#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

LOST IN CALIFORNIA


CHAPTER THREE

Sudah tiga hari Seohyun tinggal di apartemen Yonghwa. Setelah menceritakan alasannya ke Los Angeles, Yonghwa memintanya untuk sementara tinggal di apartemennya sementara dia akan menyelesaikan semuanya, mengurus laporan kehilangan, dan juga mengurus pembuatan paspor sementara serta visa untuk Seohyun. Rasanya sekedar mengucapkan terima kasih atas itu semua tidaklah cukup untuknya.
Apartemen Yonghwa walaupun merupakan apartemen bujangan, tapi rapi dan teratur. Apartemen tersebut hanya memiliki satu kamar tidur dan Yonghwa mempersilahkan Seohyun menempati kamar tidurnya sementara dia akan tidur di sofa, awalnya Seohyun menolak tapi Yonghwa bersikeras dan mau tak mau Seohyun terpaksa menurutinya. 
Tiga hari Seohyun banyak mengamati, bagaimana kebiasaan Yonghwa setiap pagi, apa sarapannya dan jam berapa dia pulang setiap malamnya. Seohyun berusaha membantu sebisa apa yang dia mampu, menyiapkan sarapan, membersihkan apartemen Yonghwa tapi Yonghwa menyuruhnya untuk tidak melakukan itu semua, karena akan ada yang datang untuk membersihkan apartemennya setiap 3 kali seminggu. Tapi Seohyun bersikeras, karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan di apartemen tersebut.
Pagi ini seperti biasa, saat Seohyun keluar dari kamar Yonghwa sudah bangun dan melakukan jogging. Seohyun berjalan menuju kamar mandi, membersihkan badannya sebenatr, lalu berjalan ke dapur dan mulai menyiapkan sarapan untuk Yonghwa dan dirinya. Semalam dia berencana membuat kimbab, karena tak sengaja dia mendapatkan tikar bambu kecil dalam laci dapur Yonghwa. Setelah menanak nasi, Seohyun lalu mulai membuat telor dadar, memotong-motong wortel dan ketimun. Setelah nasi masak, Seohyun lalu mulai mengangin-anginkannya biar nasinya hangat dan segera dia beri garam dan merica lalu mengaduk aduknya hingga rata, mencicipi rasanya dan saat yakin sudah pas, Seohyun mulai meratakan nasi di atas kim - rumput laut - meletakkan telor dadar, wortel dan ketimun lalu mulai menggulungnya, setelah itu memotong-motongnya menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di piring saji, lalu dia mulai menyiapkan kopi dan setelah semuanya siap dia lalu menghidangkannya ke atas meja kecil di dapur tempat biasa dia melihat Yonghwa sarapan. Seohyun tak lupa memotong apel dan pisang yang dia temukan di dalam kulkas. Tepat saat semuanya siap, pintu apartemen di buka dari luar dan Yonghwa masuk dengan keringat yang bercucuran di wajahnya, rambutnya yang basah serta ototnya yang terlihat dari balik kaos polos yang di pakainya. 
" Selamat pagi ", sapa Seohyun dan Yonghwa menjawab dengan senyumannya yang entah sejak kapan membuat Seohyun berdebar. " Saya sudah membuatkan sarapan kecil di dapur ", kata Seohyun lagi lalu berlalu masuk ke dalam kamar. 
Seohyun seumur-umur tidak pernah berada satu atap dengan seorang laki-laki selain ayahnya. Dan rasanya sangat mengganggu beberapa hari ini melihat seorang pria berseliweran hanya dengan memakai kaos oblong dan celana piyama di waktu malam dan begitu terlihat seksi di pagi hari. Seohyun merasa otaknya kram setiap kali melihat Yonghwa keluar dari kamar madi dengan menggunakan handuk dan meminta izin untuk menggunakan kamarnya sendiri - sangat seksi dan membuat Seohyun tak bisa bernapas. Ada apa dengan dirinya ? 
Yonghwa menatap Seohyun yang tergesa-gesa masuk ke dalam kamar. sedikit heran, Yonghwa berjalan ke dapur dan mendapati sepiring kimbab dan secangkir kopi yang masih panas tersaji di meja. Yonghwa tertawa kecil lalu berjalan ke wastafel untuk mencuci tangannya dan mencicipi sepotong kimbab dan berdecak oleh rasanya yang nikmat. Kopinya pun pas dengan yang biasa dia buat untuk dirinya, apakah Seohyun memperhatikan hingga sedetil itu ?
Yonghwa berjalan ke arah kamar dan mengetuk pintunya perlahan, suara jawaban dari dalam terdengar dan tak lama pintu terbuka. 
" Ada apa ? ", tanya Seohyun. Yonghwa menggelengkan kepalanya.
" Tidak apa-apa, aku cuma ingin mengajakmu sarapan bersama, setelah aku mandi ", jawab Yonghwa dan berjalan ke arah kamar mandi " dan , kimbabnya sangat enak ", katanya lagi sebelum menghilang ke dalam kamar mandi. Seohyun tersenyum, entah mengapa dia merasa bahagia dengan pujian Yonghwa. 
Tahu bahwa setelah mandi Yonghwa akan mengambil pakaian di dalam kamar, Seohyun berjalan ke arah sofa, duduk di sana dan menikmati langit yang cerah di pagi hari dari jendela. Ini adalah hari ke empat dia berada di Los Angeles. Walaupun mereka sudah melaporkan kehilangan tetapi tetap tidak ada yang mendapat rangsel dan mengembalikannya. Alangkah jauh berbeda dengan Seoul, saat barang kita hilang atau ada yang menemukannya, maka kita hanya perlu datang ke posko pelaporan barang, biasanya barang kita akan ada disana.
Sekarang adalah weekend, alangkah inginnya dia keluar dan berjalan-jalan menikmati kota yang terkenal dengan jejeran pohon palemnya, juga pantainya. Tadinya semua ingin dia lakukan bersama Mike, tapi bahkan Mike sekarang entah dimana. Seohyun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mencoba mengusir semua angan-angannya bersama Mike 
" Seohyun, kamu baik-baik saja ? ", tiba-tiba suara Yonghwa yang berdiri di sampingnya mengangetkan Seohyun dan mengembalikannya ke alam sadarnya. 
" Oh aku tidak apa-apa kok ", kata Seohyun sambil menurunkan kedua tangannya. Yonghwa melangkah maju dan memegang kening Seohyun da Seohyun merasa jantungnya berhenti berdetak. Tubuhnya kaku dan tak bergerak. 
" Normal ", kata Yonghwa singkat dan melepaskan tangannya dari kening Seohyun. Seohyun menatap Yonghwa sekilas lalu tersenyum malu dan menatap ke arah lain. Yonghwa yang melihat Seohyun menjadi kikuk, merasa senang. Setiap kali Seohyun merasa canggung ataupun kikuk, pipinya pasti merona, dan entah mengapa Yonghwa gemas melihatnya. Tangannya terasa gatal ingin menyentuh pipi yang bersemu itu. Hey, jungshin chaeriyo, pikiran sadar Yonghwa mencoba memperingatkan dirinya.
" Bagaimana kalau kita sarapan, aku yakin kau juga belum sarapan ", kata Yonghwa sambil berjalan ke arah dapur. Seohyun yang berusaha mati-matian menenangkan debaran hatinya perlahan berdiri dari sofa dan mengikuti Yonghwa. Jujur, Seohyun enggan makan berdua Yonghwa di meja itu, rasanya terlalu intim. Aigo Seohyun, kontrollah hasratmu itu, kata hatinya memperingatkan. menarik napas panjang sebelum memasuki dapur, Seohyun berusaha bersikap normal.
Pagi ini Yonghwa mengenakan sweater yang tidak terlalu tebal berwarna abu-abu, celana jeans menghiasi kaki jenjangnya, mungkin karena weekend maka Yonghwa hari ini tidak ke kantor. Ah, mungkin dia akan pergi mengunjungi pacarnya, desah Seohyun lirih dalam hati dan demi Tuhan, mengapa dia menjadi sedih ? rutuknya.
Seohyun duduk di satu-satunya kursi yang tersisa. Yonghwa berdiri dan berjalan ke arah kulkas dan mengeluarkan saribuah dalam karton, mengambil gelas lalu membawanya ke meja, menuanglan isinya ke dalam gelas, lalu meletakkan gelas tersebut  di depan Seohyun lalu dia kembali duduk. Seohyun tersenyum sebagai ucapan terima kasih.
Keduanya terdiam saat menikmati kimbab buatan Seohyun. Sesekali tatapan mereka berdua bertemu dan tersenyum satu sama lain. 
" Oh iya, kemarin aku ke kantor kedubes ", kata-kata Yonghwa memecah kesunyian diantara mereka. tatapan Seohyun mengisyaratkan Yonghwa untuk melanjutkan perkataaannya. 
" Kata mereka visa dan paspormu akan siap sekitar satu minggu lagi, karena mereka harus mencocokkan keaslian dan juga data-data yang kau berikan kepada mereka ", lanjut Yonghwa. Seohyun merasa lega, tapi sebuah pikiran merasuk, walaupun aku ada paspor dan visa, dari mana aku mendapat uang untuk membeli tiket untuk kembali ke Seoul ? 
" Terima kasih karena sudah mau repot demi aku ", kata Seohyun pelan lalu kembali terdiam. Yonghwa memperhatikan sosok pemilik wajah cantik di depannya tersebut, mencoba membaca apa yang sedang dia pikirkan saat ini. '
" A penny for your thought, Seohyun ", canda Yonghwa membuat Seohyun berkerut keningnya. bahasa Inggrisnya tidaklah hebat, boleh di katakan sangat buruk, kenekatannyalah yang membawanya ke sini berharap Mike akan menjadi translatornya, dan prase ataupun idiom bukanlah hal mudah untuknya.
" Maksudnya ? ", tanya Seohyun. Yonghwa tertawa lalu berdiri dan membawa piring kimbab yang kosong dan cangkir kopinya menuju counter dapur dan mulai menyalakan kran air, dan mencucinya.
Seohyuj berdiri membereskan yang lainnya lalu berjalan membawa gelasnya serta piring buah yang masih tersisa.
" Berikan aku gelasnya, kau masukkan saja potongan buah tersebut dalam wadah kotak yang ada di lemari, sekalian aku nanti akan membuat sandwich, mandilah dan hari ini aku akan menjadi guidemu, kita akan jalan-jalan ", kata Yonghwa.
" Jalan - jalan ? ", tanya Seohyun terdengar sedikit antusias  lalu tiba-tiba menyadari keantusiasannya barusan.
" Iya, kita akan jalan-jalan berkeliling California , atau ke tempat-tempat yang ingin kau kunjungi, hari ini waktuku adalah untukmu ", kata Yonghwa sedikit bercanda. Aneh, kata-kata itu terdengar biasa saja, tapi mengapa Seohyun merasa begitu bermakna, waktuku adalah untukmu......... 
Yonghwa membawanya ke Santai Catalina , sebuah pula yang berada di selatan Los Angeles. Mobil mereka di parkir di pelabuhan dan menyeberang ke pulau tersebut dengan kapal ferry. Demi apapun yang indah, Santa Cataluna bagaikan surga yang indah, pantainya yang biru, pasirnya yang putih dan bersih berkilau di timpa cahaya matahari musim panas. Seohyun benar-benar merasa begitu rileks. Yonghwa mengajaknya berjalan-jalan mengelilingi pulau tersebut, karena tidak bermaksud berenang, mereka tidak membawa perlengkapan untuk berenang, tetapi air yang begitu jernih terlalu sayang untuk di lewatkan begitu saja. Yonghwa lalu mengajak Seohyun ke salah satu toko yang menjual pakaian renang dan menyuruh Seohyun memilih sementara Yonghwa menuju ke arah pakaian renang pria. 
Menatap bikini-bikini yang minim di hadapanya, Seohyun merasa kurang percaya diri untuk memakainya padahal demi segala yang minim, Seohyun sangat ingin mencoba salah satu yang menarik perhatiannya, sepasang bikini berwarna pink dengan motif gadis seksi pada branya, sangat cute dan terlihat sangat seksi. Di sentuhnya bikini tersebut dan merasakan kelembutan bahannya. Terlalu seksi tapi Seohyun menginginkannya. 
" Itu cocok untukmu, ambillah, biar aku bayar dan kita segera kembali ke pantai ", Yonghwa berkata dari balik punggung Seohyun, membuat Seohyun tersentak dan menarik tangannya dari bikini yang tadi dia sentuh.
" Jangan, itu sangat mahal, biar aku cari yang lain saja ", tolak Seohyun sambil melangkah ke arah pakaian renang yang terlihat sopan, tapi Yonghwa menghentikan langkahnya dan mengambil bikini tersebut lalu membawanya ke kasir. Seohun hanya mengikuti dari belakang sambil mendesah.
Terlalu seksi, dua kata itulah yang pertama-tama Seohyun pikirkan saat melihat tampilan dirinya di cermin ruang ganti. Celana yang hanya di ikat dengan tali tipis, sementara branya menampilkan belahan dada Seohyun yang dalam serta payudaranya yang berisi. Tapi kemudian, Seohyun berpikir, bahwa dirinya terlihat cantik memakainya.  Ketukan di pintu serta suara Yonghwa yang memangginya membuat Seohyun meraih handuk panjang yang juga tadi mereka beli, menutupi pinggulnya dan sedikit malu melangkah keluar.
Yonghwa menatap Seohyun tak percaya, mengajak Seohyun berenang rasanya adalah tindakan yang salah. Gadis itu terlihat sangat seksi, kaki jenjangnya yang walaupun di tutupi handuk tapi tersibak saat dia melangkah, kulitnyayang halus dan ya Tuhan, payudara Seohyun nampak begitu padat dan indah. Keindahan yang bahkan mengalahkan keindahan Pantai Santa Catalina. Seohyu yang melihat Yonghwa menatapnya semikian rupa menjadi salah tingkah.
Yonghwa memalingkan wajahnya dan berjalan mendahului Seohyun melangkah menuju ke pantai, menyewa payung sebagai pelindung mereka, Yonghwa lalu menggelar handuknya ke pasir putih dan mengeluarkan sun block , mencoba menghindari Seohyun yang perlahan duduk di sampingnya. Menahan debaran jantungnya Seohyun mencoba mencuri pandang ke arah Yonghwa. Tubuh laki-laki itu sangat seksi, lengannya yang berotot dan walaupun tidak terlalu six pack, tapi perutnya membuatnya terlihat sangat manly, akan sangat menyenangkan menyandarkan kepala ke dada bidangnya, oh what a byuntae !!
Yonghwa menatap sekeliling, beberapa pria nampak sedang menatap ke arah Seohyun dan Yonghwa tidak menyukainya. Tiba- tiba insting posesifnya keluar dan diam-diam menggeser duduknya hingga menutupi Seohyn tapi pandangan mereka malah makin membuat Yonghwa kesal. 
Mengapa dia harus kesal ? Bukankah Seohyun bukan sispa-siapa baginya ? hanya seseorang yang dia tolong. Lagi pula ingat, Seohyun datang jauh-jauh ke LA hanya untuk Mike bukan untukmu, sadarlah jangan biarkan pikiranmu yang tak jelas itu membutakan rasiomu, perintah hatinya berusaha menyadarkan tingkahnya yang aneh. Tapi sayang hatinya tak sejalan dengan otaknya yang di rasuki rasa kesal. 
Yonghwa lalu berdiri , menyuruh Seohyun berdiri, melipat handuk dan menarik tangan Seohyun kembali keruang ganti dan menyuruhnya memakai kembali pakaiannya, karena Yonghwa lupa kalo dia ada janji karena itu mereka harus segera kembali. Seohyun yang tidak tahu apa-apa hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju ruang ganti wanita, menatap kepergian Seohyun, Yonghwa hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal lalu melangkah masuk ke ruang ganti pria. Jangan pernah lagi mengajak Seohyun berenang di pantai, rutuk Yonghwa dengan kesal. No Way, Never !!!

♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥



Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
6 Agustus 2016 pukul 01.30 delete

Suka sama ff Yongseo nya Eonni,selalu menantikan ff Yongseo karya Eonni.fighting!! ^_^

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
6 Agustus 2016 pukul 14.36 delete

Alhamdulillah, makasih selalu mau menantikan ff karya aku. Rajin-rajin kunjungi blog ya ^_^

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥