Pertemuan
dengan gadis itu rupanya memberikan kesan tersendiri bagi Yonghwa. Dikamarnya Yong
Hwa membuka laci mejanya dan mengambil selembar amplop yang dia dapatkan siang
tadi dari Professor Hong. Ia membuka dan membacanya kembali. The Julliard School. Hal yang selama ini Yong Hwa mimpikan
akhirnya menjadi kenyataan. Belajar musik di sekolah ternama di dunia. Tapi
kenapa hal ini malah membuat Yong Hwa bingung? Dia ingin sekali bersekolah
disana tapi dia juga tidak ingin meninggalkan Korea terutama gadis itu…
***
“Jungshin-ah,
apa kau tau kemana Yong Hyung? Aneh sekali, biasa nya dia selalu berada di
ruang latihan, tapi akhir-akhir ini dia sering menghilang entah kemana” Minhyuk
menghampiri Jung Shin yang sedang bermain game di ruang latihan.
“Molla.
Mungkin hyung sedang membuntuti seorang gadis” jawab Jungshin dengan asal
“Heyy..
apa kau pikir hyung kita itu seorang stalker? Tadi aku melihatnya masuk ke
ruangan Profesor Hong. Tapi aku tidak tau apa yang sedang dia lakukan. Sikapnya
mulai berubah sejak dia menerima surat dari Profesor Hong.” Jonghyun menjelaskan
kepada dua dongsaengnya
“Ya’
Jonghyun hyung, apakah Yong hyung akan dikeluarkan dari kampus ini? Ah andwae,
ini tidak boleh terjadi. Kalau hyung dikeluarkan siapa yang akan menjadi leader
band kita? Aku belum siap jika kita harus menjadikan Jonghyun hyung menjadi
leader. Bagaimana dengan kau Minhyuk? Apa kau juga sudah siap?”
Minhyuk
nyengir sambil menggelengkan kepalanya. “Sebaiknya tutup saja mulut kalian
berdua.” Jonghyun melemparkan kulit pisang kepada kedua dongsaengnya itu.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak karena sudah berhasil membuat Jonghyun kesal.
***
Di ruangan
Professor Hong, Yong Hwa tampak sedang mendengarkan arahan dari sang Professor
tentang kelengkapan berkas yang harus dia kirim dan tentang jadwal
keberangkatannya. Setelah selesai, Yong
pun pamitan kepada Professor Hong. Dia menyempatkan diri pergi ke kantin
sebentar untuk mengisi perutnya.
“Ahjumma,
apa kau melihat handphone-ku? Warnanya pink tadi sepertinya tertinggal disini
waktu aku sedang makan siang?” tanya seorang gadis. Ahjumma penjaga kantin
menggelengkan kepala pertanda bahwa dia tak melihat keberadaan handphone gadis
itu.
“Aaah..
Ottoke.. gantungan kupu-kupu yang diberikan mendiang ibuku tergantung disana..
ahh aku tidak boleh kehilangannya.Tapi dimana ya? Rasanya tadi tertinggal
disini.” celoteh gadis itu sembari terus mencari HP nya dan tak sengaja
menabrak Yong yang sejak tadi berdiri sambil memegang nampan makanannya.
“Awww…”
Yong mengibaskan sebelah tangannya yang terkena tumpahan sup saat gadis itu
menabraknya tadi.
“Mianhe-yo
, sunbaenim.. Maafkan aku tidak sengaja, wah tanganmu jadi memerah karena aku,
maafkan aku sunbae” gadis itu memegang tangan Yong yang terluka.
Yong yang
kaget dengan reaksi gadis itu kemudian menarik tangannya. Gadis itu pun meminta
maaf atas kelancangannya. Dia menawarkan diri untuk mengobati luka Yong, tapi
Yong menolaknya. Akhirnya gadis itu hanya memberikan obat dan hansaplast kepada
Yong. Yong mengambilnya dan kemudian berlalu meninggalkan gadis itu menuju meja
makan. Gadis itu merasa heran dengan sikap Yong, dia berniat mendekati Yong
lagi untuk meminta maaf tetapi dia urungkan niatnya setelah melihat jam
dinding.
“Gawat.
Aku bisa terlambat latihan.” Gadis itu berlari meninggalkan kantin.
***
Yong belum
menyentuh makanannya. Dia hanya melihat obat dan hansaplast yang diberikan oleh
gadis itu kepadanya. Mengapa harus gadis
itu lagi? Apakah ini takdir yang dirancang Tuhan?. Yong tersenyum. Ah tidak tidak.. Dia bukan siapa-siapa.. Aku
tidak boleh seperti ini.. Yong menggeleng-gelengkan kepalanya untuk
membuatnya tersadar dari lamunan. Dia pun kemudian melahap makanannya.
Saat Yong
akan mengembalikan nampan, dia melihat sebuah benda terselip di bawah meja. Handphone
berwarna pink dengan gantungan kupu-kupu. Yong mengambilnya. Dia melihat HP
tersebut, sebuah nama dan sesosok wajah dengan senyum yang cerah yang
belakangan ini berhasil membuat Yong bingung dengan tawaran beasiswanya menghiasi
halaman depan HP tersebut. Seo Ju Hyun.
Jadi itu namamu. Ini kesempatanku. Aku harus mengembalikannya pikir Yong. Jam 1 siang. Dia pasi sedang berada di ruang
teater. Yong kemudian bergegas menuju ruang teater.
Sesampainya
di ruang teater, Yong melihat gadis itu. Dia sedang berlatih memainkan piano
sambil bernyanyi untuk pertunjukkan musikalnya akhir bulan ini. Yong menikmati
latihan pertunjukkan tersebut. Dia selalu kagum terhadap gadis ini dari awal ia
melihatnya. Kemampuan bermain music,dan aktingnya serta semangatnya ketika
diatas panggung. Tanpa sadar dia terus mengukir senyum indah di wajahnya. Gadis
itu selesai latihan. Yong berniat memberikan HP tersebut, tetapi kemudian dia
mengurungkan niatnya. Dia terlebih dahulu me-misscall nomornya menggunakan HP itu. Sekarang aku sudah berhasil mendapatkan nomornya. Yong tersenyum
puas. Dia pun kembali masuk ke ruang teater dan menghampiri gadis itu. Sampai
akhirnya….
“Hay
Sunbae… kau datang lagi rupanya.” teriak Seohyun itu sambil tersenyum dan
melambaikan tangannya pada pria itu.
“Hahaha..
aku akan selalu datang kesini.. Jadi, jangan bosan ya?” pria itu menghampiri Seohyun
dan memberikannya sekaleng minuman segar beserta sebungkus coklat.
“Wuaahh..
Jonghyun sunbae memang yang terbaik” Seohyun itu menerima sekaleng minuman dan
coklat yang diberikan oleh Jonghyun…
Yonghwa
meletakkan HP tersebut di depan pintu masuk teater dan pergi berlalu
meninggalkan mereka.
About Author
Nama: ftetrau
line : 95
Penyuka Kpop, Gogumas, new writer, single
id line : ayamberenang123
Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon