#SupportYongseo2017

#SupportYongseo2017

YONGSEO ALWAYS FOREVER

YONGSEO ALWAYS FOREVER

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!



CHAPTER THIRTEEN


“ Woah ! Jinja ?? “, seru Yoona.
Seohyun menganggukkan kepalanya. Keduanya sedang makan siang di sebuah restoran kecil dan Seohyun menceritakan kejadian malam itu kepada Yoona.
“ Yonghwa ssi so sweet banget sih “, kata Yoona sambil menghirup jus jeruk di hadapannya. “ Aku rasa pernikahan kalian seharusnya di teruskan saja. Kalian serasi dan sepertinya Yonghwa cukup jantan juga, semalam itu buru-buru ke rumahmu, hujan lebat dan hanya memakai jaket dengan kaos oblong dan piyama bak seorang ksatria hanya untuk menyelamatkanmu yang ternyata ketakutan hanya gara-gara 5 ekor kecoa. Daebak !! “.
Seohyun memberengutkan bibirnya. “ Kau tahu kan bagaimana phobianya aku sama mahluk menjijikkan itu “, sedikit bete Seohyun mengaduk-ngaduk minumannya dengan sedotan.
“ Well setidaknya kau tahu kalau Yonghwa tidak takut dengan kecoa walaupun ada juga sih pria yang merasa dirinya jantan tapi takut dengan kecoa “, Yoona terkekeh.
“ Aku sama sekali tidak sadar kalau malam itu aku menelponnya. Aku hanya panik dan secara random menekan ponselku “, kata Seohyun. “ Dan dia datang dan bersiap-siap menghancurkan jendela lantai atas dengan batu yang di lemparnya. Aku pasti akan memintanya mengganti biaya perbaikan seandainya kaca jendela itu pecah “.
“ Aigoo Seohyunie, seharusnya kau berterima kasih “, kata Yoona sambil mengacungkan sedotan jusnya ke arah Seohyun. “ Kalau dia tidak datang, kau mungkin akan memegang sapu dan terduduk di sofa hingga pagi “.
Apa yang di katakan Yoona memang benar, dan sejujurnya Seohyun sangat bersyukur Yonghwa datang dan menolongnya dan sangat berterima kasih. Tapi untuk mengakui bahwa dia ternyata tidak semandiri tampilannya membuat Seohyun gengsi.  Tapi bagaimanapun kedatangan Yonghwa membuat Seohyun terkejut dan tak pernah menyangka bahwa pria menyebalkan itu bisa begitu sangat perhatian. Apakah Yonghwa melakukan hal sama pada setiap wanita yang di kencaninya ?
Heol !
Seohyun memaki dirinya sendiri. Untuk apa pula dia harus memikirkan hal tersebut ? Seohyun kembali menghirup minumannya untuk mengusir pikiran aneh yang tiba-tiba mengganggunya.
Seohyun menggelengkan kepalanya mengusir pikiran aneh tersebut sambil melirik jam tangannya. Dia ada kelas sekitar setengah jam lagi. Dan sebaiknya dia bergegas bila tak ingin terhadang kemacetan di jam makan siang begini. “ Aku ada kelas dan sepertinya bila tidak segera ke kampus aku akan terlambat “, kata Seohyun sambil berdiri dan meraih tasnya.
“ Aku juga masih harus kembali ke klinik, hari ini aku kena jadwal jaga di UGD “, Yoona berdiri mengikuti Seohyun. Keduanya lalu berjalan keluar restoran setelah berpelukan keduanya berpisah.

♥ ♥ ♥

Yonghwa meregangkan kedua tangannya melepas penat setelah di sibukkan dengan beberapa berkas yang harus di periksanya. Sudah pukul tiga sore dan dia belum sempat makan siang, walaupun tadi Sunny sempat mengingatkannya tapi Yonghwa terlalu larut dengan pekerjaannya. Dan sekarang Yonghwa merasa cacing-cacing dalam perutnya sudah berunjuk rasa meminta di beri makan.
Yonghwa membereskan beberapa berkas yang sudah di selesaikannya dan meletakkan di ujung meja sementara yang belum selesai di biarkannya tetap berantakan. Yonghwa berdiri dan berjalan keluar ruang kantornya.
“ Sunny, bisakah kau menolongku ? “, tanya pada Sunny yang nampaknya sedang serius dengan komputer yang ada di depannya.
“ Ada apa Bos ? “.
“ Pesankan aku makanan dan jangan lupa ice americano dinginnya. Aku lapar “.
“ Tadi kan aku sudah ingatkan untuk makan siang bos ? “, Sunny mengingatkan dan Yonghwa mengangguk sambil memasang mimik penyesalan. “ Mungkin seharusnya bos meminta istri bos untuk menelpon dan mengingatkan bos untuk makan siang tepat waktu “, goda Sunny yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari bosnya.
“ Pesankan sajalah apa yang aku minta. Terima kasih “, ucap Yonghwa sambil berbalik dan masuk kembali ke dalam ruang kerjanya.
Perkataan Sunny mengganggunya. Tentu akan menyenangkan bila ada seseorang yang selalu mengingatkan dirinya untuk makan siang tepat waktu, apalagi jika seseorang itu juga menyiapkan bekal makan siang untuknya. Tiba-tiba perasaan yang selalu di hindarinya mengusiknya.
Apakah Seohyun akan selalu mengingatkannya untuk makan tepat waktu ? Seohyun kan istrinya walaupun mereka menikah secara tidak sengaja. Masalahnya adalah baik dirinya maupun Seohyun tidak merasa terikat dengan pernikahan tersebut walaupun kedua ibu mereka begitu bersemangat dan selalu berusaha untuk membuat mereka berdua benar-benar terikat.
Tapi Seohyun terlalu menyebalkan. Mandiri dan keras kepala serta selalu berdebat dengan dirinya. Selalu merasa paling benar. Tapi Seohyun juga ternyata takut dengan kecoa dan kejadian malam itu kembali bermain-main di kepala Yonghwa.
Yonghwa tak pernah akan bisa bagaimana rasa Seohyun dalam pelukannya. Terasa begitu tepat dan sempurna, tubuhnya dan tubuh Seohyun seperti dua keping puzzle yang saling menyatu dengan tepat.  Seohyun dalam pelukannya terasa begitu menyenangkan. Melindunginya dari sesuatu yang membuatnya takut membuat Yonghwa merasa bangga.
Seohyun dan kecoa. Yonghwa tertawa kecil. Yonghwa tidak akan pernah menyangka Seohyun takut dengan kecoa bila tidak melihatnya secara langsung. Peristiwa malam itu takkan bisa Yonghwa lupakan dan akan selalu membuatnya tersenyum.
Apakah Seohyun sudah makan siang ?
Sekelebat pemikiran yang membuat Yonghwa tertegun. Sejak kapan dia peduli ?
Tapi Seohyun tidak jelek-jelek amat. Pertemuan pertama merekalah yang membuat mereka berdua seperti musuh yang siap saling menyerang padahal itu hanyalah persoalan biasa yang bahkan bisa di bicarakan dengan baik-baik. Tapi Yonghwa selalu senang melihat pipi Seohyun yang memerah karena marah. Anehnya Yonghwa merasa ingin selalu bersamanya ?
Tapi si nenek sihir itu memang cantik...........
Mungkin sebaiknya mereka berdua lebih saling mengenal.
Bagaimana kalau malam ini Yonghwa mengajak Seohyun makan malam ? Ide yang cukup menantang, mengajak seorang nenek sihir makan malam tentulah bukan hal yang sering-sering terjadi, iyakan ?
Ketukan di pintu membuyarkan lamunan Yonghwa. Sunny masuk dengan membawa bungkkusan makanan di tangan kirinya dan ice americano di tangan yang satunya lagi. Yonghwa membereskan berkas-berkas di depannya dan menyiapkan space di mejanya untuk makan siangnya yang terlambat.
“ Apa jadinya diriku tanpamu, Sunny ssi “, ucap Yonghwa sambil membuka bungkusan yang di letakkan Sunny di mejanya.
“ Bagaimana kalau double bonus ? “, canda Sunny sambil memeriksa beberapa berkas yang di letakkan Yonghwa di pinggir mejanya. Kebiasaan Yonghwa yang sudah di hapalnya di luar kepala, setiap kali ada berkas yang di simpan di ujung meja maka berkas itu sudah selesai dan siap untuk dia tindak lanjuti.
“ Hmmm “, guman Yonghwa sambil menikmati makanan di depannya dan mengacungkan sumpitnya ke arah Sunny.
“ Sudahlah bos, habiskan makananmu. Berkas-berkas ini aku bawa keluar “, kata Sunny sambil membawa berkas-berkas yang telah selesai dan berjalan keluar dan menutup pintu.
Sambil menikmati makanannya yang terasa begitu nikmat Yonghwa berpikir untuk memberi Sunny bonus dua kali lipat saat natal nanti atau mungkin liburan tahun baru. Well, nanti dia akan bicarakan dengan rekannya yang lain. Bagaimana pun Sunny adalah dewi penolong mereka. Tanpanya jadwal dan pekerjaan mereka akan kacau balau.  Yonghwa melepaskan sumpitnya dan meraih pena lalu menulis hal tersebut sebelum dia lupa. Bonus untuk Sunny.
Mengajak Seohyun makan malam.
Yonghwa menambahkan ke dalam jadwalnya, jam 7 malam ini.

♥ ♥ ♥

Seohyun mengetuk-ngetuk cangkir minumannya dengan sedikit gelisah. Sudah jam 8 malam tapi belum ada tanda-tanda Siwon – rekan sesama dosen di fakultas yang sama dengannya – selesai juga mencurahkan segala keresahannya. Seohyun sebenarnya tak ingin terlibat tapi dia tidak bisa menolak setelah Taeyeon berhasil menghindari dan mengatakan kalau dirinya akan dengan senang hati makan malam bersama Siwon.  
Dan disinilah dirinya setelah 3 jam masih juga tak berhenti-hentinya Siwon mencurahkan permasalahannya yang bagi Seohyun rasanya tidak tepat di ceritakan padanya.
“ Aku sama sekali tidak tahu mengapa tiba-tiba Jessica meminta berpisah dan meninggalkanku kembali ke rumah orang tuanya. Aku berusaha mengingat kesalahan apa yang telah aku lakukan hingga membuatnya merasa aku tidak lagi mencintainya “, Siwon kembali meneguk soju yang ada di depannya.
“ Apakah kau sudah bertanya kepadanya ? “, tanya Seohyun sedikit mulai risih mendapat tatapan aneh dari orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Siwon menggelengkan kepalanya.
“ Bukankah sebaiknya kau bertanya padanya “, usul Seohyun. “ Mungkin selama ini Jessica merasa kau tidak selalu ingin mengetahui apa yang dia inginkan ? “.
“ Apa lagi yang dia inginkan. Aku bekerja banting tulang untuk bisa membelikannya rumah yang besar dan kehidupan yang mewah. Dia sudah mendapatkan semua itu, apalagi ? “, kembali Siwon meneguk sogu di depannya.
“ Tapi apakah benar itu yang diinginkannya ? “, tanya Seohyun sambil menyingkirkan botol-botol soju yang ada di meja sambil memanggil pelayan untuk membawanya pergi. Siwon tidak boleh mabuk atau dia terpaksa harus mengurusnya.
Seohyun benar-benar tak ingin terlibat dengan masalah pernikahan rekannya itu. Lagi pula siapa dirinya untuk bisa menasehatinya ? Dia tidak ingin terikat pernikahan karena hal-hal seperti inilah yang dia hindari. Pernikahan bisa membuat dia manusia yang saling mencintai menjadi dua manusia yang saling tidak mengenal. Mengerikan !
Tapi bukankah dia sudah menikah ?
Mengapa sih pikiran itu selalu hadir saat dirinya berusaha menyangkal apapun seputar pernikahan ? rutuk Seohyun dalam hati.
“ Sebaiklah kau telepon dia “, saran Seohyun. “ Tanyakan padanya apakah ini yang dia inginkan “. Siwon menatap Seohyun dalam-dalam seakan sedang memikirkan perkataan Seohyun. “ Apakah semenjak dia pulang ke rumah orang tuanya kau pernah menelponnya ? “.
Siwon menggeleng.
Seohyun berdiri dan menarik Siwon bersamanya. “ Sebaiknya kau menelponnya sekarang, tanyakan apa yang dia inginkan. Berbicaralah dengannya “.
Siwon meraih sesuatu dari dalam sakunya. “ Sepertinya ponselku kehabisan baterai “, rutuk Siwon. “ bahkan ponselku pun membenciku “, erangnya.
“ Mungkin kau mau meminjam ponselku ? “.
Siwon menggeleng, “ Jessica sangat pencemburu dan kalau aku menelponnya dari ponselmu dia bisa mengamuk dan tak ingin menemuiku “.
Seohyun menarik napas mencoba menyabarkan dirinya.
“ Kau bisa menggunakan telepon di rumahku, kebetulan aku tinggal tidak jauh dari sini “, ucap Seohyun dan terlambat untuk meralatnya. Diam-diam Seohyun mengigit lidahnya.
“ Bolehkah ? Terima kasih Seohyun, kau memang teman yang sangat baik “, kata Siwon kini dengan wajah yang berseri dan senyuman di bibirnya.
“ Well kau bisa mengikutiku pulang ke rumah dan aku akan meminjamkan telepon untukmu. Bagaimana kalau kita sekarang berangkat “.

♥ ♥ ♥

Yonghwa menyilangkan kedua tangannya di dadanya dan menyandarkan punggungnya ke sandaran mobilmya. Sudah dua jam dia duduk di mobilnya yang terparkir di depan rumah Seohyun – rumah mereka. Seohyun belum pulang juga. Beberapa kali dia berusaha menelponnya tapi sepertinya ponsel Seohyun sedang tidak aktif.
Sialan, kemana sih nenek sihir itu pergi ?
Mungkin seharusnya tadi dia menelpon untuk memastikan Seohyun tak ada acara malam ini, tapi dia kembali sibuk dengan pekerjaannya sehingga lupa mengabarkan kepada Seohyun.  Bosan duduk Yonghwa memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan menghirup udara malam yang cukup cerah sambil merapatkan jaketnya. Bersandar ke mobilnya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Rumah Seohyun lingkungannya tidak terlalu ramai, jauh dari jalan utama sehingga tidak banyak kendaraan yang lalu lalang. Hanya sesekali satu dua mobil melintas di depannya. Lingkungan yang cocok untuk Seohyun.
Sebuah mobil yang di kenalnya berhenti di depan rumah Seohyun di susul sebuah mobil berhenti di belakangnya. Yonghwa mengawasi kedua mobil tersebut dengan dahi yang berkerut.
Seohyun turun demikian juga seorang pria yang ternyata si pengendara mobil yang mengikuti mobil Seohyun. Sedikit waspada Yonghwa bersiap-siap bila pria tersebut bermaksud mencelakai Seohyun tapi ternyata keduanya saling mengenal terlihat dari cara Seohyun mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.
Tiba-tiba Yonghwa merasa cemburu.
Seohyun seharusnya tidak berbuat seperti ini. Dia seharusnya tidak boleh membawa seorang pria ke rumahnya apalagi malam-malam begini.
Memangnya siapa pria itu ?
Pria itu bertubuh jangkung, sedikit lebih tinggi dari dirinya. Wajahnya pun bolehlah di sejajarkan dengan pria-pria berwajah tampan. Apakah pria itu kekasih Seohyun ?
Tapi kan Seohyun adalah istrinya ?
Yonghwa menatap keduanya berjalan masuk ke halama rumah Seohyun. Saat Seohyun sedang mencari-cari kunci dari dalam tasnya. Yonghwa memutuskan untuk menegur keduanya.
“ Kelihatannya ada yang sedang menikmati malam ini dengan kekasihnya  “, ucap Yonghwa dengan suara yang dalam tepat di belakang Seohyun membuat Seohyun tersentak kaget dan berbalik.
“ Oh ya Tuhan, kau mengagetkanku “, jerit Seohyun.
Pria yang berada di samping Seohyun berbalik dan menatap Yonghwa dengan tatapan penuh tanda tanya. Tapi dia lebih memilih diam dan hanya tersenyum. Senyum yang membuat Yonghwa ingin meninju wajahnya.
“ Kenapa kok kaget begitu ? “, kali ini Yonghwa jelas-jelas menunjukkan ketidak senangannya.
Seohyun menatap Yonghwa dengan pandangan heran.
“ Jelas saja aku kaget. Apa yang kau lakukan di sini ? “, tanya Seohyun.
“ Lho memangnya kenapa, bukankah rumah ini juga rumahku ? “.
“ Oh jadi sekarang kau juga menginginkan rumah ini ? “, tanya Seohyun mulai kesal dengan tingkah laku Yonghwa yang datang-datang dan langsung marah-marah.
Sekali menyebalkan tetap menyebalkan.
“ Wow ada apa ini ? “, tanya pria tersebut sambil menatap Yonghwa. “ Apakah kau mengenalnya Seohyun ? “, tanyanya lagi kali ini sambil menatap Seohyun.
“ Sebaiknya kau tidak usah ikut campur “, kata Yonghwa kasar. Rasa cemburu benar-benar membuatnya lupa akan semuanya. Setelah dua jam di habiskannya menunggu dan hanya mendapati Seohyun yang pulang dengan diantar laki-laki lain benar-benar sangat menghantam egonya.
“ Yonghwa !! “, kali ini nada Seohyun mulai terdengar marah.
“ Wow bung, sebaiknya kau pergi saja dan jangan mengganggunya “, kata pria tersebut sambil memegang lengan Yonghwa tapi dengan kasar Yonghwa menampiknya.
“ Sepertinya andalah yang harus pergi dan tidak usah ikut campur “.
“ Aku datang bersamanya tentu saja ini juga urusanku “, kata pria tersebut juga mulai terdengar jengkel dan Yonghwa bisa mencium bau soju dari napasnya.
“ Kalian dari minum-minum ? “, tanya Yonghwa kepada Seohyun.
“ Bukan urusanmu ! “.
“ Tentu saja itu urusanku ! “.
“ Yonghwa ! “, kali ini Seohyun betul-betul tak dapat lagi menahan kemarahannya. “ Kau ini benar-benar sangat menyebalkan. Lebih baik kau pergi dari sini ! “.
“ Sayangnya aku tak mau “, Yonghwa bersikeras sambil mengepalkan tinjunya berusaha menahan dirinya.
“ Kau dengar kan apa katanya, sebaiknya kau pulang saja bung ! “. Pria tersebut kembali memegang lenganya Yonghwa mencoba menarik Yonghwa menjauh.
Dengan kemarahan yang memuncak Yonghwa melepaskan lengannya dan mendorong pria tersebut membuat Seohyun menjerit.
“ Yonghwa !! Ada apa sih denganmu ?! “.
“ Kau seharusnya tidak membawa laki-laki lain ke rumah ! “, geram Yonghwa sambil menatap Seohyun dengan tatapan yang seakan siap membunuh siapapun.
“ Seohyun memang siapa laki-laki ini ? “, pria tersebut bertanya dan menatap Seohyun.
“ Aku suaminya dan dia istriku !!! “.


♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Chapter Twelve   Chapter Fourteen
Previous
Next Post »

4 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
29 Oktober 2016 pukul 18.49 delete

Bagus bgt eon,, yong mulai cemburu,,bakalan lebih seru,,,tp eonni request nanti agak panjang dong critax,,,msh mau baca tp udah bersambung,,, hehehe,,

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
29 Oktober 2016 pukul 22.41 delete

Wooo..wooo.. aduh gua gregetan nih kak zee.. :3 .. yang semangat ya mama zee .. wkwkwk

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
30 Oktober 2016 pukul 09.32 delete

biar bikin kamu geregetan hehehe.

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
30 Oktober 2016 pukul 09.33 delete

makasih semangatnya Rifcha ♥

Reply
avatar

Plis, masukan dan saran kami harapkan dari anda. Silakan komentar EmoticonEmoticon

Nothing But Yongseo ♥

Nothing But Yongseo ♥