Days. 3 In Jakarta.
Another rainy day. Sudah tiga hari Seohyun menginjakkan kakinya di Jakarta dan untuk kedua kalinya dia harus kecewa karena hari ini Jakarta kembali di guyur hujan. Padahal hari ini dia ada planning untuk mengunjungi Kota Tua. Satu tempat yang kelihatannya sangat menarik untuk dikunjungi. Oettoke ??
Seohyun menatap hujan yang turun cukup deras dari jendela kamarnya. Dia merasa sangat bosan dua hari ini hanya menghabiskan waktu di dalam kamarnya sambil menggonta ganti channel TV atau hanya sekedar memesan makanan dari hotel. Sejauh ini dia hanya jalan-jalan ke restoran dan juga Gym yang ada di hotel tersebut. Selebihnya hanya memandang Jakarta dari balik jendela kamarnya. Well she know she picked the wrong city for holiday.
Seohyun meraih ponselnya, mencoba menyibukkan diri dengan membuka semua media sosial yang dia miliki, mulai dari Instagram, Twitter dan terakhir Weibo yang baru beberapa dua minggu lalu dia putuskan untuk membuat satu akun disana. Ada beberapa komentar baru di Instagram pada updet terbaru yang dia posting pagi ini, satu persatu di balasnya komentar tersebut. Memberi sign LOVE pada beberapa postingan di timelinenya dan memberi komentar di postingan para kakak-kakak cantiknya. Sepertinya mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
kembali bosan dengan ponselnya, Seohyun meraih remote tv didepannya, jemari lentiknya mulai bermain memindahkan channel demi channel. Walaupun tidak terlalu mengerti dengan bahasa yang digunakan, Seohyun dapat menangkap bahwa sebagian tempat di wilayah Jakarta sudah di landa banjir. Another reason to stuck in hotel room.
But she must out from here. Rasa bosan bisa membunuhnya kapan saja. Seohyun meraih tas mungilnya, dimasukkannya semua barang yang penting ke dalamnya, ponsel, dompet dan paspor yang paling utama. Hari ini dia memutuskan memakai sweater berwarna biru langit dan cardigan warna senada. Seohyun memutuskan untuk jalan-jalan menghabiskan waktu di salah satu mall di Jakarta. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah kartu nama yang tergeletak di meja kecil disamping tempat tidurnya. Jung Yong Hwa, bacanya. Mungkin sebaiknya dia menelepon cowok itu. Bukankah lebih baik punya teman buat menemani liburan nya ?
Satu ide gila tapi setidaknya bagus untuk di coba, berharap saja dia menolak dan lagi sibuk. Seohyun mengeluarkan ponselnya dan mulai menekan angka yang tercantum di secaraik kartu nama tersebut. Sebuah lagu yang sangat di kenalnya terdengar dari nada tunggunya.......
* * * * *
Hari ketiga dan gadis tersebut belum menghubunginya. Yonghwa mulai bertanya-tanya apa yang sedang Seohyun lakukan sekarang. Yonghwa berharap Seohyun tidak mati kebosanan di kamar hotelnya. Memikirkan hal tersebut Yonghwa jadi tersenyum sendiri.
Hari ini dia masih bermalasa-malasan di tempat tidur, ada beberapa kertas yang berserakan di sampingnya demikian juga dengan laptopnya. Laporannya belum selesai, tapi sedari tadi pikirannya terbang ke sosok gadis cantik yang begitu mengganggu tidurnya belakangan ini. Entah mengapa tapi Yonghwa merasa dia sangat ingin melindungi gadir tersebut. Dari pertemuan pertama dengannya, Yonghwa menangkap ada sisih rapuh di balik sikap percaya diri seorang Seohyun. Dan dia sangat ingin melindungi sisi itu.
Aahh... Jung Yonghwa, apa yang sedang kau pikirkan, suara dikepalanya kembali membuatnya tersenyum. Are you in love ?? Yonghwa menggeleng-gelengkan kepalanya dan tangan kanannya mengibas udara kosong di atas kepalanya seakan ingin menghalau pergi apa yang ada di pikirannya saat ini.
Beep beep. Sebuah pemberitahuan muncul di ponselnya. Jungshin mengirimkan pesan singkat lewat KakaoTalk. " Hyung are you alive ? " itu pesannya. Yonghwa tertawa kecil sambil membuka aplikasi Kakaotalknya. Dibalasnya PM Jungshin.
Cukup lama mereka berdua terlibat percakapan melalui aplikasi pertemanan tersebut. Hingga tiba-tiba sebuah panggilan masuk menghentikan keasyikannya. Yonghwa mengecek panggilan tersebut. Hmm tanpa nama hanya no. Yonghwa lalu menerimanya.
" Hallo, who's speaking ? " Sesaat tidak ada jawaban dari seberang. " Hello ? " ulang Yonghwa sambil beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah jendela.
" Yonghwa ?, Seohyun here........... "
* * * * *
Yonghwa memasuki lobby hotel tempat seohyun menginap. Sedikit tidak percaya akhirnya gadis tersebut menelponnya. Tadi Seohyun berkata kalau dia akan menunggu di restoran. Yonghwa mendekat kemaja receptionist dan bertanya arah ke restoran di hotel tersebut. Setelah dia mendapat petunjuk arah , berucapa terima kasih dan dia melangkah ke arah yang tadi ditunjukkan sang recepsionis.
Suasana restoran terlihat lengang, cuma ada beberapa orang yang sedang berada di ruangan tersebut. Yonghwa melayangkan pandangannya mencari sosok Seohyun. Setelah menemukan sosok gadis tersebut. Yonghwa berjalan menguju ke arahnya. Nampak seohyun sedang asyik membaca sehingga dia tidak menyadari kehadirannya.
Sebuah sosok berdiri dihadapannya membuyarkan Seohyun dari keasyikannya membaca. Dipalingkannya wajahnya dari buku yang sedari tadi dibacanya ke sosok tersebut. Sebuah senyum manis menyambutnya. Hari ini Yonghwa terlihat sangat menarik dengan kaos oblong abu-abu plus jaket kulit hitam dengan kacamata hitam yang di selipkan di kerah kaos oblongnya. Sangat menarik dan sangat tampan.
" So kira-kira berapa nilai untuk penampilan saya hari ini ? " pertanyaan Yonghwa yang tiba-tiba disertai sedikit kerlingan nakal di matanya membuat Seohyun tersipu. Seohyun tersenyum dan mempersilahkannya duduk.
" Maaf, sudah lama menunggu ? " tanya Yonghwa setelah dia duduk dihadapan Seohyun.
" Apakah diluar masih hujan ? " Seohyun balik bertanya.
" Sudah sedikit reda. Tidak sederas tadi. Wei ? "
" Apakah perjalanan ke Kota Tua jauh dari sini ? Dan apaah kita tidak akan terjebak banjir ? " Pertanyaan Seohyun membuat Yonghwa mengernyitkan keningnya. Dengan seksama di pandanginya Seohyun yang duduk didepannya, mencoba menerka maksud dari pertanyaannya tersebut.
" Jadi Seohyun ingin jalan-jalan ke Kota Tua " kata Yonghwa sambil tetap menatap Seohyun. " Dia ingin pergi ke sana tapi takut terjebak banjir dan mencari bantuan dengan menelponku. Seohyun ssi, kau sedang tidak berencana membuatku menjadi tour guidemu kan ? " goda Yonghwa sambil tersenyum.
" Keberatan ? " tanya Seohyun singkat " Saya sudah bosan berada dua hari didalam hotel. Saya ingin melihat-lihat tempat wisata di Jakarta, dan saya tertari mengunjungi Kota Tua, saya ingin berkunjung ke Museum Fatahillah dan Toko Merah. Sepertinya sangat unik "
Seunik dirimu Seohyun, kata Yonghwa dalam hati sambil tetap menyunggingkan senyuman manis dibibirnya menyimak perkataan Seohyun.
" Bagaimana mau mengantarku ke sana ? ". Yonghwa terdiam sesaat.
" Yeah why not. Lets go for adventure !!. Mau berangkat sekarang ? "
Seohyun mengangguk dan emasukkan buku yang tadi dibacanya ke dalam tasnya berikut ponselnya yang tergeletak di meja. Lalu kemudian Seohyun berdiri.
" Lets go !! " katanya sambil menirukan gaya terbang Superman. Yonghwa tergelak sambil berdiri.
" Wow SeoJuhyun you are really unique "
" Khamsamida. Ayoo kita berpetualang ke Kota Tua ".
Tanpa menunggu Yonghwa Seohyun dengan langkah mantap berjalan keluar restoran. Tiba-tiba dia berbalik dan mengagetkan Yonghwa yang berjalan dibelakangnya.
" Kita tidak akan terjebak banjirkan ? " tanyanya. Yonghwa tak dapat menahan tawanya. Kali ini dia tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Beberapa orang yang berada disekitar mereka menatapnya dengan pandangan aneh.
" Apakah banjir akan menghentikan jiwa petualang seorang Seohyun ? " tanya Yonghwa kepada Seohyun setelah tawanya reda. " Saya pikir seorang petualang tidak akan pernah gentar dengan semua halangan yang akan menghadang. Maju terus pantang mundur !! " kata Yonghwa sambil mengepalkan tangannya " Fighting !!! ". Melihatnya seperti itu Seohyun tertawa lepas. Dan demi apapun Yonghwa sangat senang mendengar tawanya tersebut.
Seohyun waktunya kita berpetualang !!!
Kota Tua, Mangrove Jungle, TMII dan Dufan. 4 hari berturut-turut Seohyun menghabiskan liburannya bersama Yonghwa. Mereka menjelajahi semua tempat wisata Jakarta bagaikan dua orang petualang sejati. Canda dan tawa menghiasi hari-hari tersebut. Mereka bagaikan sepasang kekasih yang sedang menikmati kencan yang indah. Mulai dari merasakan ganasnya gigitan nyamuk di hutan bakau hingga jeritan mereka saat naik Halilintar di Dunia Fantasy Ancol. Berwisata Kuliner, sate, nasi goreng, bakso bahkan kerak telorpun mereka cicipi. Benar-benar liburan yang sangat menyenangkan.
Hari ini adalah hari terakhir Seohyun di Jakarta, dia telah berjanji pada edua orang tuanya hanya akan berlibur selama sepekan. Sejak pagi dia sudah berusaha menghubungi ponsel Yonghwa tapi hingga detik ini saat dia berada di bandara, Yonghwa masih tetap tidak bisa dia hubungi. Nada sibuk selalu terdengar saat dia berusaha menghubunginya. Sepertinya hari ini dia akan kembali ke Seoul tanpa bertemu dengannya. Ahh, kenapa Seohyun merasa begitu sedih ?
Panggilan terakhir menyadarkan Seohyun untuk segera memasuki pesawat. Ditatapnya ponselnya dengan pandangan kosong. Ditariknya napas panjang dan mulai menarik kopernya. Langkahnya sejenak terhenti. Dilayangkannya pandangannya ke seantero ruangan dibandara tersebut. Semalam dia bilang kalau hari ini dia akan pulang.,,, siapa tau, harap Seohyun sambil terus berusaha mencari sosok yang empat hari ni sangat akrab dengannya. Nihil. Seohyun kembali melangkah. Ada raut sedih diwajahnya.
Well Annyeong Yonghwa, Annyeong Jakarta............
MR AMBASSADOR AND ME
Chapter 4 : AT THE CAFE
Suasana restoran terlihat lengang, cuma ada beberapa orang yang sedang berada di ruangan tersebut. Yonghwa melayangkan pandangannya mencari sosok Seohyun. Setelah menemukan sosok gadis tersebut. Yonghwa berjalan menguju ke arahnya. Nampak seohyun sedang asyik membaca sehingga dia tidak menyadari kehadirannya.
Sebuah sosok berdiri dihadapannya membuyarkan Seohyun dari keasyikannya membaca. Dipalingkannya wajahnya dari buku yang sedari tadi dibacanya ke sosok tersebut. Sebuah senyum manis menyambutnya. Hari ini Yonghwa terlihat sangat menarik dengan kaos oblong abu-abu plus jaket kulit hitam dengan kacamata hitam yang di selipkan di kerah kaos oblongnya. Sangat menarik dan sangat tampan.
" So kira-kira berapa nilai untuk penampilan saya hari ini ? " pertanyaan Yonghwa yang tiba-tiba disertai sedikit kerlingan nakal di matanya membuat Seohyun tersipu. Seohyun tersenyum dan mempersilahkannya duduk.
" Maaf, sudah lama menunggu ? " tanya Yonghwa setelah dia duduk dihadapan Seohyun.
" Apakah diluar masih hujan ? " Seohyun balik bertanya.
" Sudah sedikit reda. Tidak sederas tadi. Wei ? "
" Apakah perjalanan ke Kota Tua jauh dari sini ? Dan apaah kita tidak akan terjebak banjir ? " Pertanyaan Seohyun membuat Yonghwa mengernyitkan keningnya. Dengan seksama di pandanginya Seohyun yang duduk didepannya, mencoba menerka maksud dari pertanyaannya tersebut.
" Jadi Seohyun ingin jalan-jalan ke Kota Tua " kata Yonghwa sambil tetap menatap Seohyun. " Dia ingin pergi ke sana tapi takut terjebak banjir dan mencari bantuan dengan menelponku. Seohyun ssi, kau sedang tidak berencana membuatku menjadi tour guidemu kan ? " goda Yonghwa sambil tersenyum.
" Keberatan ? " tanya Seohyun singkat " Saya sudah bosan berada dua hari didalam hotel. Saya ingin melihat-lihat tempat wisata di Jakarta, dan saya tertari mengunjungi Kota Tua, saya ingin berkunjung ke Museum Fatahillah dan Toko Merah. Sepertinya sangat unik "
Seunik dirimu Seohyun, kata Yonghwa dalam hati sambil tetap menyunggingkan senyuman manis dibibirnya menyimak perkataan Seohyun.
" Bagaimana mau mengantarku ke sana ? ". Yonghwa terdiam sesaat.
" Yeah why not. Lets go for adventure !!. Mau berangkat sekarang ? "
Seohyun mengangguk dan emasukkan buku yang tadi dibacanya ke dalam tasnya berikut ponselnya yang tergeletak di meja. Lalu kemudian Seohyun berdiri.
" Lets go !! " katanya sambil menirukan gaya terbang Superman. Yonghwa tergelak sambil berdiri.
" Wow SeoJuhyun you are really unique "
" Khamsamida. Ayoo kita berpetualang ke Kota Tua ".
Tanpa menunggu Yonghwa Seohyun dengan langkah mantap berjalan keluar restoran. Tiba-tiba dia berbalik dan mengagetkan Yonghwa yang berjalan dibelakangnya.
" Kita tidak akan terjebak banjirkan ? " tanyanya. Yonghwa tak dapat menahan tawanya. Kali ini dia tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Beberapa orang yang berada disekitar mereka menatapnya dengan pandangan aneh.
" Apakah banjir akan menghentikan jiwa petualang seorang Seohyun ? " tanya Yonghwa kepada Seohyun setelah tawanya reda. " Saya pikir seorang petualang tidak akan pernah gentar dengan semua halangan yang akan menghadang. Maju terus pantang mundur !! " kata Yonghwa sambil mengepalkan tangannya " Fighting !!! ". Melihatnya seperti itu Seohyun tertawa lepas. Dan demi apapun Yonghwa sangat senang mendengar tawanya tersebut.
Seohyun waktunya kita berpetualang !!!
* * * * *
Hari ini adalah hari terakhir Seohyun di Jakarta, dia telah berjanji pada edua orang tuanya hanya akan berlibur selama sepekan. Sejak pagi dia sudah berusaha menghubungi ponsel Yonghwa tapi hingga detik ini saat dia berada di bandara, Yonghwa masih tetap tidak bisa dia hubungi. Nada sibuk selalu terdengar saat dia berusaha menghubunginya. Sepertinya hari ini dia akan kembali ke Seoul tanpa bertemu dengannya. Ahh, kenapa Seohyun merasa begitu sedih ?
Panggilan terakhir menyadarkan Seohyun untuk segera memasuki pesawat. Ditatapnya ponselnya dengan pandangan kosong. Ditariknya napas panjang dan mulai menarik kopernya. Langkahnya sejenak terhenti. Dilayangkannya pandangannya ke seantero ruangan dibandara tersebut. Semalam dia bilang kalau hari ini dia akan pulang.,,, siapa tau, harap Seohyun sambil terus berusaha mencari sosok yang empat hari ni sangat akrab dengannya. Nihil. Seohyun kembali melangkah. Ada raut sedih diwajahnya.
Well Annyeong Yonghwa, Annyeong Jakarta............
* * * * *
Yonghwa menatap Seohyun dari kejauhan ditempat yang tak terlihat olehnya. Dipandanginya gadis yang sudah mulai mencuri hari-hari damainya tersebut dengan pandangan penuh makna. Sebenarnya dia sangat ingin menghantarkan Seohyun ke bandara. Tapi perkataan Seohyun semalam cukup membuatnya merasa sedikit bersalah. Dan itu yang membuatnya memutuskan untuk tidak bertemu Seohyun dan mengantarnya ke bandara hari ini.
Tatapan Yonghwa masih terpaku pada sosok yang perlahan menjauh dan kemudian menghilang. Sebuah senyum terukir di bibirnya. Safe flight Petualang Seo, I will meet you again someday, bisiknya dalam hati.
" Saya tidak ingin msuami saya kelak seorang diplomat............. " kata-kata Seohyun kembali terngiang-ngiang di kepala Yonghwa. Ahh Seohyun, apakah kau akan membenciku bila aku mengatakan padamu bahwa aku adalah seorang diplomat ???
Chapter 4 : AT THE CAFE

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon