun memang telah memiliki restorannya sendiri, sebuah restoran yang cukup terkenal. Dia juga kini mulai menulis sedikit demi sedikit buku yang nantinya dia berharap bisa menjadi referensi bagi para ushawan pemula. 
" Jonghyun Oppa, impianmu pun sepertinya akan menjadi nyata ", kata Seohyun dan Jungshin hanya menganggukkan kepalanya . 
" Jonghyun Oppa fighting !! ", ujar Seohyun kemudian yang lainnyanya pun berseru fighting dan bertepuk tangan. 
" Gomapta ", kata Jonghyun " Fighting !! ". 
" Sepuluh tahun kedepan aku ingin menjadi seorang penyanyi yang terkenal, serta menjadi bintang iklan dari produk terkenal dunia, dan aku akan berkeliling dunia untuk konser dan syuting iklan. Fanny Hwang Fighting !! "
Seohyun memeluk Fanny yang duduk disebelahnya, sementara yang lainnya mengacungkan jempol. Sejak dulu mereka tahu Fanny selalu tampil paling cantik, suaranya sangat merdu. Kini dia menjadi bagian dari salah satu Girl Grup paling ternama di Seoul, dan iklan-iklan produk terkenalpun sudah dia bintangi. Mereka tahu Fanny akan selalu mengejar impiannya.
" Sepuluh tahun ke depan aku tidak tahu akan menjadi apa, saat ini aku hanya ingin memiliki sebuah perkebunan yang mengembang biakkan beraneka ragam bunga, aku ingin menjadi produsen utama penyuplai bunga untuk semua event baik di dalam negeri maupun di luar negeri - Kang Min Hyuk ". 
Tanpa komando semua menatap ke arah Minhyuk. Selama ini mereka tidak tahu kalau Minhyuk sangat menyukai bunga-bungaan bahkan berniat memeiliki perkebunan bunga. Minhyuk yang mendapat tatapan dari ke 6 orang sahabatnya hanya bisa meringis.
" Seriously ? flowerist ? Minhyuk aaahh... what a romantic ", kata Hyo
" Ahhh Hyukie is so cute ", goda Jungshin dan kembali semuanya tertawa. Minhyuk sekarang tidaklah seperti apa yang dia impikan untuk sepuluh tahun hdupnya dahulu. Minhyuk sekarang menjadi seorang Profesor di bidang science dan menjadi dosen disalah satu universitas ternama di Seoul.
" Sepuluh tahun kedapan aku akan menjadi seorang designer ternama, mempunyai brand sendiri dan juga butik sendiri. Aku akan mengunjungi Paris dan Milano sebagai pusat mode  Hyoyeon "
" Unnie sejak dulu memang selalu ingin menjadi designer. Ingat ketika dia mendandani kita semua dengan taplak meja dan kain gorden ? ", tanya Seohyun dan langsung di iyakan oleh semuanya. 
" Seohyunie, please jangan ingatkan aku, waktu itu aku sangat malu dengan dandanan itu, menjatuhkan harga diri seorang artis sepertiku ", kata Fanny dengan wajah yang lucu. 
" Weiyo ? waktu itu kalian terlihat keren semua ",  kata Hyo membela diri. 
" Noona, apa kerennya berpakaian ala musafir dengan kain gorden motif bunga ", kata Jungshin mencoba membayangkan betapa lucunya dirinya saat itu. 
" Nonna kita juga jadi tertawaan banyak orang waktu itu, ingat ? ", Minhyuk ikut-ikutan. 
" Well, whatever, but my dream come true kan ? Sekarang aku adalah Designer yang mempunyai brand yang digemari kalangan remaja dan dewasa ", Hyo menyombongkan dirinya dan disambut dengan sorakan huuuhhhh yang panjang dari sahabat-sahabatnya. 
" Nah sekarang tinggal kertas milik Seohyun dan Yonghwa, siapa yang akan kita baca lebih dulu, Seohyun atau Yonghwa ? ", tanya Fanny sambil melambaikan kertas yang ada di tangannya. 
" Bacalah punya Seohyun terlebih dahulu ", kata Yonghwa sambil memandang Seohyun dengan tatapan yang penuh makna. Seohyun mencoba menangkap arti dari pandangannya tersebut. 
" Baiklah punya Seohyun ada padaku ", kata Jonghyun
" Sepuluh tahu ke depan, kata Yonghwa Oppa aku lebih baik menjadi dokter karena katanya aku suka menolong orang. Baiklah aku ingin menjadi dokter, tapi aku juga ingin menjadi istri Yong Oppa - Seohyun ".
Seohyun tersipu malu saat Jonghyun membacakan keinginannya tersebut. Yonghwa menatapnya dan tersenyum dengan rasa cinta yang terpancar dari matanya. Yonghwa lalu merangkul Seohyun dan berkata,
" Jadi kau ingin menjadi dokter karena aku yang bilang ? Ahh Seohyunie, jongmal ". 
" Hyunie, kau betul-betul menulis ingin menjadi istri Hyung ? Eishhh padahal aku hanya bercanda ", ujar Jungshin 
" Love Birds, kalian berdua ini memang sudah ditakdirkan bersama selamanya. Yong Oppa, selamat Seohyun akan terus mengikutimu for the rest of your life ", kata Fanny memandang kedua sahabatnya tersebut dengan perasaan cemburu sekaligus bahagia. 
" Ahh, semoga dia tidak lebih menyebalkan sekarang ", Jonghyun menyenggol bahu Yonghwa mengingatkan perkataan Yonghwa dulu.
" Dia bahkan sekarang sangat menyebalkan. Aku harus menelponnya setiap menit untuk mengingatkannya jangan tidak terlalu capek, jangan lupa makan, jangan lupa minum obat. Ahh sekarang aku merasa seperti jam alarm ", canda Yonghwa dengan nada mengeluh dengan wajah merajuk. 
" Hyung, kasihan sekali dirimu ",sahut Jungshin. " Thanks God, Seohyun kau tidak memilihku ".
" Hyung haruskah kami menyelamatkanmu ? ", tanya Minhyuk .
" Hyung bagaimana kalau malam ini kita melarikan diri ke negara lain ? ", Jonghyun seakan tak mau kalah ikutan menggoda. 
" Yak !!! ", seru Seohyun. " Kalau begitu aku mungkin lebih baik ikut misi kemanusiaan saja dan dikirim kemana saja ", rajuknya membuat Yonghwa langsung merangkulnya 
" Seo Ju Hyun, kalau kau berani melakukan hal itu lagi , maka aku akan.... "
" Akan apa Oppa ? ", potong Seohyun.
" Maka aku akan .... ".
" Tertawa terbahak-bahak !! ", potong Jungshin yang langsung mendapat tepukan dari Minhyuk di lengannya yang membuatny mengaduh kesakitan.
" Kau ini !! ", Minhyuk memegang leher kemeja Jungshin sambil berkata " Jungshin chaeriyo !!! ".
" Berhentilah bercanda, kita bacakan milik Yong Oppa sekarang ", kata Fanny melerai kegaduhan mereka. 
" Sepuluh tahun mendatang aku ingin menjadi Pengacara yang terkenal, punya law firm sendiri, dan menikahi gadis menyebalkan yang selalu mengikutiku kemana saja, Semoga sepuluh tahun mendatang dia sudah tidak menyebalkan - Jung Yong Hwa "
Seohyun membelalakkan matanya memandang Yonghwa tak percaya, lalu dia mengambil kertas dari tangan Fanny dan membacanya sendiri. Rasanya Seohyun tidak percaya. Yonghwa Oppa ternyata sudah mengharapkan dirinya sebagai istrinya ?.
" Benarkah Oppa ?" , tanya Seohyun. " Benarkah yang kau tulis ini ? ".
" Itulah yang aku katakan pada Ibumu 6 tahun yang lalu ", jawab Yonghwa dan Seohyun merasa sangat terharu hingga airmatanya mengalir tanpa dia sadari. Yonghwa lalu mengusap airmata Seohyun lalu memeluknya dengan penuh cinta. Sesaat mereka berdua merasa hanya mereka berdua yang ada disana, berpelukan.
" Earth calling Yonghwa and Seohyun ", kata Fanny.
" Hello, we are here ", Hyo melambaikan tangannya.
" Yak !! Kalian berdua !! ", Jonghyun menepuk punggung Yonghwa lalu menggoyang-goyangkan punggungnya.
Yonghwa dan Seohyun tertawa, lalu mereka semua tertawa. Halaman rumah Seohyun kembali riuh dengan canda tawa mereka.
Langit telah berubah menjadi gelap, bintang - bintang mulai muncul satu persatu di angkasa malam. Lampu taman kini menyala, menyinari mereka yang masih terus berkelakar. Mereka seakan kembali ke masa kecil mereka, saling mengejek, tertawa bersama. 
" Anak-anak apakah kalian akan terus di situ ? Masuklah !! ", Ibu Seohyun memanggil mereka dari beranda halaman belakang. 
" Okay , auntie !! ". Jungshin beranjak berdiri lalu menarik tangan Fanny dan Hyo, yang lain kemudian menyusul berdiri dan kemudian berjalan masuk ke dalam. 
Yonghwa menarik tangan Seohyun dan menahannya untuk masuk ke dalam. Kini hanya ada mereka berdua.
Yonghwa menatap Seohyun dengan tatapan yang membuat Seohyun tersipu. Seohyun menundukkan wajahnya menghindari tatapan Yonghwa. Tapi Yonghwa memegang dagunya dan mendongakkan wajah Seohyun untuk menatapnya.
" Apakah aku sudah mengatakan bahwa hari ini kau terlihat sangat cantik? ". Seohyun mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Yonghwa. " Apakah aku sudah bilang kalau aku mencintaimu ? ", Seohyun kembali menganggukkan kepalanya.
" Berkali-kali Oppa ", jawab Seohyun tersenyum.
" I love You, Seohyun. Terima kasih untuk kesempatan yang kau berikan padaku untuk bisa memilikimu. Aku ingin menghabiskan sisa hidiupku bersamamu selamanya berada disisimu. Menjadi wajah yang pertama ku tatap saat mataku terbukadan menjadi yang terakhir kupandang sebelum aku tertidur ", bisik Yonghwa sambil mengecup kening Seohyun, Seohyun memejamkan mata meresapi setiap perkataan Yonghwa. 
Apa yang Seohyun rasakan tidaklah jauh berbeda dari apa yang Yonghwa rasakan. Bersyukur atas kesempatan kedua yang dia dapatkan dari Tuhan. Bersyukur atas apa yang telah terjadi yang membuatnya bisa melihat hal yang baru dari sisi pandang yang lain.
" Oppa, aku juga sangat mencintaimu. Terima kasih untuk semuanya ", bisik Seohyun sambil memeluk Yonghwa dan menyandarkan kepalanya ke dada bidang tersebut. " Jangan berhenti mencintaiku, berjanjilah ", bisik Seohyun lagi. 
" Aku akan selalu mencintaimu, promise ", janji Yonghwa sambil mengecup rambut Seohyun dan kembali memeluknya dengan penuh perasaan cinta yang meluap. Tuhan bantu kami menepati janji kami, doa Yonghwa dalam hati. 
" Seohyunie !! Ada bencana gempa besar di China ada banyak korban, mereka membutuhkan tenaga medis, apakah kau mau mendaftar sebagai relawan ??!! ", teriak Jingshin dari dalam rumah.
" Jungshin !!!!!!!! ".


---------- E N D -----------




Chapter Sebelumnya















Previous
Next Post »

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥