#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

LOST IN CALIFORNIA


CHAPTER EIGHT

Malam ini Seohyun memutuskan menunggu kedatangan Yonghwa, tak peduli dia harus begadang. Seohyun duduk bersandar pada bantalnya. Sebuah majalah terbuka di pangkuannya. Malam ini Seohyun akan mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal pada Yonghwa. Besok pagi-pagi dia akan berangkat ke bandara. Seohyun takut tak akan ada lagi kesempatan untuknya mengucapkan selamat tinggal.
Lama Seohyun menunggu, sesekali kantuk menyerangnya tapi Seohyun terus berusaha menahannya. Jam menunjukkan pukul 2 dini hari. Tak ada tanda-tanda Yonghwa datang sama sekali. Seohyun menghela napas, perlahan airmatanya mengalir, apakah dia tidak akan bertemu Yonghwa untuk terakhir kalinya ?
Saat merasa putus asa, Seohyun mendengar sayup-sayup pintu apartemen terbuka, lalu tertutup. Yonghwa pulang. Seohyun lalu menghapus airmatanya dan turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Seohyun mendapati Yonghwa sedang duduk di sofa. penampilannya begitu kusut sekusut wajahnya dan rambutnya di biarkan teracak. 
Yonghwa merasakan Seohyun berjalan ke arahnya dalam keremangan ruangan tamunya. Cahaya dari di sudut ruangan menghadirkan siluet tubuhnya yang seksi. mengapa Seohyun belum tidur, malam-malam sebelumnya dia pasti sudah tertidur saat Yonghwa pulang selarut ini.
" Maaf, boleh aku meminta waktumu sebentar saja ? ", tanya Seohyun, nada suaranya sedikit serak. Apakah dia baru saja menangis. Apakah Mike membuatnya menangis. Yonghwa merasa begitu ingin meninju laki-laki itu.
" Aku sangat capek, Seohyun. Tidak bisakah menunggu pagi ", kata Yonghwa malas.
" Sayangnya besok aku sudah harus pergi pagi-pagi sekali ", ucap Seohyun. Pergi ? apakah akhirnya Seohyun akan pindah ke apartemen Mike. Yonghwa merasa hatinya bagai di pukul palu ukuran raksasa. Sakit sekali.
" Mengapa harus pergi terburu-buru Seohyun ", nada suara Yonghwa terdengar berang dan kesal.
" Aku akan kembali ke Seoul, penerbangan pagi, jadi aku rasa saat inilah saat yang tepat bagiku untuk pamit ", kata Seohyun pelan.
" Kau akan kembali ke Seoul ? ", tanya Yonghwa kaget. Seohyun menganggukkan kepalanya. 
" Mike yang membelikan tiketnya dan dia yang akan mengantarku ke bandara pagi-pagi. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Beberapa hari ini aku selalu berusaha untuk menunggumu tapi aku selalu tertidur dan saat aku bangun kau sudah pergi lagi. Aku , aku benar-benar berterima kasih atas semua bantuanmu. Aku meminta maaf jikalau kehadiranku tidak membuatmu nyaman. Jadi... " Seohyun berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah Yonghwa, " Selamat tinggal, semoga kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti ". 
Yonghwa tidak bergeming dan menerima uluran tangan Seohyun membuat Seohyun merasa sangat sedih. Takut bahwa dia akan menangis di hadapan Yonghwa , Seohyun berbalik dan setengah berlari masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya.
Yonghwa terpekur di sofa. mencoba mencerna semuanya. mengapa Seohyun harus kembali ke Seoul ? Bukankah hari itu dia terlihat bahagia setelah bertemu dengan Mike. Apakah Mike menyuruhnya kembali ke Seoul ? Sialan kau Mike, setidaknya kau bisa mengajak Seohyun berkeliling, hal yang belum sempat dia lakukan kecuali ke Santa Catalina. 
Ataukah Yonghwa melewatkan sesuatu ? Yonghwa meraih ponselnya dan mencari nama Mike di daftar list teleponnya. Dia sengaja menyimpan nomor telepon Mike. Dan Yonghwa tidak peduli apakah bajingan itu sudah tidur. Dia harus menjelaskan semuanya kepada Yonghwa.
Lama baru teleponnya di jawab, dengan suara yang mengantuk dia mendengar Mike mengumpat karena di bangunkan semalam ini.
" Halo ", sahutnya.
" Mike ? ", tanya Yonghwa.
" Yeah, siapa ini, apakah kau tidak bisa menelponku besok pagi saja ? ", kata Mike kesal.
" Bajingan kau Mike, apa yang sudah kau lakukan pada Seohyun ? wanita itu jauh-jauh terbang ke mari, untuk bertemu denganmu dan kau malah menyuruhnya pulang ke Seoul. kau betul-betul manusia kurang ajar !! ", desis Yonghwa dengan nada penuh kemarahan.
" Wow, ada apa ini ? Apa hubunganmu dengan Seohyun. Atau apakah kau Yonghwa ? ", tanya Mike.
" Kau pikir siapa ? ", jawab Yonghwa masih dengan nada marah.
" Bukan aku yang memintanya pulang ke Seoul tapi dialah yang memintanya ".
" Mengapa kau tidak mengajaknya pindah ke apartemenmu, bukankah kau pacarnya !! ".
" Apakah Seohyun belum bercerita padamu ? ".
" Tidak ! ".
" Seohyun bilang bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi, karena dia telah menemukan orang lain yang dia cintainya, dia hanya datang untuk meminta maaf dan menyerahkan hadiah ulang tahun yang dia belikan untukku ".
Yonghwa tertegun. Jadi raut bahagia itu bukan karena mereka akhirnya kembali bersama. Yonghwa mematikan ponselnya. Seohyun harus menjelaskan semua ini padanya, sekarang juga. Dan dengan langkah panjang Yonghwa berjalan menuju ke arah kamar dan membuka pintu. Seohyun nampak sedang duduk di pinggir ranjang dan menangis.
Seohyun buru-buru menghapus air matanya saat Yonghwa membuka pintu kamar. Seohyun memalingkan wajahnya ke dinding mengira Yonghwa hanya akan mengambil baju lalu keluar.
" Katakan padaku Seohyun, apa yang sebenarnya terjadi antara dirimu dan Mike ? ", tanya Yonghwa sambil mendekatinya. 
" Untuk apa kau ingin mengetahuinya ? ", tanya Seohyun berusaha menormalkan suaranya.
" Demi Tuhan Seohyun, katakan saja padaku, kau membuatku gila !! ".
" Tak ada yang terjadi antara diriku dan Mike, itu saja ", jawab Seohyun tak berani menatap Yonghwa. 
" Apakah kau masih mencintai Mike ? jawab aku dengan jujur Seohyun ".
" Mike sudah menemukan kebahagiaannya, aku bahagia untuknya ".
" Aku tak mengerti ". 
" Aku sudah tidak mencintai Mike, itu kan yang ingin kau dengarkan ?, sekarang keluarlah aku mau tidur, aku harus bersiap-siap berangkat pagi nanti ", usir Seohyun halus.
" Kau tidak akan kemana-mana Seohyun, sebelum kau menjelaskan semuanya kepadaku ". 
" Tapi buat apa penjelasanku, tidak akan mengubah apapun. Mike sudah memiliki seseorang yang dia cintai. Dan aku bahagia untuk itu. dan aku tak merasa ada lagi yang harus aku tunggu, jadi aku memutuskan untuk kembali ke Seoul. hanya itu penjelasannya ! ", kali ini nada suara Seohyun sedikit kencang. Seohyun sudah teramat letih Yonghwa mempermainkan hatinya seperti ini.
" Mike bilang kau sudah menemukan seseorang yang kau cintai. Apakah dia ada di Seoul menunggumu ? " tanya Yonghwa masih meminta Seohyun jujur padanya. 
Seohyun menarik napas panjang. Sudah cukup. Seohyun sudah tak tahan lagi lalu dia berdiri dan menghadapkan tubuhnya ke arah Yonghwa.
" Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku ?? Aku sudah sangat letih. Yah, aku memang sudah mencintai laki-laki lainnya, apakah kau puas ? !! " jerit Seohyun sambil mendorong tubuh Yonghwa lalu terduduk dan mulai menangis - lagi. 
" Puas !? ", suara Yonghwa begitu menakutkan di telinga Seohyun. " Tidak , sebelum kau menyebutkan nama laki-laki yang kau cintai itu ". 
" Yonghwa berhentilah menyiksaku ", lirih suara Seohyun. " Aku mencintaimu, tapi aku tak sanggup melihatmu menghindariku. Aku tahu kau tidak mencintaiku............. ".
Yonghwa menarik tubuh Seohyun berdiri dan memeluk tubuh Seohyun dengan erat bagai tak ingin melepaskan dirinya.
" Siapa bilang aku tidak mencintaimu, Seohyun. Aku tergila-gila padamu. Aku tak tahan melihat betapa bahagianya kau keluar dari apartemen Mike. Aku merasa kecewa dan sakit hati. Aku berusaha menyiksa diriku dengan menghindari kontak denganmu, berharap Mike segera membawamu pindah ke apartemennya. Tapi kau sepertinya tak ada niat untuk pindah dan itu membuatku gila. Aku sangat mencintaimu Seohyun, tidakkah kau tahu. Aku bukan laki-laki biadab yang mau mengambil keuntungan dari kepolosan dan keluguanmu. kau memberikan sesuatu yang sangat berharga, bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu ? ", ungkap Yonghwa dengan segenap perasaan. Seohyun terisak dalam pelukannya.
" Aku mencintaimu Seohyun, sepenuh hatiku ", kata Yonghwa sambil melepaskan pelukannya dan mencium Seohyun dalam. Pelan dan penuh hasrat. 
Seohyun menangis karena bahagia. Jadi selama ini Yonghwa mencintainya. Ya Tuhan, betapa bodohnya mereka berdua. Seohyun membuka mulutnya menerima ciuman Yonghwa dengan segenap jiwanya. Semua kegelisahan, kesedihan dan rasa cinta menyatu dalam ciumannya.
Yonghwa melepaskan bibirnya. menatap jauh ke dalam mata Seohyun, tak ada yang lain yang dia temukan selain cinta.
" Seohyun, aku tidak tahu kapan tepatnya aku mulai jatuh cinta padamu, tapi malam itu, aku semakin yakin kalau aku mencintaimu dan berharap kau juga mencintaiku. Tapi aku selalu memikirkan tentang dirimu dan Mike, dan aku tidak mau menjadi orang yang menghancurkan kebahagianmu. Aku terlalu mencintaimu untuk melihatmu terluka. Berjanjilah kau akan selalu mencintaiku, Seohyun, dan tidak akan pernah meninggalkanku ". Seohyun menganggukkan kepalanya. hanya cinta yang dia lihat di mata Yonghwa dan itupun cinta untuk dirinya. Dia tidak akan kemana-mana, dia sudah berlabuh pada dada bidang pemilik pelukan yang begitu menghangatkan dirinya, pemilik hatinya, pemilik masa depannya.
" Yonghwa, maukah kau mencumbuku, aku merindukanmu.................... ".
" Dengan senang hati cintaku, dengan senang hati ".
Lalu mereka terhanyut dalam cumbuan yang penuh hasrat dan cinta, tak ada lagi penghalang yang ada hanyalah penerimaan dan rasa memiliki. Tiba-tiba Seohyun tersadar dan menarik dirinya dari pelukan dan cumbuan Yonghwa.
" Sebaiknya kita menelpon Mike dan membatalkan tiketnya ". Dan Yonghwa tergelak, dan menjatuhkan Seohyun ke atas tempat tidur lalu mulai kembali mencumbunya.
" Mike bisa menunggu, Seohyun. Mike bisa menunggu .............. ".


♥ ♥ ♥ E N D ♥ ♥ ♥




Previous
Next Post »

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥