#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

WE GOT TIED CHAPTER 12

Suasana ruang tamu Yonghwa terasa sedikit tegang. Seohyun mencoba terlihat rileks menyandarkan punggungnya ke dada Yonghwa sementara Yonghwa merangkulnya dari belakang. Seohyun merasa sangat kikuk tapi sosok wanita berparas sedikit menyeramkan dengan kacamata tebal dan tubuh yang sedikit gendut sedang menatap mereka berdua dengan tatapan penuh selidik. Ny. Kim.
Petugas dari Dinas Sosial datang hari ini dan mau tak mau Seohyun dan Yonghwa harus menunjukkan kemesraan mereka sebagai suami istri. Canggung dan sedikit awkward.
" Kapan kalian menikah ? " tanyanya membuat Seohyun dan Yonghwa saling berpandangan mencoba menyatukan pikiran. Seharusnya mereka berdua mendiskusikan hal tersebut sebelumnya tapi sepertinya terlewati.
" Kami menikah setahun yang lalu ", jawab Yonghwa sambil tersenyum tapi matanya menatap Seohyun dengan pandangan penuh rasa cinta. Hmm Yonghwa is a good actor, pikir Seohyun. Yonghwa lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Seohyun sambil berbisik, "setiap kali dia menanyakan sesuatu pastikan kau balik menatapku, OK ? ". Dan Seohyun hanya tersenyum seraya mengganggukkan kepalanya perlahan.

" Yah, kami menikah setahun yang lalu, Ohh tidak terasa ya sayang ", kata Seohyun sambil mengusap dagu Yonghwa dengan tangannya membuat Yonghwa menatapnya dengan pandangan sedikit terkejut. Ok, so beginilah mereka bersandiwara.
" Dan dimana tepatnya kalian berdua menikah ? ", tanyanya lagi sambil terus menatap keduanya dengan tatapan bak seorang detektif.
" California ", jawab Seohyun
" Las Vegas ", jawab Yonghwa hampir bersamaan dengan Seohyun membuat keduanya untuk sesaat blank dan saling menatap.
" California ? Las Vegas ? ", dia menatap keduanya dengan pandangan curiga.
" Maksud kami, kami menikah di Las Vegas dan menghabiskan bulan madu di California ", kata Yonghwa memcoba memperbaiki kesalahpahaman mereka berdua.
" Tapi mengapa saya tidak melihat satupun photo pernikahan kalian di sini ? ", tanyanya lagi sambil menunjuk kesekeliling dengan tangannya.
Seohyun memilih diam, dia tidak mau ada kesalahan lagi, dia lebih baik diam dan membiarkan Yonghwa yang menjawabnya dan dia hanya akan membenarkannya. yes, thats save thing to do.
" Photo-photo pernikahan kami ada dirumah orang tua saya di Busan, maaf kami tidak memajang photo pernikahan kami di apartemen ini, karena ya anda tahu kan bagaimana kehidupan seorang idol, jadi saat ini kami masih memilih merahasiakan pernikahan kami ", jawab Yonghwa sambil membelai rambut Seohyun.
" Apa pekerjaan anda Ny. Jung ? " tanya petugas tersebut.
" Saya seorang Psikiater, Ny. Kim ", jawab Seohyun.
" Wah pasti anda tahu bagaimana kondisi kejiwaan seorang anak ", kata Mrs Kim dan Seohyun hanya tersenyum.
" Oh dia sangat memahaminya Ny. Kim, karena itulah dia sangat menyayangi Lily bahkan melebihi rasa sayangnya pada suaminya sendiri ", kata Yonghwa terdengar sedikit merajuk.
" Aigoo Yong Nampyeon, tentu saja aku lebih menyayangimu ", kata Seohyun sambil memukul dada Yonghwa dengan sayang. Yonghwa lalu menangkap tangannya dan membawanya ke bibirnya dan mengecupnya perlahan.
" Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan di seputar apartemen anda, bolehkah ? ", tanya Mrs Kim sambil menatap berkas yang ada di hadapannya. " Saya perlu melihat kamar tidur Lily, dapur, kamar mandi, intinya saya harus melihat apakah apartemen ini layak bagi seorang anak kecil ".
" Tentu saja Mrs. Kim, mari kami antarkan anda berkeliling ", kata Yonghwa sambil berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah Seohyun, sedikit ragu Seohyun meraih tangan Yonghwa dan membiarkannya membantunya berdiri.
" Saya ingin melihat kamar tidur Lily dan oh dimana anak itu, dari tadi saya tidak melihatnya ? ", tanya Mrs Kim sedikit heran.
" Lily ada di kamarnya Mrs. Kim, belakangan ini dia sangat senang dengan kegiatan barunya, dia sedang mewarnai buku coloringnya saat saya meninggalkannya tadi ", jawab Seohyun " Mari saya tunjukkan kamar Lily ".
Seohyun melangkah di ikuti oleh Yonghwa dan Mrs Kim berjalan ke arah lorong menuju ke makar Lily. Mereka lalu berhenti di depan sebuah kamar lalu Seohyun perlahan mengetuk kamar tersebut lalu membukanya perlahan. Lily nampak sedang berbaring di lantai kamar sedang asyik mewarnai.
" Lily sayang boleh kami masuk ", tanya Seohyun sebelum masuk ke dalam kamar Lily dan mempersilahkan Mrs Kim masuk ke dalam.
" Lily, ayo berdiri, beri salam pada Ibu Kim ", kata Seohyun. Lily lalu berdiri dan mengucapkan salam. Yonghwa lalu mendekatinya dan langsung menggendong Lily.
" Ibu Kim mau melihat-lihat kamar Lily sebentar ya ", kata Yonghwa
" Tapi Lily belum selesai Uncle Yong ", kata Lily manja sambil menunjuk buku mewarnainya yang baru setengah dia warnai.
" Cuma sebentar sayang, setelah itu Lily lanjutkan lagi mewarnainya, nanti auntie bantu mewarnainya. Ok ? ", kata Seohyun penuh sayang sambil membelai rambut Lily. Mrs Kim memperhatikan semuanya dengan diam-diam. Dia lalu mulai melihat ke sekeliling kamar Lily dan mencatat sesuatu di buku kecil yang dibawanya.
" Apakah tidak ada kamar mandi di kamar Lily ? ", tanya Ny. Kim
" Karena Lily masih kecil kami memilih tidak menempatkannya di kamar yang ada kamar mandinya Ny. Kim. Untuk saat ini Lily mandi di kamar mandi utama ", jawab Seohyun. Mendengar jawaban Seohyun Ny. Kim mengangguk-anggukkan kepalanya lalu kembali mencatat sesuatu di bukunya.
" Baiklah saya ingin melihat dapur anda sekarang ", kata Mrs Kim. Seohyun lalu mempersilahkan Mrs Kim mengikutinya sementara Yonghwa menurunkan Lily dari gendongannya dan membiarkan Lily kembali dengan kegiatannya mewarnai.
Berjalan ke arah dapur mereka melewati kamar Yonghwa dan Seohyun, Ny. Kim lalu berhenti dan bertanya " Yang mana kamar tidur kalian ? ".
Seohyun menatap Yonghwa dan dengan cepat Yonghwa menunjuk kamarnya dan Ny. Kim menganggukkan kepalanya lalu kembali berjalan. Seohyun dan Yonghwa saling berttatapan penuh makna lalu tersenyum.
Di dapur Ny. Kim melihatapakah dapur mereka aman buat seorang anak kecil, kompor bahkan pembuangan sampah pun dia periksa. Tidak lupa dia memeriksa isi kulkas dan juga lemari penyimpanan lalu kembali mencatat dan dia lalu meminta di tunjukkan kamar mandi utama lalu setelah itu mereka kembali ke arah ruang tamu.
Kembali duduk Ny. Kim lalu mulai mengisi beberapa lembar kertas yang ada di dalam map yang dia bawa. Seohyun meninggalkan mereka sebentar dan kembali membawa minuman serta potongan buah dan makanan kecil lalu meletakkannya di meja, lalu Seohyun kembali duduk di samping Yonghwa. Kembali mereka harus bersandiwara menunjukkan kemesraan di depan Ny. Kim yang terlihat begitu fokus dengan kertas-kertas yang ada di depannya.
Beberapa saat kemudian Ny. Kim membereskan kertas-kertas tersebut lalu menyimpannya ke dalam map dan memasukkan ke dalam tas kerjanya. Lalu dia mulai menatap Yonghwa dan Seohyun sambil melepaskan kacamatanya.
" Silakan di minum Ny. Kim, maaf cuma seadanya ", kata Seohyun sambil mempersilahkan Ny. Kim untuk minum.
" Tuan dan Ny. Jung, saya sudah mencatat semua yang perlu saya lihat. Bagi sebagian orang menganggap kami terlalu mengurus dan meributkan hal seperti ini, tapi bagi kami ini adalah cara kami melindungi anak-anak. Kami harus memastikan bahwa seorang anak mendapatkan perlakuan yang layak dan penuh kasih sayang, mereka mendapat kesempatan untuk mendapat pendidikan, rumah yang layak serta makanan yang bergizi. bagi kami sangatlah penting mengetahui kelayakan sepasang suami istri saat ingin mengasuh seorang anak. kami akan sangat merasa senang bila sang anak mendapat perlakuan yang layak dan hidup dengan penuh keceriaan ".
" Tapi bukan saya yang akan memutuskan hal tersebut, tapi rekomendasi dari saya akan sangat menentukan. Saya suka bagaimana and, Ny. Jung, memikirkan hal-hal kecil demi keselamatan Lily, apalagi mengetahui bahwa anda seorang psikolog adalah satu poin plus bagi kami. akan ada persidangan tertutup yang akan menetukan apakah kalian berdua layak untuk pengasuhan ini. Dan saya harap hasil inpeksi saya hari ini akan menolong anda berdua ", kata Ny. Kim
" Terima kasih Ny. Kim, kami berdua akan berusaha menjadi orang tua yang baik bagi Lily. Kami berdua mencintainya seperti anak kami sendiri, benarkan sayang ? " , kata Yonghwa sambil mengusap-usap lengan Seohyun sambil menatap Seohyun penuh cinta. Seohyun hanya mengangguk dan balas menatap Yonghwa dengan mata sedikit melotot. Seohyun berharap Ny Kim segera pulang. Sandiwara ini sungguh-sungguh membuatbya merasa tidak nyaman. Dan panggilan sayang dan tatapan penuh cinta dari Yonghwa benar-benar membuatnya ingin memukul pria tersebut dengan sekuat-kuatnya.
Tidak berapa lama setelahnya Ny. Kim akhirnya berpamitan dan Seohyun merasa terlepas dari beban berat yang menghimpit dadanya. kalau mau jujur apa yang mereka lakukan adalah sebuah kebohongan, tapi bukankah sebuah kebohongan demi kebaikan adalah pengecualian. Seohyun membereskan meja ruang tamu, membawa ke dapur semua peralatan minum yang tadi mereka gunakan menjamu Ny. Kim, menyibukkan dirinya di dapur. Setelah sandiwara mereka lengkap dengan skinship yang mereka lakukan, Seohyun tak ingin berada di dekat Yonghwa saat ini. Seohyun masih harus menata debaran jantungnya begitupun dengan pikirannya. Yonghwa sedang menelpon seseorang di ruang tamu, saat Seohyun melangkah keluar dari dapur, dia lalu buru-buru masuk ke dalam kamar dan mulai membereskan barang-barang bawaannya dan memasukkannya ke dalam tasnya.
Yah, bukankah dia di sini untuk bersandiwara menjadi istri Yonghwa untuk kunjungan petugas dinas sosial ? Ny. Kim sudah pergi dan itu artinya dia sudah selesai dengan sandiwara ini dan akan kembali ke kehidupan normalnya. Seohyun merasa tak ada lagi yang bisa menahannya untuk tetap tinggal di sini lebih lama. Lebih lama untuk bisa terjerat lebih dalam dengan pesona seorang Jung Yong Hwa. She need to get out from here as soon as possible.
Seohyun merasa reaksi tubuhnya saat Yonghwa memeluknya dari belakang dan juga saat mengusap-usap lengannya dan memanggilnya sayang sudah tidak bisa dianggap hal yang biasa. Saat Yonghwa melakukan hal tersebut Seohyun harus sekuat tenaga menahan tubuhnya bergetar. Sentuhan itu membakarnya. Dan Seohyun merasa dia akan hangus terbakar. Seohyun mau tak mau harus mengakui kalau diam-diam dia sudah jatuh cinta, dan siapa dirinya untuk jatuh cinta pada seorang idol yang di puja dimana-mana. Wake up calling for Seohyun !!!
Saat Seohyun sedang membereskan barang-barangnya Yonghwa mengetuk pintu kamarnya dari luar dan lalu membuka pintu tanpa menunggu jawaban dari Seohyun. Yonghwa melihat Seohyun sedang membereskan barang-barangnya dan itu membuatnya heran.
" Mengapa kau membereskan barang-barangmu, Seohyun ? ", kata Yonghwa sambil berjalan mendekati Seohyun.
" Ohh, tidak apa-apa, saya hanya membereskannya saja ", jawab Seohyun sambil memasukkan perlengkapan make up yang dibawanya ke dalam kopernya.
" Hanya membereskan ? Apakah memasukkan perlengkapan make up ke dalam kopor itu hanya membereskan ? ", tanya Yonghwa lagi.
Seohyun menarik napas panjang lalu membalikkan badannya menghadap ke arah Yonghwa " Aku sedang membereskan semua barang-barangku. Aku merasa ini saatnya aku kembali ke apartemenku. Bukankah Petugas dinas sosial sudah berkunjung ? dan aku rasa tugasku sudah selesai. kau tidak lagi membutuhkan kehadiranku di sini ".
Yonghwa terkejut mendengar jawaban Seohyun. rasanya dia tidak percaya hari ini akan tiba. Dia begitu menikmati kebersamaan mereka berdua bersama Lily dan sekarang Seohyun bilang dia akan segera kembali ke apartemennya ? Tapi Seohyun benar, bukankah sejak awal memang cuma itu yang ia minta darinya, hanya sampai kunjungan petugas dinas sosial. Dan bukankah itu pula yang dia inginkan saat Jonghyun bertanya padanya. Dan sekarang saat Seohyun mengatakan akan kembali ke apartemennya seharusnya dia senang bukan ? Dia akan mendapatkan hidupnya kembali, kehidupannya akan kembali normal. Bukankah itu yang dia inginkan ?
Yonghwa menatap Seohyun, dia yakin dia akan merindukan wanita cantik dengan sifat yang mulia di hadapannya ini. Yonghwa menyayangi Seohyun dan dia tidak akan mengingkari perasaan itu. Dia jatuh cinta pada semua yang ada di Seohyun. Tapi rasa sayang dan cintanya kalah dengan rasa ingin melindunginya dari semua pemberitaan bahkan komentar-komentar buruk dari para netter ataupun dari para fansnya. Seohyun terlalu baik untuk terluka seperti itu.
" Apakah harus hari ini ? ", tanya Yonghwa setelah terdiam beberapa saat.
" Hari ini atau besok tidak akan ada bedanya bukan ? ", Seohyun balik bertanya. " Aku akan menjelaskan hal ini pada Lily, aku akan membuatnya mengerti. Bagaimanapun anak itu perlu tahu apa yang terjadi. Dia sudah banyak melewati banyak hal dalam hidupnya. Dalam beberapa hal Lily bahkan lebih dewasa ketimbang umurnya. Dia anak yang pintar, mungkin dia tidak banyak bertanya tapi dia melihat dan mengamati. Aku yakin tidak akan sulit membuatnya mengerti mengapa aku harus kembali ke apartemen ".
Yonghwa hanya mengangguk , " Bila kau memang harus pergi sekarang, aku tidak akan menghalangimu Seohyun, aku berterima kasih atas semua yang telah kau lakukan untuk aku dan Lily, terima kasih untuk waktumu bersama kami. Baiklah aku akan keluar, silahkan lanjutkan apa yang sedang kau lakukan tadi ", kata Yonghwa sambil membalikkan badannya dan berjalan keluar lalu menutup pintu.
Seohyun merasa sangat kecewa dengan perkataan Yonghwa. Dia merasa kecewa mengapa Yonghwa bahkan tidak menghalanginya untuk kembali ke apartemennya. Seohyun berjalan menuju ke tempat tidurnya dan entah bagaimana dia mendapati kedua matanya mengalir air mata kesedihan. Seohyn menangis. Dia sebenarnya ingin Yonghwa menahannya untuk pergi, dia ingin Yonghwa berkata tinggallah bersamaku Seohyun karena aku mencintaimu. Tapi siapakah dirinya. Dia bukan siapa-siapa dalam hidup Yonghwa mengapa dia harus mengharapkan hal tersebut ? Oh Seohyun jangan menjadi orang bodoh. Berhentilah berharap, kata Seohyun pada dirinya sendiri.
Seohyun menghapus air matanya dengan kedua tangannya, lalu dia berdiri dan melangkah ke kamar mandi untuk membereskan perlengkapan mandinya yang terletak di sana. Dia harus segera membereskan semuanya dan menemui Lily. Semakin cepat semakin baik. kembali ke kehidupannya secepat mungkin akan bisa cepat menyembuhkan perasaannya.
Yonghwa menyandarkan tubuhnya di dinding samping pintu kamar Seohyun. Sebenarnya dia tidak siap dengan hal ini. Dia saat ini sebenarnya sangat ingin memeluk Seohyun dan mengatakan betapa dia mencintainya dan memintanya untuk tetap tinggal. Tapi dia tidak bisa seegois itu. Semuanya akan baik-baik saja, tanpa Seohyun semuanya akan berjalan seperti biasa. Tidak akan ada yang berubah kecuali dia tidak akan bisa leluasa menatap Seohyun diam-diam, menikmati aroma harum rambutnya setelah shampo, atau merasakan perhatian-perhatian kecilnya, dan suara tawanya yang sangat Yonghwa sukai dan mata cantiknya yang selalu bersinar. Tidak akan ada yang berubah saat Seohyun tak lagi ada di sini. Sebaiknya dia lebih fokus menjaga Lily dan juga fokus ke karier bermusiknya bersama CNBLUE. Everything gonna be OK without her.
Yonghwa menarik napas panjang lalu berjalan menuju ke arah kamar tempat dia menyimpan semua alat musiknya, saat ini dia tiba-tiba ingin melarikan kesedihannya dengan bermusik. Itu lebih baik, jauh lebih baik........
Hampir sejam Seohyun menghabiskan waktu bersama Lily, berusaha menerangkan bahwa dirinya harus meninggalkan apartemen dan meninggalkan Lily bersama Yonghwa. Seohyun harus menenangkan Lily yang seakan tidak ingin berpisah dengan dirinya. Lily bahkan memeluknya erat dan tidak ingin melepaskannya. Seohyun butuh kerja keras untuk membuatnya mengerti dan menghentikan tangisnya. Dan walau susah akhirnya Lily mau mengerti dan menghentikan tangisnya setelah Seohyun berjanji bahwa Lily bisa main ke apartemennya jika di izinkan oleh Yonghwa. Seohyun juga pasti akan merindukan anak tersebut. Seohyun akan merindukan saat-saat mereka berdua bermain, menyisir dan mengepang rambut panjang Lily, memakaikannya baju dan mendongengkannya cerita sebelum tidur. Tidak akan ada yang tidak dia rindukan disini.
Seohyun lalu mengajak Lily keluar dan berjalan menuju ke ruang musik karena Seohyun yakin Yonghwa ada disana. Koper dan tasnya sudah dia letakkan di dekat pintu dan sekarang saatnya dia berpamitan. Perlahan Seohyun mengetuk pintu dan membukanya. Yonghwa nampak sedang bermain gitar dan dia menghentikan permainannya saat Seohyun membuka pintu.
" Aku hanya mau bilang, kalau aku akan pergi sekarang. Aku sudah menjelaskan semuanya pada Lily dan syukurlah dia bisa mengerti ", kata Seohyun
Yonghwa meletakkan gitarnya lalu berdiri dan berjalan ke arah Seohyun tapi Seohyun lebih dahulu melangkah keluar dan berjalan menuju ke pintu, sehingga Yonghwa hanya bisa mengikutinya dari belakang.
Seohyun menyerahkan tangan Lily kepada Yonghwa dan berlutut untuk memberinya kecupan sambil tidak lupa mengusap poni Lily. Seohyun kemudian berdiri dan tersenyum ke arah Yonghwa. Dia berusaha keras untuk menahan air matanya.
" Jaga diri kalian berdua, jangan lupa untuk mendaftarkan Lily sekolah. Aku sudah mempersiapkan peralatan sekolahnya dan aku meletakkannya di salah satu lemari di kamar Lily. Terima kasih untuk semuanya. Aku pergi ya ? ". kata Seohyun sambil meraih koper dan tasnya.
" Apakah akan ada artinya bila aku bilang, jangan pergi ? ", tanya Yonghwa pelan, Seohyun menggeleng.
" kalian akan baik-baik saja. Kabari aku ya perkembangan semua hal tentang pengasuhan Lily. kau bisa menelponku bila kau ingin menitipkan Lily padaku, aku akan dengan senang hati menjaganya ", kata Seohyun sedikit tersendat.
" Baiklah, jaga dirimu, Ok ", kata Yonghwa " Terima kasih untuk semuanya Seohyun, aku benar-benar berterima kasih ", dan aku benar-benar sangat mencintaimu, lanjut Yonghwa dalam hati.
Seohyun sekali lagi tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
" Annyeong ", kata Seohyun sambil membuka pintu apartemen Yonghwa dan dia menggeleng saat Yonghwa ingin mengantarnya keluar. Please stay there or I will cry and hug you, bisik Seohyun dalam hati. Seohyun lalu menutup pintu apartemen Yonghwa. Sekali lagi airmatanya mengalir.....
Yonghwa menatap pintu yang perlahan tertutup di depannya. Lily nampak mulai sesegukan. Yonghwa lalu menggendongnya dan membawanya duduk di sofa. Belum cukup semenit Seohyun meninggalkan apartemennya, apartemen ini sudah terasa kosong, sama seperti hatinya yang kosong. Yonghwa membelai rambut Lily dalam diam.
Semuanya akan baik-baik saja ............ tanpa Seohyun semuakan akan baik-baik saja.............


Dont Miss It
WE GOT TIED CHAPTER 11
Previous
Next Post »

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥