CHAPTER FOUR
Yonghwa baru saja menerima telepon dari kedutaan Korea Selatan mengabarkan kalau visa dan paspor Seohyun sudah selesai, dan dia bisa mengambilnya hari ini, sementara itu di mejanya tergeletak sebuah notes kecil berisi alamat Michael Kim, kekasih Seohyun.
Yonghwa sedang menimbang-nimbang, apakah dia akan memberitahu Seohyun kalau dia telah mendapatkan alamat Michael alias Mike atau membiarkannya begitu saja. Sebagian egonya menyuruhnya membuat kertas kecil tersebut ke tempat sampah, tapi jiwa penolongnya mengingatkan dirinya untuk memberikan alamat itu kepada Seohyun.
Tapi apa yang akan terjadi saat Seohyun menemui laki-laki itu. Bisa saja kan laki-laki itu sudah mempunya kekasih lain, atau bahkan dia sudah menikah dengan seseorang ? Seohyun pasti akan terluka. Tapi aku bisa menemaninya bertemu dengan Mike, dan kalau laki-laki itu menyakiti Seohyun, maka dia akan menuntutnya dengan pasal penipuan atau pasal apa sajalah.
Yonghwa menepuk dahinya, ada apa dengan dirinya, Seohyun bukanlah siapa-siapanya, hanya seseorang yang dia tolong dan kebetulan berasal dari Seoul, negara keduanya setelah USA. Karena orang tuanya telah lama menjadi warga Amerika ketika dia masih berusia 7 tahun. Jadi apa yang harus dia lakukan.
Semenjak pulang dari Santa catalina, pikiran dan konsentrasi Yonghwa menjadi sering kacau, pikirannya terus di penuhi oleh sosok Seohyun yang memakai bikini. Begitu cantik dan seksi dengan kakinya yang jenjang dan payudaranya yang padat berisi, membuat Yonghwa banyak menghabiskan waktunya di bawah shower bermandikan air dingin. Sialan Seohyun !!
Yonghwa meraih kertas notes tersebut dan membaca alamat yang tercantum di situ. Apartemen Mike adalah salah satu apartemen bergengsi, yang kalau menurut cerita Seohyun bahwa dia baru sekitar 2 tahun ini bekerja di LA, rasanya mustahil dia bisa menempati apartemen tersebut, kecuali dia memdapat promosi jabatan, atau kemungkinan terburuk dia mendapat kekasih seorang wanita kaya.
Yonghwa menekan tombol untuk memanggil salah satu staf kantornya. Sebaiknya dia melakukan investigasi dulu baru kemudian memberitahukan Seohyun tentang Mike. Yep, itu yang terbaik.
♥ ♥ ♥
Seohyun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk membungkus tubuhnya. Tak ada orang di apartemen kecuali dirinya, jadi Seohyun merasa tenang. Rambutnya baru saja dia cuci, bulir- bulir air menetes ke bahunya merembes ke dadanya. Seohyun merasa sangat segar, sayangnya saat dia sedang mandi, Yonghwa telah pulang, dan dia sama sekali tidak mendengar kedatangannya. Dan mereka berpapasan tepat saat Seohyun akan masuk ke kamar dan Yonghwa keluar dari kamar.
Terpekik kaget Seohyun tak dapat mengimbangi tubuhnya. Yonghwa dengan sigap memeluknya hingga dia tak terjatuh ke lantai. Tapi saat itu dia berharap lebih baik dia terjatuh ke lantai saja dari pada berada di dalam dekapan Yonghwa.
Kurang lebih seminggu berada di apartemen Yonghwa, Seohyun benar-benar harus mati-matian menelan hasratnya. Yonghwa adalah sosok yang sangat indah di pandang, beberapa malam dia lalui dengan membayangkan bagaimana membelai dada bidangnya dan merasakan ciumannya. Entah apa yang terjadi pada dirinya, berulang kali memperingati dirinya, namun hasratnya mengalahkan kewarasannya.
Dan sekarang dia dalam dekapan Yonghwa, dengan tubuh yang hanya di balut selembar handuk putih. Seohyun merasa hasratnya kembali mendera. payudaranya bereaksi, napasnya terasa berat. Seohyun , sadarlah, lepaskan dirimu dari pesonanya, alarm kewarasannya kembali berbunyi.
" Oh maaf ", kata Seohyun dengan suara sedikit bergetar. Dia lalu berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Yonghwa, tapi semakin dia bergerak, dekapan Yonghwa semakin mengerat memeluk tubuhnya. Demi Tuhan, lepaskan aku, bisik Seohyun dalam hati.
" Seohyun.. ", suara Yonghwa terdengar dalam dan seksi. Seohyun menengadahkan kepalanya menatap Yonghwa. Mata mereka terkunci satu sama lain
Kesalahan fatal. Yonghwa seharusnya segera melepaskan Seohyun, tapi hasratnya bangkit saat merasakan lekuk tubuh Seohyun yang teramat feminim, wangi sampoo di rambutnya, dan bau harum semerbak tubuhnya benar-benar begitu menggoda. Dan Yonghwa adalah laki-laki yang normal. Benar-benar kesalahan yang fatal.
Bibir Seohyun begitu menggoda, dan matanya, matanya terlihat hasrat yang sama dengannya. Perlahan Yonghwa menundukkan kepalanya dan mengecup bibir Seohyun. Seohyun tahu dia seharusnya menolak ciuman itu tapi saat bibir Yonghwa menyentuh bibirnya pertahanannya tumbang. Ciuman Yonghwa membuat Seohyun lupa akan dirinya, hanya hasrat yang mengebu-gebu serta detak jantungnya yang memburu yang bisa dia rasakan. Yonghwa melumat bibir Seohyun dan Seohyun menyambut ciuman tersebut, bahkan membalasnya dengan penuh gairah.
Inilah yang dia inginkan, yang sejak lama telah di impikan. Sesuatu yang menakjubkan telah terjadi dalam dirinya, inilah pengalaman yang sudah lama di tunggu-tunggunya sepanjang hidupnya. Impian yang bisa membawanya terbang tinggi, sensasi yang hanya bisa di timbulkan oleh lelaki seperti Yonghwa.
" Aku menginginkanmu, Seohyun ", erang Yonghwa dengan napas yang memburu, diluar kesadarannya Seohyun meraih leher Yonghwa dan bergayut disana.
" Yonghwa.." desahnya menyerahkan segenap jiwa raganya.Belaian tangan Yonghwa di punggungnya membangkitkan semua naluri kewanitaan Seohyun. Di mabuk oleh hasrat yang tak terkendali, Seohyun menenpel erat kepada Yonghwa seakan-akan takut di tinggalkan.
" Aku di sini Seohyun, tak akan kemana-mana ", guman Yonghwa di sudut bibirnya " dan kau pun tidak akan pergi kemana-mana". Suara Yonghwa yang penuh emosi dan hasrat melambungkan perasaan Seohyun.
Yonghwa manarik Seohyun dan membawanya ke tempat tidur yang terlihat begitu menggoda, menjatuhkan tubuh Seohyun ke kasur sambil terus mencium bibirnya. Karena hasratnya yang menggebu, Seohyun tidak sadar kalau handuknya telah tersingkap dan kini tak ada sehelaipun benag yang menutupi tubuhnya.
Yonghwa menandang tubuh Seohyun yang begitu indah, puting payudaranya yang mengeras begitu mengundang untuk di kulum, perutnya yang rata, sempurna tanpa cacat. tubuh Seohyun begitu sempurna.melihat tatapan penuh puja Yonghwa , Seohyun merasa tersanjung, dan membiarkan Yonghwa menikmati tubuhnya tanpa rasa malu sedikitpun.
Yonghwa lalu menyentuh puting payudara Seohyun yang berwarna pink gelap, membuat Seohyun mengerang nikmat. Yonghwa lalu menundukkan kepalanya, menyentuh puting tersebut dengan ujung lidahnya secara bergantian, mempermainkannya dengan jemarinnya lalu mulai mengulum salah satu puting tersebut. Seohyun merasa tubuhnya terbakar, erangan penuh nikmat kembali keluar dari bibirnya. Di remasnya rambut Yonghwa dan membawanya lebih dalam mengulum payudaranya.
" Aku sudah menginginkanmu sejak kita di Santa Catalina, Seohyun ", guman Yonghwa, lalu dia menciumi setiap lekuk tubuhnya seperti orang yang kelaparan. Setiap kali bibirnya mendaray di kulitnya, Yonghwa mendengar erangan tak tertahan dari Seohyun. Tangan Yonghwa lalu perlahan menyentuh kemaluan Seohyun memasukkan jarinya dan menyentuh bagian tersensitif di tubuh Seohyun. Seohyun menjerit tertahan tak dapat menahan sensasi kenikmatan yang di tawarkan Yonghwa.
Bibir Yonghwa mengikuti jarinya, mencium lekuk pinggul Seohyun dan perlahan mengecup kemaluan Seohyun dengan penuh hasray, refleks Seohyun membuka kedua kakinya, memberi ruang pada Yonghwa untuk memberinya kenikmatan yang tiada tara.
Yonghwa perlahan berdiri membuat Seohyun menatapnya bingung, tapi Yonghwa hanya tersenyum lalu membuka kaos dan membuka celana jeansnya yang sudah terasa sangat padat di bagian penisnya.
Pertama kali dalam hidup Seohyun melihat tubuh telanjang seorang pria, sedikit perasaan takut tapi hasrat dan gairahnya mengalahkan segalanya. Yonghwa lalu kembali mencumbunya, kali ini Yonghwa meminta Seohyn melakukan hal yang sama kepada dirinya. Seohyun meraba dada bidang Yonghwa lalu perlahan membelai perutnya dan akhirnya walau sedikit ragu menyentuh kemaluan Yonghwa yang tegang. Yonghwa merasakan hasratnya sudah tak tertahankan. Di lumatnya kembali bibir dan payudara Seohyun dan kemudian membenamkan dirinya dalam kenikmatan yang sejak dulu telah membuat adam dan hawa harus meninggalkan heaven. Surga itu ada disini.
" Yonghwa.. ", bisik Seohyun serak. " Ini adalah pertama bagiku, tolong puaskanlah hasratku ". Perkataan Seohyun seharusnya menyadarkan Yonghwa, tapi hasrat memilikinya lebih dari segalanya. Dengan perlahan dan penuh perasaan Yonghwa menyatukan dirinya kedalam diri Seohyun. Sekejap Yonghwa merasa perlawanan Seohyun namun kemudian goyangan mereka menjadi rileks, dan semakin membawa mereka ke hasrat yang tak terbatas. Hingga akhirnya Seohyun merasakan kenikmatan yang tiada tara, sebuah sensasi terindah yang di berikan Yonghwa kepadanya. Demikian pula Yonghwa, tiba di klimaks dengan teriakan kenikmatan yang panjang.
" Seohyun kau milikku ", bisik Yonghwa di telinga Seohyun. Dan Seohyun memejamkan matanya, terlalu lelah dan tertidur.
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon